"Cepat sekali" Alan menggumam.
"Aku sudah tiba di sini saat kau mengirimkanku pesan"
"Kau menunggu di mana?"
"Rooftop" singkat Jian. Alan hanya mengangguk lemah.
"Maaf sudah menahanmu pulang" Jian tak menyangka seorang Alan ternyata memiliki inisiatif untuk mengucapkan kata maaf dengan mudah.
"Tidak apa-apa" Jian membalas singkat.
Alan mengangguk lagi.
"Apa ada sesuatu yang harus kubantu malam ini?" Jian baru merasa selama ini Alan jarang memperkejakannya.
"Tidak. Kau istirahat saja" kata Alan kemudian berjalan menuju balkon ruang tengah.
Jian lalu memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya, namun dua langkah sebelum tangannya berhasil meraih handle pintu kamar, langkah kaki Jian tiba-tiba terhenti karena tak sengaja menendang sebuah benda berukuran kecil.
Jian kemudian membungkuk lalu memungut sesuatu yang telah mengganggu langkahnya—sebuah benda yang berukuran hampir setinggi jari telunjuknya, berwarna hitam dengan logo branded berwarna perak.
Dahi Jian mengerut sembari meletakkan benda itu ke meja terdekat dan berpikir kira-kira siapa pemilik lipstick itu?
Tentu saja, milik tamu wanita yang baru saja menemui Alan.
****
Seperti tengah mengulang malam-malam sebelumnya. Jian hendak menikmati makan malamnya dengan semangkuk ramen yang baru saja matang lalu Alan tiba-tiba menghampiri usai mengambil sekaleng birnya di lemari pendingin.
Ada sebuah pertanyaan yang mengganjal di hati Alan sejak pertama kali Jian tinggal bersamanya.
"Kenapa kau selalu memakan makanan itu?" Alan bertanya sambil menarik sebuah kursi di seberang Jian.
"Karena enak" Jian hanya menjawab singkat lalu melanjutkan makannya.
"Banyak makanan yang lebih enak dan sehat"
"Apa kau belum pernah mencoba ini seumur hidupmu?" Jian meringis lalu menyuap ramennya tanpa ragu.
"Pernah. Tapi dulu"
"Mau mencobanya lagi?" Jian berhenti mengunyah lalu menawarkan.
"Tidak"
"Yang kubuat lebih spesial. Aku selalu menambahkan sayuran dan seafood"
"Tidak tertarik" Alan menggeleng sambil tersenyum basa-basi. Senyuman paksa, tapi lesung pipinya tetap muncul.
"Kau bertanya makanan ini karena penasaran bagaimana rasanya. Aku berasumsi jika kau menginginkannya tapi masih mementingkan harga diri. Kalau kau lupa—aku bekerja untukmu, kau boleh menyuruhku apa saja termasuk membuatkanmu makanan seperti ini"
Alan tersengal "Asumsi yang payah"
"Kau sudah menyediakan sarapan untukku kemarin, jadi aku akan membalas budi"
ESTÁS LEYENDO
Middle Name | JAEWOO [END]
Fanfiction"Untuk sementara jangan beritahu Gemma jika kita tinggal bersama" - Jian (Jungwoo) "Tolong pergi dulu kemana saja, aku dan Aster akan tiba di apartemen 10 menit lagi" - Alan (Jaehyun)
![Middle Name | JAEWOO [END]](https://img.wattpad.com/cover/364023965-64-k1257.jpg)