3

73 63 7
                                    

"Jadi 4 phi dalam kurung satu per 2 s kuadrat tutup kurung, bla bla bla" di kelas XI IPA III sedang dilanda dengan tugas Matematika.

Joxcy dan Prilly pun hanya bisa menangis dalam hati karena mereka duduk di barisan paling depan dan mereka sedikit kurang paham dengan materi Matematika saat ini.

Tetapi di dalam penderitaan Joxcy dan Prilly terdapat kebahagian di dalam kelas XI IPS II, kelas Pius dan Reyca sekarang sedang jamkos dan murid di kelas XI IPS sedang bersantai santai.

Bermain uno, mabar ml, ff dan pubg, ada yang berdansa dengan bahagia yang di iringi oleh lagu dangdut. Betapa bahagianya kelas XI IPS II.

"eh rey nih kamu tulis di papan, tugas dari bu laila" ucap Pius sambil memberikan lembaran kertas kepada Reyca. Reyca pun mengambil lalu menulis soal di papan tulis.

"YANG GA NGERJAIN TUGAS KU CATET A" teriak ketua kelas, lalu para siswa dan siswi disana langsung mengerjakan tugas setelah bersenang senang ria.

.
.
.

"rasanya ku mau muntah pas pelajaran matematika anj*ng" ucap joxcy sambil memjiat keningnya yang masih pusing karena matematika.

"yahh matematika dek? kita dong jamkos" ucap Reyca seperti meledek Joxcy.

"jamkos tapi dikasih tugas" tambah Pius yang masih sibuk bermain ponselnya.

"iya anj*ng, padahal udah enak jamkos tapi dikasih tugas sama tu guru, sial*n emang" ucap Reyca yang sedikit emosi.

Mereka pun saling bercerita tentang kesehariannya di dalam kelas yang penuh dengan canda dan amarah di dalam cerita tersebut.

Saat mereka berempat masih bercerita tentang keseharian mereka, ada salah satu anak laki laki yang melangkah mendekati mereka.

"permisi" ucapnya.

"ya? kenapa ya?" tanya Pius sambil menoleh ke arah anak itu.

"saya mau bicara sama Joxcy" ucap anak itu sambil menunjuk ke arah Joxcy. Pius, Prilly dan Reyca pun langsung menoleh secara bersamaan.

"hah? aku?" tanya Joxcy.

"iyalah blok, siapa lagi kalo bukan kamu" jawab Reyca sambil memukul pelan bahu Joxcy

Joxcy pun tertawa pelan lalu menghampiri laki laki itu.

"saya pinjem dulu Joxcynya ya" ucapnya.

"iya silahkan, dibalikinnya langsung ke rumah aja ya kak" balas Pius, laki laki itu hanya tertawa mendengar ucapan Pius.

Joxcy dan laki laki itu pun menjauh dari tempat berkumpulnya Pius, Prilly dan Reyca.

"jadi gini, kamu di panggil sama kakel di belakang sekolah" ucap anak itu saat berbicara dengan joxcy

"ngapain?" tanya nya.

"kurang tau sih, tapi kamu disuruh buat ke belakang sekolah" balas anak itu. Joxcy pun hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan anak itu dan melangkah ke belakang sekolah.

Joxcy baru kepikiran jika di belakang sekolah itu adalah tempat anak berandal yang sering bolos sekolah dan merokok disana. Yang paling sering dia dengar adalah Liam Geraldo anak basket yang sangat tampan dan terkenal.

"buat apa pula aku dipanggil sama kakel ke belakang sekolah? ngajak tawuran?" batin Joxcy yang terus menerus memikirkan apa yang akan terjadi.

Saat Joxcy sudah tiba di belakang sekolah, dia melihat beberapa anak laki laki yang merokok disana.

"bau amat sih" dumel Joxcy karena bau asap rokok yang menyengat.

"oh maaf maaf" ucap anak itu yang menyadari kehadiran Joxcy, dia pun mematikan rokoknya.

"jadi lo yang namanya Joxcy Cleve? yakan?" tanya laki laki itu yang melangkah mendekati Joxcy.

"jangan deket deket, mulut lo bau rokok" balas Joxcy yang ikut berjalan tetapi jalan mundur.

"oh sorry" ucapnya.

