Sang direktur GHS itu tertawa Terbahak-bahak rupanya mereka semua hanya anak ingusan yang berniat menghancurkannya.

"Selatan saya ucapkan terimakasih berkat otak dari saudarimu yang sangat genius itu saya bisa membuat cairan yang sangat luar biasa dan memberikan nya pada beberapa murid disini tapi semuanya hancur karena ulah kamu dan rekan-rekan mu itu,"

Selatan murka mendengar hal itu tanpa babibu dirinya maju lalu menghantam wajah yang menjadi sampah masyarakat itMU SEKARANG JUGA!" teriak nya emosi namun ditahan oleh Fernando.

"Dengar. biar dia menjadi urusan kepolisian!" bentak Fernando.

"AKU TIDAK BUTUH POLISI. AKU AKAN MEMBUNUHNYA DENGAN TANGANKU SENDIRI,"

Fernando dengan terpaksa meninju wajah Selatan untuk menyadarkan laki-laki itu.

"DENGAN KAU SEPERTI INI TIDAK AKAN MENYELESAIKAN APA-APA! KAU TIDAK LEBIH DARI KRIMINAL,"

Situasi yang semula runyam menjadi semakin sulit tak ada yang berani berbuat apa-apa lagi termasuk Angkara yang sedari tadi hanya diam tak bersuara apapun.

"Polisi akan datang ke sini, lebih baik Anda menyerahkan diri tanpa perlawanan apapun," pungkas Ayanha.

"Saya tidak akan pernah melakukan itu Ayanha, apa kamu kira apa gunanya Aglea yang saya bawa di antara kalian?" ucapnya terkekeh.

Ayanha terdiam lalu menoleh kebelakang disana ada Aglea yang menodongkan senjata pada dirinya mata mereka bertemu tatap. lalu suara tawa dari Purnawarman menggelegar di ruangan itu.
"Dia anak buah saya tidak mungkin dia melawan saya," ungkapnya tertawa kemenangan.

"Dan sepertinya saya harus berterima kasih pada Ayahmu Ayanha yang memberikan saya robot ini untuk saya kembangkan lebih lanjut, " ucapan yang keluar dari mulut sang direktur itu membuat pikiran Ayanha berkelana apakah robot ini?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Dan sepertinya saya harus berterima kasih pada Ayahmu Ayanha yang memberikan saya robot ini untuk saya kembangkan lebih lanjut, " ucapan yang keluar dari mulut sang direktur itu membuat pikiran Ayanha berkelana apakah robot ini?

"Kamu benar Ayanha, Aglea adalah robot yang kamu buat walaupun hanya 50% tapi itu sangat berguna untuk saya dan Ayah kamu memberikannya untuk saya karena kami adalah teman baik namun Ayah kamu lebih sibuk dengan profesinya sebagai pilot dan karena takut kamu akan bertindak lebih jauh dengan ke geniusan mu Ayahmu memberikan robot ini untuk tujuan kebaikan namun sepertinya saya harus menggunakan Aglea untuk kepentingan pribadi saya,"

Tebakan Ayanha benar robot Aglea adalah robot yang dulu ia buat walau hanya setengah. Ayanha memandang robot Aglea dengan mata penuh harap untuk tidak bertindak hal-hal yang merugikan. Ayanha maju mendekati Aglea yang senjatanya masih di todongkan padanya.

"Ayanha! kau diam Ay jangan gegabah   aku tidak ingin ada yang mati!" ucap Aster.

"Ay please jangan maju," imbuh Bintang.

"Majulah Ayanha maka tragedi berdarah akan terjadi" ucap Purnawarman.

Ayanha semakin maju disamping itu Aglea menarik pelatuk pistol yang dipegang nya dan bunyi yang nyaring memenuhi ruangan itu. DORRR

Athena yang segera menutup telinganya dan kedua tangan nya dan semuanya yang tampak tak percaya. bukan, bukan Ayanha yang tertembak tapi pistol itu dengan segera Aglea arahkan ke udara.

Ayanha tersenyum "Aglea memang menjadi robot yang sempurna ditangan Anda tapi yang menciptakan kerangka utamanya adalah Saya, dan saya telah melakukan scan kornea untuk mengidentifikasi tuannya, itu juga telah saya lakukan, sehingga Dia hanya akan patuh kepada saya,"

"Dan terimakasih tuan Purnawarman yang terhormat telah membantu saya membuat versi sempurna dari penelitian saya," ucap Ayanha terkekeh.

Tak ada yang menyangka hal itu bahwa Aglea adalah robot dan diciptakan oleh Ayanha.
"Serahkan diri Anda sekarang pada pihak kepolisian atau robot saya ini akan membantu Anda bertemu Ayah Anda," ucap Ayanha yang disamping nya terdapat Aglea dengan pistol di tangannya.

"SIALAN," makinya.

"AYANHA SURUH AGLEA BUAT NEMBAK SI SIALAN ITU," teriak Selatan.

Athena yang berada di samping Ayanha hanya diam sampai suatu tindakan yang tak pernah Ayanha bayangkan akan terjadi Ayanha dapat merasakan benda yang menyentuh bagian pelipisnya.

"Kau membunuhnya maka aku sendiri yang akan membunuhmu," ucap Athena yang menondongkan pistol tepat di pelipis Ayanha.

"KAU GILA ATHENA? DIA ITU TEMAN KITA!" maki Cakra.

"Athena turunin pistol itu sekarang," perintah Fernando.

"Kenapa? kenapa aku harus nurutin kalian? Kalian semua ingin memenjarakan ayah ku. bukan?"

"Kau hanya akan di cap sebagai kriminal Athena!" tegas Bintang.

"No! karena Setelah Ayanha mati aku akan bunuh diri. sesimpel itu atau Aglea yang  membunuh ku  karena tuannya tewas di tangan ku," ucap Athena tertawa sembari melihat Aglea yang sudah menodongkan pistol kearahnya.

"Laut enggak mau ngomong sesuatu?" tanyanya pada Angkara yang tak lain adalah sahabat nya dari kecil dan yang memberikannya boneka melankolia.

"Jangan bertindak apapun Athena," ucap Angkara pada akhirnya.

"Yahhh jawaban yang tidak sesuai harapan, Athe kira laut bakal bilang bunuh aja enggak apa-apa kok tapi ternyata Laut ngomong sebaliknya apa karena Laut suka sama Ayanha?" ucap Athena menatap tajam Angkara.

"Kalian semua punya topeng yang hebat dan aku akui itu" ucap Ayanha.

________TBC________

Ada yang nonton university war plisss seruu abiessss

Genius High SchoolWhere stories live. Discover now