boneka kelinci barunya Sherly!

36 6 0
                                    

"Oppa Vian good morning honey!" sapa Sherly pada suaminya yang masih tidur.
"Too biarkan aku tidur dulu ya aku masih mengantuk Rly" balas Vian melanjutkan tidurnya.
"Tapi kita akan terlambat! Baik Hana.. Dul.. Set!! Oppa Vian Daven ayo bangun!!" teriak Sherly, melompat-lompat di atas tempat tidur mereka.
"Hentikan Sherly Cantika!" pinta Vian.
"Cepetan kita mau terlambat lho honey!" desak Sherly.
"Jam berapa emang?" tanya Vian.
"Setengah 7 jam ayo cepat!" jawab Sherly, Vian membelalakkan matanya ia cepat cepat menarik tangan sang istri ke kamar mandi bersamanya.
"Eh aku sudah mandi!" beritahu Sherly.
"Mandi lagi! Cepetan kita udah telat!" balas Vian santai.

Lima menit setelahnya...

Mereka berdua sudah pakai seragam langsung pergi ke sekolah.

"Hampir saja kita telat" syukur Vian menghembuskan nafas lega.
"Ya udah yuk kita masuk" ajak Sherly.
"Siap bumil ku!" balas Vian bersemangat.
"Kamu harus sabar ya nak jangan nendang terus Mamih jadi sakit nanti" nasihat Jian sambil mengusap usap perut buncit nya.
"Ini sesuai permintaan nona cute Jian Kania" serah Rayen.
"Terimakasih kak Ayen!" senang Jian.
"Sama sama istriku aku harap dia lincah sehingga kamu kelelahan mengejarnya" harap Rayen jahil.
"Ck awas kak Ayen entar enak aja!" decak Jian tidak terima.
"Bercanda jangan marah" kekeh Rayen.
"Itu si bocah Jepang sama istrinya kagak masuk hari ini?" bingung Vian.
"Ya enggak katanya lagi jaga anak kembar mereka yang baru lahir" jelas seseorang.
"Kira kira Langga mirip siapa ya Lingga kan udah ketahuan mirip Shoujo dia cengeng!" pikir Sherly.
"Kaiga kayaknya dia kan tenang iyakan Van?" celetuk Shera.
"Hm aku sependapat dengan kamu Sher" setuju Vanter.
"Pendek sama tiang listrik nya mana?" tanya Kenzo memancing.
"Udah hilang! Puas lu?!" jawab Vanter ngegas.
"Si pemarah gw nanya aja kali" ngeri Kenzo.
"Tau jangan ngegas napa" tegur Naomi.
"Urus tuh calon suami lu! Ayo ke kelas Shera ku" tunjuk Vanter mengajak istrinya ke kelas.
"Iya ayo Vanter dah semuanya" balas Shera.
"Dah Shera" lambai Naomi Jian & Sherly.

Setelah kepergian Shera & Vanter datanglah Luca dengan wajahnya yang bahagia sedangkan Nayeon kusut seperti benang.

'Yes malam pertama!' senang Luca dalam hati.

"Menyesal aku dia sangat brutal tapi untungnya aku masih bisa berjalan' batin Nayeon menyesal.

"Kenapa wajah lu sangat bahagia Luc?" tanya Vian terheran-heran.
"Ehe malam tadi gw sama Nayeon udah lakuin Vi!" jawab Luca bersemangat.
"Cie selamat ya" kata Kenzo.
"Thanks ya Ken cepetan nyusul!" kata Luca menyuruh, Kenzo cuma menanggapi nya dengan acungan jempolan ke atas.
"Pagi Sherly" sapa Abimanyu.
"Oh pagi juga Abimanyu" balas Sherly tersenyum manis.
"Ck ni orang memang kagak ada kapok kapok nya mana lupa tadi bawa pisau buat bunuh dia dasar pebinor!" dumel Vian pelan.

Di sisi lain..

"Lucunya Langga Lingga" gemas Shoujo.
"Iya lucu buat lagi yuk" kedip Kaiga.
"Ga! Aku lagi dapet!" tolak Shoujo mentah mentah.
"Yah kok gitu?!" protes Kaiga.
"Bodo amat ya Langga & Lingga masih kecil usia mereka berdua belum satu tahun lho masa udah punya adik" oceh Shoujo.
"Iya juga sih tapi kan lebih cepat lebih baik Shoujo Zaura" tutur Kaiga menyeletuk.
"Mana bisa gitu Kaiga Galaxsi!" sebal Shoujo merutuki.
"Bisa dear ayolah" balas Kaiga sambil mengedipkan matanya genit.
"Enggak mau!!" teriak Shoujo, Kaiga buru buru menindih tubuh istrinya.

"Hehehe makanan pagi" gumam kaiga menyeringai, ia mulai mendekatkan bibirnya ke bibir manis sang istri.

"Yuhu singa emosian!!" heboh Amara.
"Apa lagi?" tanya Abimanyu malas.
"Dih gitu amat eh singa emosian jangan ganggu rumah tangga orang dosa tau!" jawab Amara mengoceh.
"Terserah gue! Nasihat yang tidak bermanfaat!" cuek Abimanyu.
"Aku aduin ke bang Khalid ya!" ancam Amara, sebelum Abimanyu membekap mulutnya.
"Lo lapar gak? Bareng gue yuk ke kantin supaya lo ga mengoceh terus" seret Abimanyu, mereka berdua pergi ke kantin Vian bersyukur.
"Alhamdulillah" syukur Vian.
"Lah oppa Vian kenapa?" tanya Sherly heran.
"Gapapa kok!" jawab Vian, Sherly merasa curiga.
"Makin hari kelakuan oppa Vian semakin aneh! Pasti kerasukan" rutuk Sherly.
"Kamu jangan bilang aku begitu dong honey!!" rengek Vian.