Joxcy pun menghela napas "iya gue Joxcy, ngapain nyariin gue sampe kesini?" tanya nya.

"gapapa cuma kepo sama lo aja, banyak yang ngomongin lo, katanya lo suka berantem sama cewe ataupun cowo" ucap laki laki itu sambil menyilangkan tangannya di depan dada.

"terus?" tanya Joxcy.

"gue sedikit tertarik sama lo" balasnya sambil tersenyum dan mengangkat sebelah alisnya.

Joxcy pun memasang wajah tidak senang, apa yang dia maksud tertarik?.

"gila lo?" balas Joxcy sambil sedikit mempertegas ucapannya. Anak itu pun menggelengkan kepalanya.

Joxcy yang merasa tidak nyaman pun berjalan kembali ke tempat teman temannya berada.

"EH, NAMA GUE LIAM, INGET YA" teriaknya dari kejauhan yang masih di dengar oleh Joxcy, Joxcy hanya memutar bola matanya.

Liam adalah salah satu anak yang terkenal dengan kehebatannya saat bermain bola basket. Ia juga termasuk anak yang populer dan dirinya sering dipergoki oleh guru saat dirinya sedang merokok bersama teman temannya.

Tak jauh dari tempat itu, dia bertemu dengan gadis yang berjalan ke arah belakang sekolah. Gadis itu sangat cantik tetapi dipenuhi dengan riasan.

"ngapain kamu di daerah sini?" tanya gadis itu.

"kamu mau ketemu sama orang disini?" tambah gadis itu.

Gadis itu sangat banyak bertanya yang membuat Joxcy ingin menendang wajahnya.

"oh atau kamu mau ketemu pacar aku ya?" tanya nya lagi.

Joxcy pun tidak paham saat gadis itu berkata "Pacar". Joxcy yang ingin membuka suara tetapi tidak jadi karena gadis itu tidak memberinya peluang untuk menjawabnya.

"Jawab ! orang kalo lagi tanya tuh di jawab, punya mulut kan?" ucap gadis itu dengan amarahnya yang membesar.

"Mau ngapain kamu sama pacarku hah?!" tambahnya.

"Jawab !!" tambahnya lagi.

"gimana gue mau jawab bangs*at kalo lo motong pembicaraan gue, biarin gue ngomong anj*ng" balas Joxcy yang memberikan kata kata mutiara ke gadis itu. Gadis itu tidak terima saat dia di beri kata kata mutiara itu.

"Berani banget ya kamu ngomong kasar ke aku?!" ucap gadis itu.

"berani lah, lo kira gue anak cupu yang ga berani bales manusia ga jelas kayak lo?" balas Joxcy.

.
.
.

"Joxcy lama banget dah anjir" ucap Pius. Reyca dan Prilly hanya mengangguk sambil bermain ponselnya.

"mang dia kemana?" tanya Prilly.

"kamu nanya aku, aku nanya siapa?" balas Pius.

"tanya ama siapa aja kek" balas Prilly, Pius pun hanya menghela napas panjang. Dia membuka ponselnya untuk mengirim pesan ke Joxcy, namun Joxcy tidak membalas pesannya.

"dia ga bales chat ku" ucap Pius.

"kita cari aja lah yo" balas Prilly. Pius dan Reyca pun setuju dengan ide dari Prilly, mereka bertiga pun bangkit dari duduknya lalu pergi mencari Joxcy.

"eh tapi tadi gue ngeliat Joxcy sama tu cowo ke arah belakang" ucap Reyca sambil menunjuk arah. Pius dan Prilly yang mendengar ucapan Reyca pun langsung berjalan ke arah belakang.

"kemungkinan besar belakang sekolah ga si?" ucap Prilly. Pius dan Reyca pun baru tersadar, mereka berdua pun berlari ke belakang sekolah untuk menghampiri Joxcy

.
.
.

.
.
.

jangan lupa untuk vote dan follow yaaa.

dan follow akun ig yang ada di bawah ini yaaa
insta My Friend: @therosehouseh_mf
insta author : @hihiyu.n
insta Joxcy : @jxcycleve
insta Prilly : @dipprillyy
insta Pius : @piusdlps
insta Reyca : @ureycaaa

My Friend S1 [END]Where stories live. Discover now