~ Last mission ~

1.5K 113 6
                                    

~o0o~

https://youtu.be/MJ89_xWtBjo?si=ILjoLjfZ8OgerTMU

"Kamu dan kenangan"

"Tiada hari yang lebih buruk dihari dimana kita tak lagi saling bertemu"

Jika hati memiliki mulut untuk bicara, maka ia sudah pasti meraung paling keras atas luka yang ia terima. tiada kata yang mampu terucap selain daripada kata kehilangan paling dahsyat, semalam adalah akhir yang menyedihkan, malam tiada bintang itu merenggut dua laki-laki yang tangguh.

kasus yang mereka bongkar menimbulkan kasus-kasus baru tak kasat mata.
GHS adalah lambang pendidikan paling menyedihkan. seluruh saluran portal berita tak hentinya menayangkan kericuhan yang terjadi di GHS.

pagi ini bukanlah seperti biasanya. bukan pagi yang cerah yang mendatangkan beribu kebahagiaan namun pagi ini adalah pagi paling kelabu dengan gerimis pertanda semesta sedang bersedih. dari jendela rumah sakit Ayanha menatap embun yang membasahi kaca jendela, tiap tetesnya menyisakan kenangan pilu.

Kondisi rekannya yang lain masih dalam pengobatan, Athena yang masih di ICU dan Cakra yang dalam proses rawat inap.
Aster yang sedang dijenguk oleh Aksara dan orang tuanya yang hubungan mereka telah membaik. David yang telah mendapatkan perhatian yang selama ini ia inginkan.
Bintang dengan keluarganya yang bahagia.
Fernando masih dengan dunianya.

Ayanha meneteskan air mata menatap dua peti mati dibelakang nya. hari ini adalah hari pemakaman keduanya. ratusan kiriman bunga pertanda berduka cita terus terkirim.
Ayanha meletakkan bunga foxglove di samping peti mati Selatan.

"Lo yang teror Athena pakai bunga ini kan? karena katanya ini simbol dari kesedihan dan kekecewaan," ucap Ayanha pada peti mati Selatan dengan tatapan tersirat kesedihan paling dalam.

"Ini buat lo karena udah buat gue kecewa, karena lo enggak bertahan sedikit saja,"

Beralih ke peti mati milik Angkara liquid bening kembali menetes dari wajahnya.
Angkara nya telah pergi,pergi paling jauh dan menyisakan bayangan yang tak berwujud.
Angkara adalah kisah singkat namun melekat. Angkara adalah sakit paling candu yang ia rasakan.

"Selamat tinggal Angkara Cardiff Ocean, namamu abadi dalam kenangan paling membahagiakan." ucap Ayanha.

Sepanjang jalanan ramai oleh para siswa GHS yang turut mengantar jenazah mereka ke peristirahatan terakhir, kedua foto mereka terbingkai dengan indah, Ayanha menyukai melihat bunga tapi tidak dengan cara seperti ini melihat banyak bunga namun melambangkan duka cita.

Dengan memeluk erat foto Angkara dan Selatan serta Vivara dan Helena di sisinya mereka berjalan di tengah jalanan yang ramai oleh para orang berduka itu. gerimis pertanda kesedihan pun seakan tak pernah reda.

Ayanha dapat melihat kedua peti mati itu dikuburkan rasa paling menyiksa sekaligus menyakitkan melihat orang yang dikasih pergi selama lamanya. rasanya air mata Ayanha telah habis untuk menangis.
Satu persatu orang-orang menaburkan bunga diatas makam Angkara dan Selatan.

Bingkai foto mereka ada diatas makam, foto dengan senyuman paling indah namun pemilik senyuman itu telah pergi.
Ayanha menaburkan bunga diatas makam keduanya.
Disusul oleh David lengkap dengan setelan jas hitamnya.

"Kalian adalah orang-orang yang hebat," ungkap nya dengan berusaha membendung air mata yang sedari tadi meronta ingin keluar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian adalah orang-orang yang hebat," ungkap nya dengan berusaha membendung air mata yang sedari tadi meronta ingin keluar.

R. I. P

ANGKARA CARDIFF OCEAN
Lahir : 01 maret 2004
Wafat : 17 Desember 2023

R. I. P

SELATAN  LOUISVILLE QUITO
Lahir : 04 September 2004
Wafat : 17 Desember 2023

Upacara pemakaman selesai semuanya masing-masing kembali untuk pulang.
menjalani dan melanjutkan hidup untuk lebih baik lagi karena perjalanan kedepannya masih panjang sangat panjang.

Ayanha saat ini berada di balkon kamarnya menatap langit malam yang nampak kelabu tiada bulan tiada bintang. sembari menuliskan kata perkata pada buku diarinya.

"Hari yang tak pernah ada di dalam rencana siapapun, hari yang jauh dari perkiraan terburuk sekalipun nyatanya adalah hari paling menyedihkan sepanjang masa.
GHS adalah luka hebat yang terus membekas.
Merenggut nyawa demi nyawa yang tak bersalah.

Nyatanya kepergianmu meninggalkan luka paling dalam untukku, rintik demi rintik hujan ini mengingatkan ku pada setiap moment dimana hanya ada kau dan Aku.
Angkara, di setiap sudut kota ini aku melihat bayangmu disana saat menari bersama ku di bawah derasnya hujan.

Untukmu yang telah pulang maaf pernah membenci mu dan maaf pernah sejahat itu padamu. untuk Angkara ku yang telah pulang maaf beribu maaf Aku merindukanmu selalu.
dan akan selalu seperti itu." tulis Ayanha pada buku diari miliknya.

"Selatan Lo adik yang hebat dan laki-laki paling hebat," gumamnya kemudian menghela nafas.

"Angkara Aku rindu," gumam Ayanha sendu.

_______END_______

Genius High SchoolWhere stories live. Discover now