Delapan belas [18]

1.4K 97 2
                                    

.
.
.
.
.

Jam sepuluh malam Perlahan kedua mata terbuka, merasakan sakit di bagian dada. Ia menatap sekeliling. Merasa bukan di kamarnya. Lalu merasakan tangannya seperti di genggam. Tentu terkejut melihat seseorang tidur di samping nya.

Ah. Dia baru menyadari kenapa bisa disini, teringat bahwa sakit kemarin.

"Ahshh.." lenguhnya pelan tangannya terangkat untuk mengelus kepala orang itu.
Jaemin merasakan kepalanya seperti di elus pun membuka matanya. Melihat suaminya sudah siuman ia tersenyum manis.

"Kak jeno sudah bangun?" Tanya jaemin dengan tangisan kecil merasa terimakasih kepada tuhan sudah membuat suaminya sadar.

"H-haus" ujar jeno dengan suara purau, jaemin yang mendengar itu pun langsung meranjak dan mengambil air di sampingnya.

Setelah jaemin memberikan minum jeno ingin bertanya tentangny. "S-sayang aku kenapa?" Tanyanya

Sang istri tersenyum lalu menceritakan kenapa jeno koma,
"Kak jeno mengalami sakit jantung karna sering bergadang lalu juga minum kopi pahit"

"Maafkan aku sudah membuat mu khawatir" ucap jeno merasa bersalah.

"Tapi saat aku koma aku mimpi bahwa sungchan kecelakan, apa kau tau?" Ucapanya membuat tubuh jaemin menegang.

"K-kak jeno mimpi itu?" Tanyanya bagaimana jika mimpi nya nyata. Apa lagi dengan keadaan seperti ini.

"Ada apa? Apa sungchan baik baik saja." Pertanyaan keluar dari mulut jeno terus menerus

Bingung harus jawab apa, jika ia berkata jujur takut jeno drop lagi jika berbohong sama saja jika taeyong memberikan tau.

"Sungchan baik baik saja kak, jangan berpikiran aneh aneh. Sekarang fokus dengan pemulihan kakak"

Jeno merasa bahwa jaemin telah menyembunyikan sesuatu, tapi ia tak pikir panjang semoga adiknya baik baik saja.

"Dimana yang lain?"

Jaemin yang mengambil buburnya untuk jeno, menoleh kehadapnya.
"Bubu lagi di ruang sungchan bersama haechan dan juga mark. Kalau daddy jae pulang bersama ayah dan bunda"

"Ruang sungchan?, apa maksudmu?" Tanya saat mendengar ucapan istrinya.

Keceplosan ia jaemin keceplosan bagaimana ini 'pikirnya ia harus beralasan apa?.
"A-ah tidak kak jeno hanya salah dengar, bubu lagi pulang cuma salah dengar"

"Tidak, aku mendengar jelas ruang sungchan ada apa denganya. Jawab aku nana" suara tegas milik jeno

Ia mendengar suara tegas milik jeno pun sungguh takut saat ini bagaimana ini

"Sungchan" belum sempat jaemin melanjutkan perkataannya suara pintu terbuka menampilkan taeyong masuk.

"Ada apa ini?" Taeyong berjalan kearah jeno
"Kau sudah sadar nak" ucapnya lagi

"Bubu aku ingin bertanya apa sungchan baik baik saja" ucapannya membuat taeyong kaget. Ia menatap jaemin menunduk dengan tangan meremat ujung bajunya.

"Sungchan kecelakaan, dia sedang kritis dan masih di tanganin oleh dokter" jujur sudah taeyong

"Kenapa kau berbohong jaemin" ucap nya menatap jaemin

"Dia tidak salah jeno, jangan menyalahkan istrimu" bantah taeyong tak terima jika begini

"Tapi dia berbohong bubu"

"Sudahlah sekarang kau istirahat, dan jaemin kau juga butuh istirahat yang cukup untuk kandungan mu"

Jaemin mengangguk dan berjalan kearah sofa dengan kepala menunduk. Lalu taeyong pamit keluar

.
.
.
.
.

"Dok bagaimana dengan keadaan anak saya dokter"

"Anak anda baik baik saja, kecelakaan tidak terlalu serius. Jadi hanya tunggu pasien siuman saja"

"Terimkasih dokter" taeyong merasa lega dengan keadaan kedua putranya baik baik saja

Ia melihat jaehyun datang membawa makanan bersama cucu pertamanya di gendongan. Dan tak juga mark dan haechan.

"Keadaan sungchan gimana?, apa baik baik saja"

"Sungchan baik baik saja, lukanya tidak terlalu serius. Jadi hanya menunggu siuman. Oh ya jeno sudah sadar dari masa kritisnya"

"Jeno sudah sadar?" Tanya mark. "Lalu dimana jaemin?" Ucap haechan

"Mereka sedang istirahat"

"Baiklah Sekarang kita makan dulu oke" ucap jaehyun

Mereka semua makan di kantin rumah sakit, banyak orang yang iri melihat keluarga jung yang sangat hangat dan harmonis.

Mark melihat Daddy nya kesusahan karna mengendong chenle pun, mengambil alih chenle.

"Dad bawa sini chenle, aku saja yang mengendong nya. Daddy pasti lelah" ujar mark

Jaehyun tersenyum sumringah lalu memberikan cucunya.





Di ruang jeno, jeno dan jaemin belum tidur. Jeno karna belum mengantuk dan jaemin merasa gelisah soal perihal tadi.

Jeno fokus dengan tv di depan, tatapnya teralih melihat istrinya belum tidur, merasa ada sesuatu.

"Jaemin"

Merasa di panggil jaemin langsung mendongak dan menatap mata dengan bola mata yang hitam lekat.

"Kenapa belum tidur?" Tanya jeno datar

"B-belum ngantuk" ucapnya sambil menunduk dan meremat ujung baju miliknya

"Aku tak menerima alasan sekarang tidur, ini sudah malam"

Ucap jeno tegas walapun ia masih sakit ia mematikan tvnya lalu merebahkan dirinya di bankar. Lalu menatap ke arah jaemin

"Jangan tidur di situ, tidur di sebelah ku"

Mau tak mau jaemin kearah jeno dan merebahkan diri di samping jeno.

Jeno memeluk tubuh jaemin dengan erat tidur di satu ranjang.








Vote mbak/mas
Bantu promosii (gk maksa)

Siap konflik?

Hbd Kim doyoung
1-2-2024









Tbc

My Cool Husband Nomin [On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang