SOUL - 11

3.2K 603 117
                                    

Lisa memegang perutnya yang terasa tidak nyaman, pagi ini, sudah dua kali gadis jangkung itu memuntahkan isi perutnya, awalnya Lisa bingung apa yang membuat perutnya terasa tidak enak, namun setelah Lisa mengingat apa yang dia lakukan kemarin, faktor terbesarnya adalah mungkin karena dia secara sengaja meminum air sungai.

Tidak hanya air sungai saja yang membuat perut Lisa terasa tidak enak, tapi karena Lisa sendiri juga tidak memakan makanan yang cukup kemarin, asam lambungnya pasti naik, sebagai seorang dokter, Lisa sadar dia seharusnya tidak melakukan ini.

Lisa kembali duduk di depan gubuk sambil bersendawa beberapa kali, pemandangan yang sama lagi, Lisa pikir hari ini dia sudah akan sampai ke tempat yang berbeda, namun ternyata tidak, dia masih terjebak di tempat yang sama.

Gadis jangkung itu jelas tidak bisa tidur dengan nyenyak, dia hanya memejamkan matanya sebentar di samping Jennie yang terlelap dengan nyenyak sambil memeluk boneka beruang berwarna kuning miliknya karena Lisa memang tidak memeluk Jennie saat mereka tidur kemarin.

Setelah membuka matanya, Lisa berkeliling hutan sebentar untuk mencari ranting-ranting pohon yang bisa dia gunakan sebagai api unggun di malam hari nanti, namun Lisa rasanya benar-benar malas untuk membuat sarapan, jadi apa yang akan Jennie makan nanti, Lisa akan memberikan makanan ringan saja karena suasana hatinya begitu buruk sekarang.

Lisa merasakan pergerakan dari dalam gubuk, jelas sekali Jennie pasti sudah bangun dari tidur panjangnya, sedangkan Lisa bergegas pergi ke arah lain, karena lagi-lagi, dia ingin memuntahkan sesuatu meski hanya ada cairan yang keluar dari mulutnya.

"Lisa?" Jennie langsung keluar sambil membawa boneka beruang kuningnya, Lisa menghela nafas, dia meminta Jennie untuk menunggu sebentar karena kini dia berlari ke arah sungai untuk mencuci tangan dan mulutnya.

"Ada apa dengan Lisa?" Tanya Jennie dengan suara khas bangun tidurnya begitu Lisa kembali, jelas Jennie merasakan perbedaan dari temannya ini, kemarin pagi, Lisa begitu bersemangat mengajaknya keluar dari hutan ini, namun pagi ini sebaliknya, Lisa tampak begitu lesu, wajahnya juga terlihat begitu lelah.

"Entahlah, perutku tidak enak." Jennie membulatkan matanya, "Lisa muntah?" Lisa menganggukkan kepalanya, dia malah mendapatkan pukulan di bahunya dari Jennie, tidak sakit karena Jennie memukulnya menggunakan boneka.

"Itu pasti karena Lisa meminum air sungai kemarin! Air sungai itu kotor, Lisa." Ucap Jennie, dia segera mengambil air mineral miliknya dari dalam tas yang isinya tinggal sedikit, mungkin sekitar seratus lima puluh mililiter lagi.

"Ayo minum agar perut Lisa membaik." Lisa menggelengkan kepalanya, "kau juga butuh minum, kita sudah tidak punya minum lagi." Ucap Lisa, dia lebih memikirkan Jennie daripada dirinya sendiri sekarang.

"Haish, jangan pikirkan Nini, minumlah." Jennie membuka tutup botol air mineral itu dan memberikannya pada Lisa yang terlihat lemas.

Lisa hanya meminum sedikit, dia tidak mau menghabiskannya karena mereka juga harus berbagi, "ayo makan terlebih dahulu." Ucap Jennie.

"Apa yang bisa kita makan? Tidak ada lagi mie instan, tidak ada lagi ubi yang kita miliki, air di botol ini juga adalah air terakhir, Nini, bagaimana jika kita tidak bisa bertahan hidup?" tanya Lisa dengan nada lemahnya.

"Kita bisa pergi kesana untuk mengambil ubi lagi, Lisa mengatakan ada banyak pohon ubi disana." Ucap Jennie, "aku tidak bosan terus makan ubi?" Tanya Lisa.

"Setidaknya kita tidak kelaparan dan masih bisa bertahan hidup, untuk minum.. Nini sejujurnya belum memiliki solusi, tapi pasti alam akan membantu kita." Ucap Jennie dan Lisa menggeleng.

"Alam bahkan menjebak kita disini, aku tidak bisa lagi berpikir jernih, Jennie. Jika kita akan mati disini, maka sudahlah.. aku pasrah dengan keadaan kita sekarang." Jennie yang mendengar itu langsung mengerutkan keningnya, bibirnya mengerucut, dia tidak suka Lisa yang seperti ini.

SOUL - JENLISA [G×G]Where stories live. Discover now