SOUL - 6

3.3K 602 120
                                    

Suara air yang cukup menenangkan memanjakan indra pendengaran setiap orang yang mendengarnya, terlebih, pada orang-orang yang pada dasarnya mencintai alam.

Lisa duduk di atas sebuah batu besar, gadis jangkung itu tengah menikmati cahaya matahari yang hangat menusuk kulitnya, meski Lisa tidak tahu jam berapa sekarang, namun sepertinya waktu menunjukkan pukul setengah delapan pagi sekarang.

"Lisa tidak mau bergabung dengan Nini dan mandi?" Lisa yang tadi memperhatikan sekitar dan sesekali mengangkat kepalanya ke atas kini memutuskan untuk menatap Jennie yang tengah berenang kesana kemari, menikmati arus sungai yang tidak terlalu deras, sudah lima belas menit Jennie melakukan ritual mandi setiap paginya namun gadis yang lebih muda itu tampak enggan meninggalkan area sungai.

"Nanti saja, mandilah terlebih dahulu sampai kau puas, Nini." Ucap Lisa pada Jennie yang hanya menggunakan pakaian dalamnya saja, sebenarnya, mandi di dalam sungai juga tidak terlalu bersih, namun apa mereka memiliki pilihan lain? Jawabannya tidak, daripadanya tidak mandi sama sekali, mereka beruntung masih menemukan air yang cukup jernih.

"Jangan terlalu asik bermain air, perhatikan di sekitarmu, hindari binatang yang bisa saja muncul dan menggigit mu." Lisa memperingati karena bagaimanapun mereka berada di tengah-tengah hutan sekarang, bisa saja ada ular yang tiba-tiba muncul tanpa sepengetahuan Jennie, Lisa tidak ingin ada yang terluka di antara mereka.

"Lisa sudah mengatakannya sepuluh kali, Nini tahu." Lisa menggelengkan kepalanya saja, dia terlihat seperti ibu yang sedang menceramahi putrinya sekarang, "apa benar-benar sepuluh kali?" Tanya Lisa yang membuat gadis bermata kucing itu terkikik.

"Tidak, Nini hanya berbicara asal saja, Nini juga tidak tahu sudah berapa kali Lisa mengatakan hal itu." Lisa berdecih mendengarnya, dia menghela nafasnya, setelah dia menghitung hari demi hari, sudah seminggu Jennie dan Lisa terjebak di hutan ini, tanpa bantuan.

Lisa yang optimis, perlahan berubah menjadi pesimis, dia setiap malamnya bertanya-tanya, kenapa bantuan tidak segera datang? Padahal, kecelakaan pesawat seharusnya menjadi berita besar, tapi kenapa seolah tidak ada yang peduli dengan mereka?

Lisa tidak mau terjebak di dalam hutan ini lebih lama lagi, sungguh, dia memiliki kehidupan di luar sana, masih ada karir yang harus dia kejar, orang tua yang harus dia banggakan, dia tidak mau nantinya mereka mati konyol di hutan ini karena tidak bisa bertahan hidup.

Setiap harinya, Lisa menatap langit, berharap ada pesawat atau helikopter yang melintas kemudian dia bisa meminta bantuan meski itu juga mustahil, namun nihil, bahkan seekor burung pun tidak mau melintas di atasnya, lantas, tempat apa ini?

Lisa tidak tahu apakah posisi mereka masih berada di Korea atau tidak, namun yang jelas, dia menyadari jika dia tidak bisa terlalu berdiam diri, dia dan Jennie, harus keluar dari hutan ini hidup-hidup, bagaimanapun caranya.

Dan dia yakin, Jennie juga memikirkan hal yang sama, gadis polos itu juga pasti ingin kembali ke kehidupan lamanya meski keluarganya tidak lagi lengkap, Lisa sendiri berjanji, dia akan tetap menjaga hubungannya dengan Jennie sebagai teman nantinya setelah mereka selamat dari tragedi tidak terduga ini.

"Lisa! Lisa! Ada ikan besar." Teriakan Jennie membuat Lisa tersadar dari lamunannya, dia segera menghampiri Jennie, matanya berbinar melihat jenis ikan yang berenang di sekitar Jennie, mereka bisa memasak ikan itu.

"Tangkap, Jennie." Ucap Lisa, "Nini takut." Rengek Jennie, dia bahkan bergerak untuk keluar dari area sungai, dan Lisa tidak menunggu lama, dia masuk ke dalam sungai, dengan kedua tangannya, dia menangkap ikan yang mungkin berukuran enam ratus gram itu.

"Kita makan ikan siang ini, Nini. Kita bakar ikannya." Jennie bergidik ngeri mendengar ucapan Lisa, apalagi ikan itu tampak menggeliat di kedua tangan Lisa.

SOUL - JENLISA [G×G]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang