PART 30

4.5K 293 8
                                    

Happy reading semuaa

***

Lintang menatap sekitarnya dengan waspada, setelah dirinya tadi melihat siluet kucing hitam dari balkon, menuju pintu utama.

Ini yang ia lakukan ketika keluar dari kamar, menatap sekitarnya lalu meneliti. Jika sudah aman ia baru akan benar-benar pergi dari tempatnya.

"Aman deh!" Ujarnya senang.

Dengan segera ia menuju lift untuk pergi kelantai atas, lantai paling tinggi di mansion ini. Berisikan ruangan rapat juga ruangan kerja yang biasa digunakan para dominan untuk bekerja lembur.

Sesaat lift akan menutup, jantungnya berdegup kencang, disana! Diujung tangga terdapat kepala kucing hitam atau bisa disebut dengan Black panther.

"Jangan nengok kesinii" lirihnya sambil memegang dadanya yang tengah berdisko.

black panther, peliharaan Daddy Ellard yang diberi nama Luke sungguh meresahkan! Ia berani bersumpah. Hewan yang termasuk hewan dilindungi itu sangat mengusik kenyamanannya.

Akhirnya pintu lift tertutup dan mulai naik kelantai 5. Lintang tadi berniat menghampiri papanya, biasanya sedang diruangan yang dipenuhi kertas putih dengan tulisan yang ia tak mengerti.

Ting!

Dengan cepat ia berlari menuju ruangan yang berada dekat dengan lift. Lintang yang tak sabaran langsung saja mengetuk dengan brutal ruang kerja sang papa.

'Tok'   'Tok'.  'Tok'

"Papa! Aku boleh masuk ya?!" Ujarnya meminta izin, namun tak ada sahutan dari dalam.

"Pokoknya aku masuk!" Lanjutnya.

Terlebih dahulu ia memasang wajah lucunya didepan sensor wajah sambil tersenyum manis. Sebab, sidik jarinya tak terdaftar disemua pintu bersensor, hanya wajahnya yang bisa digunakan.

Lintang tersenyum senang saat pintu terbuka otomatis, ia segera masuk.

Namun senyumnya hilang seketika saat tak mendapatkan siapapun diruangan tersebut. Ia pun berbalik menuju lift dengan wajah kecewa, tapi dengan cepat digantikan oleh Ekspresi terkejut.

"Jangan lagi" lirihnya.

Tak seberapa jauh didepannya, yang hanya berjarak beberapa meter, Luke berdiri dengan gagahnya disertai tatapan tajam tertuju pada bocah nakal didepannya.

"Udahlah lukee~ Aku mau cari papa, No kejar-kejaran" Ucap lintang memelas.

Lintang memasang sikap siaga, "Luke!! Jangan Deket kesiniii!!" Pekiknya heboh.

Kucing hitam besar tersebut tak memperdulikannya, justru ia malah menampakkan taring panjangnya.

Jantungnya berdetak semakin kencang, tangannya gemetar dengan keringat dingin bercucuran, jangan lupakan matanya sudah ingin menangis.

"Lukee! Ayolahh~ jangan kesini, papa, hiks gimana iniii"

"Lukee hiks jangan Deketan, hiks gamauuu"

Tepat pada saat Luke yang semakin dekat, pintu lift berbunyi lalu terbuka menandakan seseorang ada didalamnya.

"Ada apa lintang? Kenapa sampai sini?" Tanya Ellard yang baru tiba.

"Daddy hiks! Cepetan sinii, Luke-nya hiks suruh pergi jauh-jauh, Cepetan Dad! Hiks" Ujar Lintang dengan Tangisannya.

Sementara itu, Luke tanpa disuruh berputar arah, saat melihat tatapan tuannya yang menyuruhnya untuk menjauh sedikit.

LINTANG ANGKASA ‹SMITH›Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang