6. Identity (6)

226 35 0
                                    

Welcome to ROGUE: The Secret Agent. 

*** 

Serena masih di kelas saat bel pulang sekolah berbunyi dan murid-murid satu persatu keluar meninggalkan kelas. Kini hanya tersisa dirinya sendiri di dalam kelas.

Berulang kali dia melihat jam yang melingkar di tangannya. Sebanyak dia melihat jarum jam itu berubah, sebanyak itu pula kepalanya berpikir.

Masih ada sepuluh menit untuk waktu tepat menunjukkan pukul 17.00. Waktu yang ditujukkan untuknya bertemu dengan pelaku penerorannya selama ini atau dibisa dibilang Heidy.

Tangannya basah akibat rasa gugup bercampur takut yang mendominasi saat ini. Bohong jika Serena bilang dia berani melawan sosok itu. Jangan lupakan dia masih gadis remaja yang bahkan umurnya belum genap 17 tahun. Dia belum sedewasa itu untuk menghadapi masalah ini. Tapi mau gimana lagi, jika dia tidak memberanikan dirinya, maka pelaku tersebut tidak akan melepaskannya.

Lebih baik Serena menghadapinya dan menyelesaikannya. Iya, menyelesaikan semuanya.

Serena keluar dari kelas setelah waktu yang semakin menipis. Tersisa lima menit lagi, Serena memilih untuk menuju tempat janjian mereka. Yaitu air mancur belakang sekolah.

Hal pertama yang ingin Serena lakukan adalah menanyakan apa motif Heidy melakukan itu semua. Bahkan hingga detik ini, dia masih yakin bahwa Heidy lah pelakunya.

Sunyi dan sepi. Itu lah yang bisa mendeskripsikan suasana belakang sekolah lebih tepatnya tempat dimana air mancur itu berada. Banyak pohon rindang yang mengelilinginya membuat suasana cukup mencekam.

Bulu kuduk Serena merinding. Dia mulai mengeratkan kedua tangannya pada tali tas untuk mengurangi rasa takutnya.

Dadanya semakin berdetak tak karuan saat mendengar langkah kaki mendekat yang menggema di koridor sekolah.

Serena menghela napasnya berat sebelum berbalik dan melihat orang yang selama ini bersembunyi di balik identitas sebagai peneror hanya untuk menghancurkan hidupnya.

Langkah kaki itu berhenti. Sekarang waktunya untuk Serena berbalik.

Satu detik, dua detik, pada detik ketiga jantungnya berhenti berdetak untuk sebentar. Matanya dengan jelas melihat sosok itu di hadapannya.

"Cepat amat." ucap gadis di depan Serena sembari tersenyum tipis.

"Udah gue duga, lo pelakunya," Kata Serena menjeda dan memperlihatkan senyum sinisnya. "Heidy."

"Pelaku?" Heidy merubah rautnya menjadi kebingungan.

Serena menatap sarkas ke arah Heidy. Bisa-bisanya gadis itu memperlihatkan raut wajah seperti tidak mengetahui apa-apa. "Nggak usah pakai topeng lagi. Lihat sekeliling, nggak ada orang lain. Gue langsung aja. Apa motif lo neror gue dan sebarin rumor kemarin? Lo ada masalah sama gue?" Serena sudah tidak menambahkan 'Kak' dalam ucapannya. Baginya Heidy tidak pantas dihargai atas apa yang telah dia perbuat.

"Topeng? Motif? Apa sih maksud lo?" Heidy semakin kebingungan. "Gue ke sini mau kasih tahu kalau gue — SERENA AWAS!"

Tubuh Serena terhuyung karena Heidy yang tiba-tiba mendorong dirinya hingga dia terjatuh dan pundaknya terbentur ujung dari dinding air mancur. "Aaaah!" Ada apa barusan?

Sorot mata Serena membola saat melihat Heidy juga terjatuh ke tanah. Bedanya Heidy terjatuh dengan lengannya yang mengeluarkan banyak darah. Bahkan seragam yang tadinya berwarna putih sudah berubah warna menjadi merah.

Dengan terseok-seok, Serena menghampiri Heidy yang masih memegangi lengannya. Tangan Serena yang gemetar membantu Heidy untuk menahan darahnya agar tidak semakin banyak yang keluar.

ROGUE: The Secret AgentDär berättelser lever. Upptäck nu