19

20K 985 44
                                    

Happy Reading✨

Nayla dan alizah sudah selesai melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Nayla dan alizah kini berada diteras masjid, mereka akan pulang ke ndalem. Saat ingin memakai sandal tiba tiba alizah mengingat sesuatu.

Alizah menepuk dahinya "astaghfirullah, lizah lupa mau ke asrama. Mau nemuin mawar" ucapnya

"Mawar itu siapa zah?" Tanya nayla

"Mawar itu temen sekamar lizah kak, lizah lupa mau bilang nanti malam lizah tidur di ndalem" jawab alizah

Nayla mengangguk "emang dia gak ada disini?"

Alizah menggeleng "ga ada kak soalnya sekarang dia lagi halangan, jadi gak ada disini" jawabnya

"Yaudah sana ke asrama" ucap nayla

"Terus kalo lizah kesana, kak nayla gimana?"

"Ya gak gimana gimana, kak nayla tetep ke ndalem tapi sendirian" jawab nayla

"Nanti kalo kak nayla kesasar gimana?" Tanyanya

Nayla terkekeh "kak nayla itu udah besar, bukan anak kecil lagi yang kesasar. Lagi pula jarak masjid ke ndalem itu ga terlalu jauh"

"Yakin nih kak gapapa?" Tanyanya sekali lagi

Nayla mengangguk "iya, udah sana temen kamu pasti udah nungguin kamu"

Alizah mengangguk "kalau begitu lizah pamit dulu ya kak, assalamualaikum" salam alizah lalu pergi dari masjid.

"Waalaikumussalam" jawab nayla

Nayla memakai sandal dan pergi dari masjid. Saat di perjalanan nayla bertemu 4 santriwati. Nayla tersenyum ramah, santriwati itu bukannya tersenyum balik malah menatap tak suka. Nayla menghentikan langkahnya saat ia mendengar santriwati tadi menggosipinya.

'Dih apaan sih, senyum senyum ga jelas' ucap santriwati ke1

'Iya sok akrab banget' jawab santriwati ke2

'Eh bukannya dia santri baru di sini yang dekat sama keluarga ndalem ya" ucap santriwati ke3

'Iya, tadi dia ke masjid juga bareng ning alizah' ucap santriwati ke4 ikut menimbrung

'Aku juga denger tadi dia semobil sama gus gibran, mana di bukain pintu lagi sama gus gibran' santriwati ke2

'Bener banget, baru dateng aja udah caper sama orang ndalem terutama gus gibran' santriwati ke1

'Sst diam itu liat.." ucap santriwati ke4 sambil menunjuk searah nayla, lebih tepatnya dibelakang nayla, menggunakan dagunya.

Mereka melihat kearah yang ditunjuk santriwati ke4 itu. Mereka terkejut, terdiam dan menunduk.

Nayla heran kenapa mereka diam dan menunduk seperti itu "kenapa mereka diam dan nunduk gitu yaa" batin nayla. Nayla mengangkat bahunya acuh, dan memilih pergi dari sana.

Di perjalanan nayla bertemu dengan santriwati kembali namun santriwati tersebut menunduk dan membungkuk sopan "kenapa mereka kaya gitu ya, kan nayla bukan ustadzah" batinnya.

The Best Destiny For MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang