~ 12 not 13 ~

1.6K 103 1
                                    

~o0o~

"Seperti tiap pemenang, kau pun berkata: sang kebetulan tak ada!"

Pada rekah fajar saat bulan sabit yang pucat ditengah gemilang jingga dengan iri berindap dengki, karena itu sifat manusia iri diselimuti dengki bukan pasal karena kalah tapi pasal atas hak mutlak yang terenggut Genius class itu hanya ada satu, Genius class hanya punya 12 siswa, Genius class itu mutlak di GHS.

Lantas mengapa Genius class yang hanya 12 itu akan terganti saat mereka menjadi bagian dari genius class dengan susah payah bagai memerah sebuah batu lantas adanya pendatang baru yang tak diinginkan sama sekali akan menjadi bagian dari mereka.

"Saya tidak setuju dia menjadi bagian dari kami!" ucap Helena menelisik rupa murid baru yang ditempatkan dikelasnya.

"Disaat kami masuk dengan susah payah, dia hanya masuk dengan jentikkan jari, kami tidak setuju adanya pendatang baru di genius class!" ucap Helena menggebrak meja sungguh ini adalah hal paling menyebalkan.

"Kenapa? Dia sudah kami seleksi juga dan dia layak untuk menjadi bagian dari genius class," ucap Pak Argha.

"Genius class itu 12 bukan 13," tambah Athena.

"Aglea quincay," ucap Angkara yang membuat gadis itu menoleh kearah nya.

"Iya," jawab Aglea siswi baru di genius class.

"1+1?" tanya Angkara yang membuat seisi ruangan menoleh kearah nya.

"multiculturalism," jawab Aglea.

"Why?" ucap Angkara.

"Apa aku harus menjelaskannya? Aku pikir ini genius class kalian sudah pasti tau atau memang genius class hanya berisi orang-orang yang idiot?" ucap Aglea yang mendapat delikan dari helena.

"Lo yang idiot!" maki Helena.

"Aku menantang kalian semua untuk adu skill sempoa," ungkap Aglea sukses membuat darah Helena mendidih sombong sekali murid baru ini.

"Saya pergi masih ada urusan kalian selesaikan masalah kalian," ucap Pak Argha meninggalkan ruangan.

Kembali kemasalah utama dimana Aglea memandang mereka remeh.
"Gue terima tantangan lo," jawab Vivara.

Mereka saat ini berada di meja guru dimana posisi Vivara dan Aglea berhadapan dan dimana Athena adalah jurinya serta yang lain hanya menjadi penonton kecuali Angkara yang hanya diam di kursi dan Fernando yang sibuk membaca ensiklopedia.

"Oke gue yang kasih soal pertama dan Athena lo siap-siap," ucap Diego.

"50+36+85+94−52+95+94÷2−55+63+14−56 hasilnya adalah?" ucap Diego mereka berdua dengan lincah menghitung hanya dengan bermodalkan jari saat Vivara hendak menjawab Aglea lebih dulu menyebutkan jawabannya.

"Hasilnya 321" jawab Aglea dan diangguki oleh Athena.

"Oke soal selanjutnya," ucap Diego.

"5×5×5+56+98+54−78+17 hasilnya,"

"272,"jawab Aglea

"271,"jawab Vivara bersamaan dengan Aglea.

" Jawaban yang benar 272,"ungkap Athena yang membuat Vivara kesal ia lupa jika yang ditambah itu 17.

"Lo ngasih soal nanggung banget Diego, biar gue aja," ucap Cakra.

"53+64+4+64+46+98−99+65+74+28−66+98+65−44−80−97−33−5+98+8+4+25+66+71−14 hasilnya_" Cakra menggantung ucapannya.

"493," jawab Aglea yang membuat kesal Vivara karena lagi dan lagi jawaban gadis itu tepat.

"Aglea lo kenapa pindah?" tanya Ayanha.

"Karena sekolah lama aku tempatnya ngga cocok, karena aku terlalu genius dan genius high school adalah tempat yang cocok untukku," jawab Aglea angkuh.

"Dua tiga makan tomat, sombong amat" jawab Ayanha kurang suka dengan sikap gadis itu.

"Aku pikir genius class ini mampu menciptakan saingan yang sebanding dengan aku tapi ternyata tidak," ucap Aglea terkekeh.

Mendengar ucapan itu Athena langsung mendorong Aglea hingga tubuh gadis itu terdorong kebelakang dimana hal itu membuat Aglea memandang Athena tajam.

Aglea mengusap seragamnya yang terkena tangan Athena.
"Jangan sentuh!" peringatnya.

"Lo belagu banget, lo pikir lo siapa?" habis sudah kesabarannya melihat pendatang baru itu.

"Why? Kalian merasa tersaingi" ucapnya dengan angkuh.

"Sampai kapan Lo semua berdebat," ucap Angkara yang sudah mulai bosan dengan tingkah mereka.

"Dia yang pembuat masalah," cerca Athena menunjuk Aglea.

"Kalian semua duduk," perintah mutlak Angkara membuat semua gadis itu duduk dikursinya.

"Ayanha lo ikut gue," ucap Angkara yang mendapat protes dari Ayanha.

"Ngga, bentar lagi bel" ucap Ayanha lalu kembali Kebangkunya meninggalkan Angkara yang menghela nafas.

_______TBC______

_______TBC______

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

AGLEA QUINCAY

Genius High SchoolWhere stories live. Discover now