Tujuh belas [17]

1.9K 95 10
                                    

.
.
.
.

Jaemin sedari tadi menunggu jeno siuman, sudah dua jam ia menunggu tapi jeno belum sadar juga. Bahkan taeyong menawarkan diri untuk bergantian menjaga jeno. Tapi ia menolak

"Kak jeno ayo bangun, kakak tidak kangen dia bayi kita? hm?"

Ia mengelus tangan sang suami dengan lembut, ia menatap wajah jeno yang sangat tenang itu.

Entah apa yang jaemin rasakan tiba tiba ia menangis dan terisak pelan. Sangat ia menangis ia merasakan tubuh jeno yang...

Tubuh jeno kejang kejang membuat jaemin panik setengah mati, lalu ia memencet tombol di samping, untuk memanggil dokter.

Taeyong dan yang lain di luar terkejut melihat dokter terburu memasuki, ruangan jeno dengan tergesah gesah

"Ada apa, kenapa mereka sangat panik dan terburu buru"

Mereka melihat dari luar betapa kagetnya melihat Tubuh jeno yang kejang kejang, bahkan jaemin sudah menangis melihat tubuh suaminya. Taeyong masuk dan memeluk jaemin dengan erat. Agar tenang.

"Semua akan baik baik saja, percaya sama bubu oke"

Jaemin diam tanpa merespon, ia sungguh takut akan terjadi sesuatu kepada jeno.

Sang dokter memberikan obat bius dan menyuntikan di jeno agat tenang sebentar, sang dokter juga menyuruh mereka keluar.

"Maaf tuan jeno drop lagi ia mengalami kritis, jadi mohon doa agar tuan jeno bisa. Melawan kritisnya"

"Tolong selamatkan anak saya dokter, saya mohon"

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin. Kalau begitu saya pamit dulu permisi"

"Bubu, kak jeno hiks" jaemin menangis di pelukan taeyong.

"Jeno baik baik saja kita berdoa terbaik mungkin"

Semua yang ada melihat itu sangat sedih mereka juga tau perasan jaemin saat ini. Winwin berjalan dan duduk di samping jaemin untuk mengelus punggung sang anak untuk tenang.

Dan tak jauh juga jaehyun sedang memeluk tubuh sang anak bungsu.
"Kak jeno dad" ucapnya

"Kak jeno akan baik baik saja"

Jaehyun mengelus punggung sempit sang anak, tak lama suara dering ponsel milik taeyong bunyi. Semua mata tertuju kepada taeyong.

Taeyong pun mengambil ponselnya lalu ia buka ternyata sungchan yang menelpon,

"Hallo sungchan"

"Hallo tante ini temanya sungchan, ingin memeberitahukan kalau sungchan kecelakan motor tante"

"Apa kalian bercanda?, tidak mungkin" suara taeyong keras membuat semua heran

"Ada apa sayang?" Pertanya jaehyun bahkan tidak di jawab

"Sekarang di mana sungchan?, kalian bawa kemana?"

"Kita akan membawa ke rumah sakit milik tante"

taeyong mematikan ponselnya secara berpihak, air mata pun terjatuh lagi hal itu membuat jaehyun panik.
"Ada apa sayang kenapa dengan sungchan?"

Ia menatap wajah jaehyun lalu memeluk nya, "sungchan kecelakan jae" suara taeyong dengan nada bergetar

"Apa bagaiman bisa sekarang dia dimana?"

"Semua teman sungchan membawa ke rumah sakit ini jae. Masih di perjalan" semua yang mendengar merasakan sakit apa lagi mark, yang merasa gagal sebagai adik.

.
.
.
.
.

Dokter yang merawat jeno keluar dari ruangannya, ia datang dengan senyuman manis.

"Dok apa suami saya baik baik saja?"

"Tuan jeno sudah melewatkan masa kritisnya, sekarang tunggu siuman saja"

Ucapan terimaksih kepada tuhan sudah memberikan terbaik, semua senyum mendengar itu. Tapi senyum itu tak lama mereka melihat orang panik membawa orang yang ternyata itu sungchan.

"Jae itu sungchan" ucap taeyong ia langsung lari kerah bankar itu. Betapa terkejutnya melihat anaknya dengan kondisi tidak baik.

"Sungchan apa yang ter jadi nak" sungchan yang masih mempunyai kesadaran sedikit pun tersenyum melihat kakaknya adik, daddy, bubu

"S-sungchan t-tidak apa b-bubu a-aku baik" ucapnya dengan nafas pelan.

Tangannya terangkat ia mengelus pipi beomgyu
"J-jaga dirimu b-baik - b-baik beomgyu" lalu menatap ke arah mark

"K-kak jaga diri ya jangan s-sampe s-sakit kasian kak haechan"

"Bilang ke kak jeno aku sayang dia dan kalian, bubu daddy aku cinta kalian" setelah ia berucap kemudian kesadaran sungchan hilang

"SUNGCHAN JANGAN TINGGALIN BUBU" ucap taeyong keras sambil menggoyangkan tubuhnya

"Sungchan hey bangun jagoan" ucap jaehyun tak tertahan.

"Saya akan periksa pasien dulu, saya harap kalian tunggu di luar" ucap sang dokter.

Lalu dokter membawa bankar milik sungchan untuk kedalam, taeyong menangis di pelukan jaehyun dengan tersenduh senduh.

"Jaehyun aku tidak mau kehilangan sungchan, dia akan baik baik saja kan?"

"Semua akan baik baik saja, kita juga harus berdoa agar jeno dan sungchan bisa selamat"

.
.
.
.
.

"Kak jeno ayo bangun emang kakak tidak lelah tidur terus?"

Jaemin memandang senduh ke arah sang suami, kenapa semua nya terjadi seperti ini. Ia ingin hidup bahagia bersama keluarga nya. Apa lagi masalah tentang adik iparnya.

Rasa mengantuk mulai, entah jaemin sudah tidur di samping jeno dengan posisi duduk, bahkan ia lagi hamil.


Jeno blum sadar aj sungchan malah join. Bingung selamatkan jeno or sungchan.

Tandain klo typo
Vote dong

Lnjut bulan dpan



Tbc

My Cool Husband Nomin [On Going ]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt