Tiga Puluh Satu [31] END

746 59 3
                                    



Hari berganti, bulan berganti, tahun berganti. Pernikahan hasil perjodohan itu yang dulunya banyak sekali masalah, sekarang menjadi keluarga cemara

Jaemin sudah hidup normal dirinya sudah sembuh dari tembakan itu dari berapa tahun yang lalu, sekarang bisa berjalan normal seperti semula, bahkan jisung yang dulu masih kecil sekarang sudah besar, tingginya melebih  jeno, umurnya sudah 20 tahun jisung sudah memiliki adik namanya logan, berusia 10 tahun.

Jisung hanya beda sepuluh tahun dengan adiknya, di umur sekarang jisung sudah masuk di perkuliahan dengan mengambil jurusan kedokteran, dia juga akan menikah dengan sepupunya sendiri

Jung Chenle, jisung ingin menikahi kakak sepupunya yang berusia 24 tahun, umur mereka sangat bedah jauh juga, tapi jisung mempermasalahkan soal itu, ia sudah menyukai kakak sepupu nya sejak umurnya 10 tahun.

Sudah cerita singkat dari itu, jadi fokus ke jeno dan jaemin.


Sekarang jaemin menyiapkan sarapan bersama putra bungsunya jung logan, anak bungsunya itu sangat suka membantu dirinya, jaemin yakin bahwa anaknya itu pasti membantu istrinya kelak,

"Buna daddy dan hyung jisung belum bangun" tanyanya

"Belum sayang coba logan bangunkan daddy dan hyung" ujar jaemin sembari menaruh makanan di meja

"Siap buna" jawab logan lalu berlari keatas untuk membangunkan kedua orang itu

Sekarang dia tiba di kamar daddynya, dia masuk menatap jeno sudah rapi. Tapi tidak dengan dasinya begitu berantakan,

"Ada apa son" tanya jeno melihat putranya di depan pintu,

"Daddy sudah bangun" tanya nya dia juga sudah memakai baju sekolah

"Hm daddy sudah bangun, kenapa logan kemari"

"Logan ingin membangunkan daddy, tapi daddy sudah bangun jadi tidak jadi. Ayo keluar buna memasak makanan favorit daddy" ucapnya

Jeno tersenyum tipis "ayo keluar"

Logan mengangguk dan berhenti "daddy duluan saja aku mau bangunin hyung jisung"

"Oke"

Jeno langsung kebawah, meninggalkan anaknya sendirian, sekarang dia berjalan kearah hyung nya entah ide jahilnya ada di kepalanya

"Hyung bangun sudah jam 1 siang, ada chenle hyung di bawah" teriaknya

Jisung langsung bangun dengan keadaan  terkejut karna adik nya itu, menatap sekeliling melihat jam sudah pukul tujuh pagi

"Ada apa logan ini masih pagi" jawab jisung dengan mengucek matanya

"Hyung lupa mau antar logan sekolah?"

"Kan ada daddy biasanya juga sama daddy, hyung tidak pernah janji soal itu logan" jawabnya datar

"Ya sudah nanti aku bilang chenle hyung kalo hyung suka bohong" ucapnya lalu pergi dari sana

Jisung? Dia hanya menatap datar tidak peduli dengan adiknya itu, yang jelas sekarang harus mandi dan bersiap kuliah

Sekarang jaemin sedang memakai dasi untuk suaminya, jaemin harus jinjit karna jeno sangat tinggi, jaemin begitu fokus dengan dasi jeno sedangkan jeno sibuk dengan melihat jaemin

"Sayang"

"Iya, kenapa"

"Minggu depan jisung menikah dengan chenle bukan?" 

Jaemin mendengar itu langsung mendongak kepalanya dan melepas dasi dari tangan, mereka berjalan ke meja makan

"Hm, minggu depan mereka menikah sekarang jisung sudah dewasa, kak"

"Perasaan dulu jisung berlajar jalan dengan kita, dan sekarang sudah liar" ucapnya memang benar

Jeno terkekeh mendengar itu dia mengecup pipi jaemin yang putih seperti susu, sedangkan jaemin langsung merah merona

"Daddy buna" panggil logan

Sontak mata mereka melihat logan yang berdiri di sana dengan tangan menutup mulutnya

"Daddy mencium buna?" Tanyanya polos sambil berjalan mendekati keduanya

Senyum canggung mereka membuat logan ingin memukul daddynya, kelakuannya sama seperti hyungnya

"Kenapa daddykan suaminya buna jadi daddy bisa mencium buna kapan saja, dan bisa bikin adik untuk logan" ucapnya enteng

Plak

Jaemin memukul lengan jeno keras bisa bisanya mengucapkan kata seperti itu apa tidak lihat ada logan disini?, untung suaminya jika tidak sudah ia dorong dari kursi ini

"Logan masih kecil kak jeno tidak seharusnya berkata seperti itu"

Jisung turun dengan wajah segar dia sangat lapar sekali, melihat ada makanan favorit nya dirinya langsung duduk

"Hyung nanti antar logan sekolah ya dan jemput logan mau tidak?" Ucapnya penuh harap

"Hm"

Jisung berdehem menjawab ucapan adiknya dia juga tidak ada kampus hari ini, jadi mengiyakan saja

"Ya nanti hyung antar dan jemput" jawab jisung, logan tersenyum manis hingga mata hilang seperti daddy

"Ayo kita sarapan sekarang" ajak jaemin, semua sarapan dengan nikmat dan sedikit obrolan

"Jisung nanti setelah antar logan ikut buna memilih baju pernikahan mu dengan chenle" ucapnya

"Hm" jisung memang begitu dia lebih suka singkat untuk menjawab bukan berarti tidak sayang buna nya

Sekarang jisung ada di mobil bersama logan, dengan logan asik bercerita, jisung juga emosi karna temanya hingga dirinya ngebut

"Hyu-

"DIAM LOGAN" teriaknya membuat logan tersentak langsung menunduk

"M-maaf hyung" ucapnya lalu menatap jendela mobil

Mobil berhenti di depan sekolah logan, dengan logan yang asik menunduk sejak tadi, jisung menatap adiknya seperti ketakutan dia baru menyadarinya tidak seharusnya dirinya membentak adiknya tadi

"Logan hyung minta maaf bukan bermaksud seperti itu" sesal jisung

"Tak apa hyung, nanti logan pulang nya bareng sopir saja logan masuk dulu hyung" logan langsung turun dan menutup pintu mobil dan berlari kedalam

"Aku bajingan" rasa menyesal ada di lubuk hati nya

Jisung, chenle, jaemin, haechan, sedang di butik untuk membeli baju untuk mereka berdua, tentu saja dengan jisung menggandeng tangan chenle

END




sorry end jelek bnget maafin author nya, aku lega banget bisa bikin end cerita ini walapun banyk masalah di rl

Makasih untuk semuanya makasih mau baca cerita ini pdhal gk jelas bnget

Nnti ada bonus chapter lgi nungguin aja ok






My Cool Husband Nomin [END ]Onde histórias criam vida. Descubra agora