Di dalam kelas Shera sedang memasang stiker lucu ke wajah suaminya, Vanter? Cowok itu hanya bisa pasrah.

"Dah selesai foto dulu yuk!" semangat Shera.
"Eee sebaiknya tidak usah di foto Sher" mohon Vanter.
"Lho kenapa?" tanya Shera.
"Aku malu!" jawab Vanter sembari menutup wajah nya menggunakan kedua tangannya.
"Ya ampun Vanter! Kamu ga usah malu kayak cewek aja" kekeh Shera.
"Kamu jangan ngatain aku!" renggut Vanter.
"Maaf maaf galak nya" ringis Shera.
"Makanya jangan mancing emosi" cetus Vanter sedikit ngambek.
"Ututututu ngambekan" kata Shera.
"Shera Assyifa!" pekik Vanter, Shera segera berlari tentu saja di kejar oleh sang suami.
"Sebentar kayak ada yang ketinggalan" pikir Sherly mencoba mengingat.
"Apa Sherly?" tanya Vian.
"Ku ingat ingat dulu ah iya! Boneka kelinci ku! Oppa Vian bagaimana ini?!" jawab Sherly panik.
"Kita meninggalkan di mansion Sherly tidak akan bisa mengambil nya" tutur Vian, Sherly mengerucutkan bibirnya.
"Pulang dulu yuk bentar aja kok" bujuk Sherly memelas.
"Tidak bisa Sherly Cantika udah mau masuk ini mansion kita jauh banget" kata Vian.
"Kamu memang gak sayang aku hiks" kata Sherly sok menangis.

Bel masuk berbunyi...

"Tuh bel udah berbunyi ayo kita ke kelas setelah itu aku belikan boneka kelinci yang baru" janji Vian.
"Beneran nih?!" tanya Sherly tidak percaya.
"Iya honey percaya ya!" jawab Vian tersenyum manis.
"Percaya kok ayo ke kelas" ajak Sherly.
"Siap istri cantikku!" balas Vian.
"Bapak akan mengabsen dulu ya secara acak okey Shera Assyifa?" tanya Pak Demian mulai mengabsen.
"Hadir dong Pak Demian yang ganteng!" jawab Shera centil.
"Ga usah kecentilan" malas Vanter, di balas juluran lidah istrinya itu dasar.
"Vanter Alexondra" sebut pak Demian.
"Hadir Pak❄❄" dingin Vanter singkat.
"Yang sopan dong Vanter!" tegur Shera, sang suami malah mengacuhkannya.
"Abimanyu Saka? Amara Claudia? Kok bisa deket nomor absennya? Jangan jangan kalian berdua jodoh lagi" goda pak Demian.
"Apa sih Yah!" kesal Abimanyu.
"Hadir!" malu Amara.
"Sherly Cantika? Vian Daven?" alih pak Demian menghiraukan putranya yang sedang kesal itu.
"Hm hadir pak/hadir pak Demian!" balas mereka berdua.
"Kaiga Galaxsi? Shoujo Zaura? Tunggu dimana mereka?" bingung pak Demian.
"Mereka berdua ga masuk hari ini pak katanya lagi jagain anak kembar mereka Kalingga & Kalangga" jelas Nayeon memberitahu.
"Oh begitu ternyata" paham pak Demian.
"Baiklah mari kita mulai belajar" lanjutnya.
"Siap pak" balas mereka.

Skip..

Vian & Sherly sedang berada di toko mainan mencari boneka kelinci.

"Ini bagus nih buat calon anakku dan oppa Vian nanti" gumam Sherly.

"Sherly udah dapat" beritahu Vian.
"Ya udah langsung pulang aku beli ini gapapa kan?" tanya Sherly.
"Gapapa dong kenapa ga beli dua? Atau ga lima gitu? Nah sepuluh aja bagaimana?!" tanya Vian balik.
"Kebanyakan oppa Vian!" jawab Sherly datar.
"Tenang suamimu ini kaya raya kok" sombong Vian.
"Au ah serah" acuh Sherly, mengalihkan pandangannya pada sepasang kekasih yang di pinggir jalan ngapain mereka pikirnya kepo.

"Sayang beliin roti Jepang dong".

"Roti Jepang? Berarti aku harus ke Jepang dong Yang? Ga mau ah jauh!!".

"Engga di supermarket ada kok kamu tanya aja mbak kasirnya pasti ada".

"Ya udah".

Sherly yang merasa bingung bertanya kepada suaminya.

"Oppa Vian emang di supermarket ada roti Jepang?" tanya Sherly penasaran.
"Maksudnya itu pembalut Sherly bukan roti Jepang sungguhan" jawab Vian berbisik.
"Oh begitu" kata Sherly sedikit mengerti.
"Iya habis ini kita pulang aja ya" kata Vian.
"Terserah Oppa Vian lah" putus Sherly.

ঞじòぴé ઈଓᦗ

Hi everyone!

Bonus foto boneka kelinci barunya Sherly Cantika

See you again hah 👋

Don't worry, I'm still with youWhere stories live. Discover now