DWC 16 - Fanfic : Binatang Buas

29 9 4
                                    

Fanfic novel Shirei berjudul Deliverance - Dimensional Fugitive

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Fanfic novel Shirei berjudul Deliverance - Dimensional Fugitive.

Kisah Alf dan Neysha di Hutan. Dulu sempet ada dikiiiiit pas di draft awalnya, tapi dihapus dari buku. Jadi dilanjut aja.

Di tengah hutan belantara yang gelap, seorang pemuda tujuh belas tahun dan adiknya yang masih berusia dua belas tahun tengah bersembunyi di balik pohon rindang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Di tengah hutan belantara yang gelap, seorang pemuda tujuh belas tahun dan adiknya yang masih berusia dua belas tahun tengah bersembunyi di balik pohon rindang. Tidak hanya ancaman dari binatang buas, tapi juga ada sekitar lima pemburu hadiah yang mengincar kepala mereka berdua

"Ney, kita harus berpisah sementara!" bisik Alf menangkup wajah Neysha memberinya semangat. "Hanya sekitar lima puluh meter ke selatan, kita akan keluar dari hutan. Setelah itu, larilah! Larilah sekuatnya melintasi persawahan, hingga pintu perbatasan. Katanya mereka akan langsung membukakan pintu bagi siapa pun yang lari ke arah gerbang."

"Tapi, Kakak bagaimana?" tanya Neysha khawatir.

"Kakak akan mengalihkan perhatian ke Barat. Kau merayaplah di tanah juga bersembunyilah di balik semak dan pohon. Mengerti?" Alf mengambil semua barang yang digenggam Neysha.

Neysha mengangguk patuh.

Alf mencabut sebuah belati dan sarungnya. "Gunakan tanpa ragu. Mengerti?"

Lagi-lagi Neysha mengangguk. "Neysha akan menunggu Kakak di kota. Cepatlah menyusul!"

Kali ini giliran Alf yang mengangguk.

"Sampai jumpa!" Alf langsung melompat keluar dari lindungan pohon dan berlari ke arah barat dengan ditemani beberapa anak panah yang terus diarahkan kepadanya.

Neysha mulai bergerak ketika kakaknya berlari dengan gesit ke arah barat. Tubuh mungil bocah itu tiarap dan beringsut menyusuri rimbun semak dan berlindung di bawah lebatnya pepohonan. Tak dipedulikan beberapa ranting dan semak tajam melukai lengan dan bagian tubuh lainnya yang tak berpelindung. Ia terus berdoa agar Alf bisa selamat dan menyusulnya dengan cepat.

Setiap detik yang berlalu terasa seperti jam, setiap suara dedaunan yang rempak diinjak kaki terdengar seperti guntur di malam yang sunyi. Ketegangan itu dengan pasti menghancurkan semua ketenangan Neysha. Hutan di malam hari menjadi sebuah labirin yang hidup. Penuh dengan bayangan dan suara yang tidak bisa diprediksi. Bulan yang tersembunyi di balik awan memberikan sedikit cahaya, membuat kontur pohon dan semak menjadi samar dan menakutkan.

Bertunas Setiap HariWhere stories live. Discover now