62

10.8K 632 52
                                    

Happy Reading✨



Kini gus gibran dan umma harum sedang menuruni anak tangga, mereka akan membicarakan masalah gus gibran dan nayla diruang tamu.

Ketika sudah turun dari tangga gus gibran dan umma harum mendengar ada yang mengucapkan salam "Assalamualaikum" salam orang itu yang tak lain adalah alizah dan dewi.

"Waalaikumussalam" jawab gus gibran dan umma harum.

Alizah dan dewi masuk ke dalam ndalem, mereka berdua menyalami tangan umma harum saja. Sedangkan alizah tidak menyalami tangan gus gibran karena kejadian tadi.

Dewi yang melihat gus gibran sengit, ia tidak habis pikir dengan gus gibran bisa bisanya dia berpelukan dengan wanita lain selain nayla istrinya "ternyata bener ya semua laki laki itu sama saja, sama sama brengsek" ucap dewi ia sengaja mengucapkan itu didepan gus gibran

Gus gibran yang mendengar itu melihat kearah dewi. Dewi yang melihat gus gibran melihat kearahnya pun tersenyum "kenapa gus? Benarkan apa yang saya katakan tadi"

"Laki laki itu hanya manis omongan nya aja sebenarnya semuanya hanyalah omong kosong belaka" ucap dewi dengan beraninya mengatakan itu di depan gus gibran dan umma harum.

Dewi menepuk dahinya "oh ya lupa, bukan hanya manis omongannya aja tapi janji palsu juga salah satu sifat laki laki. Janjinya gak bakal nyakitin dan gak bakal bikin istrinya nangis eh malah bikin dia nangis, mana lagi hamil lagi istrinya" sindir dewi kepada gus gibran.

Alizah yang mendengar itu terkejut bisa bisanya dewi berani mengatakan itu di depan bang gibran secara langsung tanpa ada rasa takut.

Alizah menyenggol tangan dewi sambil berbisik "dewi kamu gak takut sama abang gibran apa? Kenapa kamu ngomong kaya gitu di depan bang gibran, kalo dia marah gimana?" Bisik alizah kepada dewi

Dewi yang mendengar itu pun terkekeh garing "ngapain takut sama laki laki brengsek kaya dia, laki laki yang sudah membuat hati istrinya hancur disaat istrinya sedang berduka karna kehilangan keluarganya" ucap dewi dengan menunjuk ke arah gus gibran.

Sebenarnya dewi memang takut terhadap gus gibran. Siapa sih yang gak takut dengan gus gibran secara kan gus gibran ini terkenal dengan dingin, tatapan matanya tajam dan jika sudah menghukum santri dia tidak akan main main. Entahlah ketakutan itu seakan sirna saat melihat sahabatnya nayla yang disakiti oleh gus gibran, itu lah yang membuat dirinya berani berbicara seperti tadi terhadap gus gibran.

Umma harum yang mendengar dan melihat sikap dewi terhadap gus gibran pun semakin penasaran "sebenarnya apa yang terjadi, hingga dewi berani mengatakan itu kepada gibran. Selama ini dewi tidak pernah melawan dan berani terhadap gibran, tapi kali ini dia sangat berani mengatakan itu" batin umma harum

"Kamu memang benar saya ini adalah laki laki brengsek yang telah menghancurkan dan membuat istrinya menangis" ucap gus gibran menerima ucapan dewi kepadanya

Dewi mengangguk "baguslah kalau gus mengakuinya karna itu memang kenyataannya" balas dewi

Sedangkan umma harum melihat kearah alizah yang juga melihat kearah umma harum. Umma harum mengkode alizah untuk membawa pergi dewi dari sini, karna suasananya semakin memanas, alizah yang paham dengan kode dari ummanya pun mengangguk sebagai jawaban 'iya umma'.

"Dew kita keatas yuk, kita liat kondisi kak nayla" ajak alizah

Dewi yang mendengar nama nayla pun mengangguk setuju "terus mangganya gimana zah?" Tanya dewi yang masih membawa kantung plastik berisi mangga muda milik nayla.

"Yaudah sini biar aku taruh di dapur dulu, setelah itu kita ke atas" ucap alizah

Dewi mengangguk menyerahkan plastik itu kepada alizah, alizah menerimanya lalu pergi dari sana menuju ke dapur untuk menaruh plastik berisi mangga. Sesampainya di dapur alizah hanya menaruh plastik itu di atas meja makan lalu kembali ke depan.

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang