Dua Puluh Satu [21]

1.3K 87 3
                                    

Happy Reading


Kehamilan nya jaemin sudah memasuki sembilan bulan perutnya semakin besar, hal itu tidak sabar membuat jaemin dan jeno melihat anaknya saat lahir. Kata dokter mungkin semingguan akan lahir.

Jaemin mengelus perutnya sambil menonton tv ia cukup bosan, "cepatlah lahir nak buna tidak sabar melihat mu apa kau mirip buna atau daddy mu"

"Bagaimana jika tempat bubu?, aku cukup bosan jika di rumah sendiri" ucapnya sendiri

Jaemin bersiap siap ia menggunakan pakaian yang pantas dengan nya, lalu ia menelpon jeno untuk izin dan jeno memperbolehkan
Ia berangkat dengan sopir pribadi milik jeno.

menatap jalanan ia ingin membeli makanan untuk di bawa ke tempat mertuanya,
"Paman berhenti di toko situ" tunjuk jaemin

Mobil berhenti ia membeli kue beberapa macam tapi saat ingin membayar ia tidak sengaja mendengarkan perkataan orang orang

"Eh itu bukannya jaemin? Istrinya pak jeno?"

"Iya itu istrinya"

"Katanya sih dia cuma suka pak jeno hanya uangnya saja, terus punya anak biar dapat warisan"

"Duh kasian banget pak jeno dapat istri begitu suka cuma uangnya, lihatlah dia membeli pasti menggunakan uang suaminya"

Bisik bisik mereka tentu di dengar oleh jaemin, hati jaemin sungguh nyeri mendengar ucapan orang tersebut tapi dia tidak ingin mengambil hati,ia langsung membayar dan pergi dari sana.

Perjalan cukup panjang karna rumah milik keluarga jung dan apertemen milik jeno cukup jauh, mungkin setengah jam akan sampai, tapi tanpa sadar ia sudah sampai
"Nyonya kita sudah sampai" ucap sopir

Lamunan jaemin tersadar
"Ah iya, makasih pak"

Bisa jaemin lihat rumah milik mertuanya juga sangat mewah
Ia berjalan masuk tapi ia melihat bubu ada di ruang tamu bersama cucu pertamanya

"Bubu" panggil jaemin

Taeyong menoleh ia terkejut melihat jaemin datang dengan membawa makanan
"Jaemin datang dengan siapa?" Tanya taeyong

"Sendiri dan di antar sama sopir milik kak jeno"

"Kenapa tidak menelpon bubu agar sungchan menjemput"

"Tidak apa bubu, oh ini aku membawa kue untuk kalian"

"Tidak repot repot jaemin harusnya bubu yang membeli kan nya untukmu"

Mereka tertawa hingga lupa dengan chenle dia sana, sedangkan chenle melihat interaksi mereka juga tertawa kecil. Jaemin melihat chenle pun mendekat

"Hai chenle" sapa jaemin

"Hai aunty" sapa balik chenle

"Jaemin apa kau meneruskan kuliah mu?"

"Hm.. mungkin saat aku selesai lahiran bubu itu pun jika kak jeno memperbolehkan"

"Berapa minggu kau lahir jaemin" bukan taeyong tapi itu suara haechan

"Kata dokter mungkin sekitar satu mingguan, haechan apa kau tidak memberi adik untuk chenle?"

"Dia tidak ingin memiliki adik jaemin"

Obrolan terus berlanjut dan canda tawa

....

"Kak jaemin mau pulang? Tapi pak sopirnya sudah pulang duluan tadi"

"Kak jeno akan menjemput ku, beomgyu kau tidak memiliki kekasih?. Sungchan kemana kak jaemin tidak melihatnya"

"Aku punya tapi hanya teman dekat entah kenapa aku suka dengan tingkahnya"

"Kenapa tidak berpacaran?"

"Jika aku berpacaran dia harus melawati daddy, kak mark, kak jeno, dan sungchan. Apa lagi kak jeno sangat posesif dengan ku ketika ada dominan yang mendekati aku dan juga kejadian dulu" ucap beomgyu panjang lebar

Jaemin mengkerut kan dahinya ada apa dengan beomgyu saat dulu "memangnya beomgyu kenapa dulu?"

"Kak nana tanya saja sama kak jeno nanti juga tau" cengir nya

"Jaemin"

Jeno datang untuk menjemput istrinya

" kak jeno aku kangen sama kak jeno" ucap beomgyu lalu memeluk tubuh besar jeno

Jeno membelas pelukan itu ia juga mengcup kepala beomgyu
Jaemin tersenyum melihat interaksi keduanya.

"Kak jeno beomgyu menyukai temanya" adu jaemin

Beomgyu membelakan matanya dia bisa melihat raut wajah kakaknya
"Siapa?" Ucap nya dingin

"A-anu itu cuma teman aja kak jeno, aku tidak menyukainya" bohong beomgyu

Ucapan beomgyu tidak di percaya oleh jeno ia menatap datar sang adik, jaemin melihat perubahan jeno cukup panik ia takut jika dia memarahi adiknya.

"Jawab jujur beomgyu" suara jeno kembali dengan nada datar

"K-kak aku ada tugas yang belum selesai aku selesaikan dulu ya dadah"

Beomgyu langsung lari ke kamarnya sungguh ia takut jika untuk jujur, jeno melihat adiknya kabur mengelah nafas kasar. Lalu merasakan usapan dari jaemin

"Apa sudah selesai ayo pulang sudah mulai sore kak"

Tangan jeno memegang tangan jaemin lalu berpamitan untuk pulang, di jalan tidak ada percakapan jeno sangat fokus dan jaemin memikirkan tentang pembicaran dua orang tadi.

"Kak jeno kenapa tidak suka jika beomgyu memiliki kekasih?"

Jeno menoleh mengelah nafas sejenak "dulu beomgyu memiliki kekasih tapi kekasihnya selingkuh, dan aku takut beomgyu merasakan kembali"

"Oh ya nanti malam temani aku untuk datang ke acara di perusahaaan teman ku"

"Iya"

















Maaf mungkin konfliknya berat

Gaje bnget gk sih, ap gk ush di lanjut aj ya?










Tbc



My Cool Husband Nomin [On Going ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt