BAB 31

105 19 24
                                    

"Tapi Hyejoo belum menikah." Sahut Taehyung bingung. "Tidak mungkin dia memiliki anak sepantar Kiwoo hanya dalam waktu 1-2 tahun ini."

"Aku tak tahu, Tae. Tapi aku sangat yakin kalau Jo Hyejoo dan Nyonya Han adalah orang yang sama."

Taehyung memukul kaca jendela mobilnya dengan keras. Ia merasa amat marah karena Hyejoo sampai berbuat sejauh ini dan terang-terangan muncul di hadapan Yoona. Entah anak siapa yang wanita itu akui sebagai anaknya. Taehyung menggigit-gigit kepalan tangannya yang bertelekan pada kaca jendela sampai Yoona menyentuh bahunya dengan lembut.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang, Tae?" Yoona mendecah cemas. "Aku benar-benar takut."

Taehyung meremas tangan Yoona. "Sekarang semuanya semakin bertambah jelas. Kita sudah tahu bagaimana Kang Haneul bisa mengetahui secara rinci mengenai tuduhan pemerkosaan yang pernah Hyejoo lemparkan padaku. Pasti Hyejoo sendiri yang mendekati dan memberitahu Haneul serta menunjukkan semua dokumen-dokumen itu. Setelah kupikir-pikir, semua berkas itu adalah berkas dari pihak pengacara Hyejoo. Tentu hanya Jo Hyejoo yang memiliki akses terhadap berkas-berkas tadi. Arrgh, sialan! Sialan!"

"Tenangkan dirimu, Tae." Yoona menekan ujung ibu jarinya ke atas punggung tangan Taehyung. "Paling tidak, sekarang kita sudah tahu di mana posisi wanita itu. Oh, bodohnya aku. Aku malah sempat makan siang bersama ibu Yejun, maksudku bersama Hyejoo. Aku ceritakan semua tentang kita kepadanya tanpa tahu kalau dia adalah musuhmu."

Taehyung menoleh. "Kau makan siang bersama Hyejoo?"

Yoona mengangguk dengan perasaan sesal. "Niatku hanya ingin membicarakan soal Yejun dan bertenggang rasa karena Nyonya Han mengaku bahwa dia sudah menjanda dan kematian suaminya telah mengubah perangai Yejun. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa itu semua hanyalah sebuah sandiwara dan tipu muslihat." Tiba-tiba saja Yoona bergidik. "Aku hampir saja mengundangnya datang ke rumah kita, Tae!" Ia mencengkeram tangan Taehyung. "Aku hampir saja membiarkan wanita itu untuk masuk ke dalam rumah dan kehidupan kita. Oh, Tuhan. Aku tak mau membayangkan apa yang mungkin akan diperbuatnya jika aku tidak keburu mengetahui kedoknya. Dia benar-benar nekat!"

Giliran Taehyung yang menenangkan Yoona. "Aku akan membereskan Hyejoo. Dia tidak akan mengusik kita lagi. Aku janji, Yoona."

"Bagaimana caranya?"

_______________________________________


Jo Hyejoo duduk di sebuah kafe sambil membaca-baca artikel fesyen dari ponsel pintarnya. Berbagai notifikasi muncul di layar ponsel. Beberapa merk baju terkenal memberikan update secara bersamaan mengenai barang-barang mereka yang baru dirilis kepada Hyejoo. Sebagai seorang anak konglomerat dan sosialita sejati, Hyejoo selalu menjadi customer prioritas dari puluhan merk dagang. Hyejoo memang selalu menghambur-hamburkan uangnya untuk berbelanja tanpa pernah berpikir panjang, seolah-olah ia hanya hidup untuk hari ini saja.

Jo Hyejoo menyilangkan kedua kakinya sambil bersenandung kecil mengikuti lirik lagu yang sedang diputar di kafe itu. Suasana hatinya memang cukup baik beberapa hari ini. Sepertinya balas dendamnya kepada Taehyung akan segera membuahkan hasil.

Hyejoo berhenti menggeser-geser layar ponselnya. Apakah ini bisa disebut sebagai balas dendam? Ia hanya muncul di Seoul, hanya berkenalan dengan isteri baru Taehyung.

Isteri baru Taehyung? Hyejoo mematikan layar ponselnya dan beralih pada layar televisi yang ditempel di dinding kafe. Bibirnya yang semula asyik bersenandung, kini terkatup rapat. Ia membenci kalimat 'isteri baru Taehyung' sama besarnya seperti rasa bencinya kepada wanita yang Taehyung pilih untuk menjadi pasangan hidupnya itu. Apa sih istimewanya wanita itu? Wajahnya memang lumayan cantik tapi jika dibandingkan dengan dirinya, apakah si isteri baru ini lebih cantik? Hyejoo yakin tidak.

WHEN LILAC IS FALLING [VYOON FANFIC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang