WHEN LILAC IS FALLING [VYOON FANFIC]

BAB 30

"Darimana kau dengar nama terkutuk itu?" Taehyung memang bukan seseorang yang mudah menutupi emosinya. "Apa dia ada di sini? Di Seoul? Dia menemuimu?" Jantung Taehyung mendadak berdegup sekencang-kencangnya saat teringat akan mobil sedan milik Hyejoo yang sempat ia lihat di depan perkebunan apel milik keluarga besarnya tempo hari. Mungkinkah wanita sinting itu nekat membuntuti mereka sampai Seoul? "Katakan padaku, Yoona. Apa dia menyakitimu? Apa yang dia lakukan di sini?"

Rentetan pertanyaan Taehyung membuat Yoona bingung. "Jadi kau memang mengenal Jo Hyejoo?" Hatinya begitu kecewa. Sejak tadi sore, Yoona berharap dan berdoa agar apa yang dikatakan oleh Haneul dan semua isi berkas laporan yang masih berada di atas tempat tidurnya itu hanyalah sebuah fitnah keji yang sengaja Haneul tuduhkan kepada Taehyung. Tak tahunya....

Taehyung menutup pintu ruang tamu setelah memastikan tidak ada siapapun di luar sana yang tengah mengawasi rumah mereka.

"Ya, aku mengenal Jo Hyejoo. Wanita jalang itu...." Tangan Taehyung terkepal keras-keras. Menyebutkan nama Hyejoo rasanya sama saja seperti menelan kotoran sapi.

"Ceritakan tentang dia, Tae." Dengan penuh kesabaran, Yoona membimbing Taehyung untuk sama-sama duduk di ruang tamu. Suaranya sengaja ia kecilkan agar tidak sampai membuat Kiwoo dan Sena terbangun. "Apa masalahmu dengan wanita itu?" Setelah melihat reaksi Taehyung yang penuh kebencian kepada Hyejoo, Yoona menyadari ada yang tidak beres dari seluruh konflik ini. Ia semakin yakin kalau Taehyung sama sekali tidak bersalah.

"Sebelum aku pindah ke Seoul, Jo Hyejoo datang ke klinikku di Daegu dengan membawa anjingnya untuk kuperiksa."

Selama hampir satu jam lamanya Taehyung menceritakan semua tentang Jo Hyejoo dan apa yang wanita itu lakukan kepadanya. Tidak ada satupun hal yang Taehyung tutup-tutupi dari Yoona. Jika Hyejoo nekat menunjukkan dirinya di hadapan Yoona, sudah pasti ada rencana kotor yang perempuan itu rencanakan terhadap mereka. Kemunculan Hyejoo di perkebunan apel saat ia dan Yoona tengah berbulan madu di sana saja sudah merupakan pertanda bahwa Hyejoo masih menguntit dan menyimpan suatu obsesi gila terhadapnya. Taehyung sungguh menyesal karena waktu itu ia tidak langsung mendatangi Mercedes Benz milik Hyejoo dan melabrak wanita jahat itu. Jika saja Taehyung mengetahui kalau Hyejoo akan mengejarnya ke Seoul dan mengusik Yoona, sudah pasti ia akan melapor pada polisi saat itu juga.

"Jadi itukah sebabnya kau sampai dipecat dari klinik tempat kerjamu di Daegu? Karena Jo Hyejoo memfitnahmu sampai kau mesti berurusan dengan polisi? Jahat sekali dia!" Yoona meremas tangan Taehyung dengan gusar usai mendengarkan cerita Taehyung. Ia tak bisa menerima kalau suaminya pernah difitnah sekejam itu oleh seorang wanita pendusta. Ia menatap tubuh bagian bawah Taehyung dan membayangkan bahwa Hyejoo pernah meremas alat vital Taehyung dan jelas-jelas telah melakukan pelecehan seksual terhadap lelaki itu namun malah Taehyung yang dituduh memperkosa. Darah Yoona mendidih. Ia peluk Taehyung seerat mungkin. Meskipun Taehyung adalah seorang lelaki yang sangat atletis dan jauh lebih tinggi darinya, saat ini Yoona justru ingin sekali menjadi tameng yang bisa melindungi Taehyung dari segala kejahatan manusia di bumi ini.

"Kau percaya padaku?" Taehyung terperangah. "Bisa saja aku berbohong padamu. Bahkan polisi Daegu yang menahanku sama sekali tidak mau mendengarkan kata-kataku."

Yoona mengelus pipi Taehyung. Ia merasa sedih melihat sepasang bola mata Taehyung yang sedang menatapnya dengan gelepar asa. "Mengapa aku mesti ragu padamu? Meskipun seluruh dunia menolak untuk mendengarkanmu,  jika semua orang menyangsikanmu, dan bahkan jika kau katakan padaku bahwa putih adalah hitam dan hitam adalah putih, aku akan percaya sepenuhnya padamu."

Jakun Taehyung naik-turun menelan keharuan dan rasa terimakasih yang membanjiri kerongkongannya. "kau mempercayaiku tanpa perlu bukti? Apa karena aku adalah suamimu? Karena kau mencintaiku?"