11 - ALWAYS INTERESTING

Start from the beginning
                                    

"Kak, ayo ikut main basket." ajaknya.

"Ayo!" jawab Letta dengan semangat.

"Ayo kak Letta semangat!" ujar seorang siswi yang berada di pinggir lapangan bersama teman-teman cewek lainnya. Dan yang berada di lapangan hanyalah cowok-cowok.

Letta mengacungkan jempolnya. "Kalahkan cowok-cowok kelas kita kak!"

Letta memantul-mantulkan bola basket itu di tanah lalu mencari celah yang pas. Bola yang tidak lepas dari pantulan tangannya, mata yang sedang mengawasi sekitar, dan pikiran yang sedang mencari celah untuk masuk. Badan yang siap menjalankan tugasnya.

Kedua cowok datang dan ingin menghalangi Letta saat menyadari Letta perlahan-lahan mulai berjalan maju. Letta tersenyum saat ia mulai menemukan celahnya dan menuku ke ring itu.

Letta memantulkan bola basketnya bersamaan dengan menghindari anak-anak cowok yang akan menghalanginya itu. Sesaat Letta sudah sampai berada di depan ring, akan tetapi ia dihalangi oleh seorang cowok. Saat cowok itu akan merebut bola yang sudah dipantulkan Letta, Letta dengan cepat mengambil bola basket itu lalu ia memantulkannya dan mengambil ancang-ancang untuk melompat.

Letta menggerakkan kakinya 3 langkah, kanan, kiri, kanan, lalu ia meloncat melambungkan bola itu ke dalam ring. Alhasil bola itu masuk ke dalam ring. Membuat adik kelas cewek-ceweknya berteriak senang.

"UWAHHH!"

"OH MY GOD! KAK LETTAAAAA!"

"Cewek gue tuh!"

"Anjir! Kak Letta keren!"

Sedangkan para cowok-cowoknya menggeleng heran, Tidak tahu kenapa bisa menang. Padahal lima orang melawan satu orang. Dan satu orang itu adalah seorang cewek.

Letta melakukan tos tangan kepada seorang cowok tadi yang mengajaknya bermain basket. "Lo keren, Kak."

"Iya. Terima kasih."

"Helio dari 11 IPA 1."

"Letta, 12 IPA 1."

Helio, adik kelasnya itu mengangguk. "Kapan-kapan join lagi, Kak. Tapi lain kalinya bakalan gue yang menang."

Letta terkekeh pelan menanggapi perkataan adik kelasnya. "Iya. Pasti kamu yang menang."

"Aku harus balik ke kelas."

"Lain kali dateng ke 11 IPA 1 Kak!" teriak seorang cewek. Letta mengangguk sembari melambaikan tangannya.

"Hel, pepet terus jangan sampe lepas tuh kakak kelas." ujar temannya sembari memegang pundaknya.

"Yah, nunggu gue tau Kak Letta punya pawang atau ga dulu."

Dan siapa sangka ada orang yang melihat Letta dari awal hingga akhir. Seseorang itu memantaunya dari kejauhan, tempat di depan kelasnya. 12 IPA 2. Melihat Letta bermain basket dengan adik kelasnya.

"Dasar cewek ini ga ada habis-habisnya bisa dalam segala hal."

Lalu ia masuk ke dalam kelasnya. Setelah mendapatkan pemandangan yang cukup indah dan enak dipandang karena di dalam panas.

"Udah nyari anginnya?" tanya Teeja.

Kaiden mengangguk dan duduk di kursinya. "Eja, kenapa gue ga ketemu sama cewek itu dari dulu ya?" tanyanya tiba-tiba.

Jelas-jelas Teeja tahu siapa cewek yang dimaksud Kaiden. Cewek itu adalah Letta. Bajingan, bajingan begini ga demen mainin perasaan cewek. Bahkan saat ada cewek yang mendekati dirinya aja Kaiden berbicara tanpa basa-basi. Seketika berubah sikap menjadi dingin, cuek, dan ga peduli.

"Lo aja dari kelas 10 sampe 11 dapet masalah terus, yakali ketemu sama Letta. Letta itu bukan kek cewek-cewek pada umumnya yang suka keluar tanpa alasan."

"Lo stalker dia?" tanya Kaiden.

Kesal. itu yang sekarang dirasakan Teeja. Udah bicara begini tapi malah ditanyai dirinya stalker Letta. Kaiden selain sering seenaknya sendiri, ia juga sering buat orang kesel.

"BUKAN ANJENG!! GUE BUKAN STALKER DIA!!"

"Santai dong, Eja."

Bagaimana dirinya bisa santai kalau dia dipancing terus emosinya. Tidak habis pikir dengan Kaiden. Kenapa bisa juga dia bertahan sama Kaiden. Seharusnya Teeja ninggalin Kaiden aja dulu biar masa depannya ga kek gini.

***

haloo

just take it easy while reading it, enjoy~

aku mengucapkan terima kasih dan sekian.

see u, babe!✩

TRAPPED IN DANGEROUS Where stories live. Discover now