Chapter 15

23.8K 950 2
                                    

"Cerita lah,kakak tidak bilang kepada siapa pun,anggap saja ini rahasia kita berdua" katanya seperti mengerti dengan kegelisahan ku yang bimbang cerita sebenarnya.

Aku menghela nafas lagi.

Percuma saja aku mengelak ia bakal tau juga.Agh! Dilla bodoh sekali dirimu. Aku menghela nafas gusar seblum bercerita semuanya.

"Ya,aku tidak bahagia menikah dengan mas Rio,wajah memarku ini adalah bekas pukulannya" jelasku kepada Aldo,lelaki itu hanya diam mengisyaratkan untuk aku melanjutkan.

"Kami menikah atas perjodohan dari orang tua masing-masing,mas Rio seperti tidak menyetujui menikah dengan ku tetapi aku sangat menginginkan dirinya aku begitu mencintainya dan terpaksa ia menyetujuinya,pernikahan kami tidak berlangsung bahagia setiap hari mas Rio bersikap kasar kepada ku bahkan ia selalu memukul dan menampar ku tanpa belas kasihan tapi Dilla tidak meyerah,Dilla yakin suatu hari Rio akan mencintai Dilla dan menyesali perbuatannya selama ini" Air mata yang sejak tadi ku tahan menetes jatuh di pipi ku.Aldo menghapuskannya dengan pelan takut aku kesakitan karena memar di pipi ku masih terasa sakit.

Ia memeluk diriku yang sudah terisak,hangat dan nyaman aku rasakan berada di dadanya yang bidang,begitu lama aku menangis sampai aku kelelahan dan berhenti,Aldo mencium keningku lalu turun ke kedua mataku.

Aku tersenyum kecil merasakan kehangatan dan kelembutan dirinya,benar katanya beban yang selama ini ku tutupi menjadi berkurang karena aku sudah menceritakan semuanya kepada Aldo.

"Kenapa kamu harus berbohong?" Tanya Aldo masih memelukku.

"Dilla tidak ingin menjelekkan suami Dilla,Dilla ingin menjadi istri yang baik dan patuh apa kata suami walau mas Rio sudah menyiksa Dilla" jawabku sambil terisak,tangan Aldo mengusap pungung ku lembut.

"Sungguh beruntung suami mu mendapatkan istri setulus dirimu,ia bodoh telah menyiakan wanita baik sepertimu" aku hanya terdiam,Aldo melepaskan pelukannya.ia menyentuh dagu ku untuk menatapnya yang membuat jantungku berdegub dengan kencang.

"Maafkan kakak dulu sempat membuatmu kecewa" aku mengangguk kepadanya,ia membelai pipi ku lembut,ia menciumi kedua pipi ku dengan lembut,Aku hanya diam ketika ia menatapku.

Bury Sense[Completed] (SUDAH TERSEDIA DALAM VERSI E-BOOK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang