LAST PART

1.3K 58 5
                                    

"JANUAR! JINARA!" teriak Jaqino dari bawah sana "papah itu sampe 3 gak turun kebawah juga HP SEMUANYA PAPAH SITA!"

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

"JANUAR! JINARA!" teriak Jaqino dari bawah sana "papah itu sampe 3 gak turun kebawah juga HP SEMUANYA PAPAH SITA!"

Seorang anak turun terlebih dahulu, usiannya masih 5 tahun, yang disusuli yang sadik dari belakang. Jarak keduanya hanya berbeda 2 tahun saja.

"papah marah marah mulu pusing" ujar Januar sang putra sukung mereka.

"kalo ibun kamu ya nitipin juga papah ogah ngurus kamu nuar! apalagi kamu bocil bisa bisanya ikutin abangmu main sampe jam 10 malem" Januar duduk di meja makan.

"semenjak ibun pergi, papah jadi kaya gini" Jaqino duduk di hadapan Januar sembari menaruh kidchair untuk Jinara. "kamu ga bersyukur banget ya nuar! papah juga kerja nuar sayangnya papah" ujar Jaqino.

"papah kerja belum lagi titipin adek ke playgroup. apalagi abis ini? kamu harus nurut papah pusing kalo kamu bandelnya udah kaya om arya" cetus Jaqino

"apa apa bawa bawa om arya, bilang aja emamg papahnya ga becus" Jaqino hanya bisa menghela nafasnya panjang.

benar, setelah kepergian nayara membuat mehidupan jaqino berputar 180• ntah apa yang ia lakukan benar benar bisa membuatnya gila.

"makanya cari istri lagi!" cetus Januar

"ga dulu papah setia! KAMU INI ISTRI ISTRI! MASIH KECIL" ujar Jaqino.

"emang kenapa? masalah buat papah?" Jaqino lagi lagi mengusap wajahnya kasar. "kalo mukamu ga mirip ibun udah papah buang"

Disisi lain...

Seseorang memasuki rumah Jaqino. Postur badan bagus wajahnyang cantik serta tinggi badan yang pas. "selamat siang" ujar seseorang itu.

"SAYANG!" Jaqino langsung berlari menuju arah pintu sembaari meninggalkan kedua anaknya.

Jaqino langsung memeluk tubuh nayara dan mencium bibirnya. melepaskan rasa rindu yang ia bendung selama 6 bulan ini . Iya nayara meminta izin kepada Jaqino agar ia tidak bulak balik kerumah dan juga kostannya untuk 6 bulan. Setelah pernikahannya dengan Jaqino berlangsunng selama 6 tahun mereka telat dikaruniain 2 orang putra. Terlebih Nayara baru mengambil kuliah setelah umur Jinara 3 bulan.

"sayang muka kamu cape banget" ujar nayara kepada jaqino

"cape aku cape gada kamu" ujar Jaqino

"gimana skripsian aman?" tanya Jaqino

"di acc aku hehe... makasih ya maaf aku harus fokus, ayo kita main malem ini sebagai gantinnya"

"ayo ayo aku mau banget ayo" ujar Jaqino.

"aku cape sama januar aku cape sayang" keluh Jaqino

Nayara mengusap pipi suaminya. "kamu udah selesai semuanya?" tanya Jaqino kepada Nayara.

"udah... maaf ya aku tinggalin, Januar... sayang kok kakak ngomongnya gitu ke papah?" tanya Nayara kepada anak sulung mereka.

"janu kesel ibun, papah marah marah mulu" keluhnya.

"papah marah pasti karna janu nakal kan? ga sopan kalo ngomomg sama orang tua pake nada tinggi" ujar Nayara sembari menghampiri putra sulung mereka.

"noh denger" ejek Jaqino

"KAN IBUN LIAT NOH!" cetus Januar.

"mending berangkat sekarang ke sekolah sama papah ya, pulang ibun buatin kue kesuakaan janu sama nara"



*******

Kepulangan Nayara membuat Jaqino tak mau berlama
lama di kantor miliknya. "bos mau kemana?" tanya Zaki si manager utama diperusahaannya.

"cabut lah naya dah balik, btw lu langsung ke coffe shop lu kan? besok gua ke sana ajak anak anak" ujar Jaqino.

"boleh... eh si naya dah balik? ikut ke rumah boleh?" Jaqino menahan wajah Zaki menggunakan tangannya . "raimu su"

"kasar anying"

"dah gua mau cabut, mau buat adek buat jinara"

Zaki tertegung kaget "ANYING NARA MASIH KECIL PEDO!"

Tak memperdulikan apa yang Zaki teriakan. Jaqino segera menyalakan mobilnya dan pergi menuju rumhanya. Sesampainya ia di sana. Jaqino dihadapkan dengan Nayara yang menyiapkan makanan menggunakan celana pendek miliknya.

"apa ngegoda gini?" tanya Jaqino sembari memeluk tubuh Nayara.

"ih apasih! oh ya  tadi januar sama jinara di jemput sama ka marsel, jadi mereka di rumah bubu" Jaqino mengangguk "baliknya kapan?" tanya Jaqino

"kata arya sih malem, papah kangen soalnya sama cucunya, kasian juga papah udah tua diomelin bubu mulu kan"  Jaqino lagi lagi mengangguk.

"kamu gamau balik ke bandung? sagara disana belum kamu jengukin loh? apalgi sama ayah" ujar Jaqino

"aku mau, tapi tanggung a... aku udah mau wisuda, jadi kayanya aku ngehubungin sagara buat ke jakarta" ujar Nayara.

"aku mau minta jatah ku malem ini boleh?" tanya Jaqino

"emang kemaren sebelum aku di kost ga cukup? sampe pagi aku di gempur!"

"engga kan aku nahan nahan, kamu emang ga kasian aku ngurus dua bocil jahanam" ujar Jaqino

"anakmu itu! siapa suruh sifatnya petakilannya mirip kamu"

"ih ya... ya sayang ya...tuh si joni udah tegang" ujar Jaqino sembari menarik tangan Nayara menuju area perjakanya.

"A KUNAON AIH KAMU!" ujar Nayara

"sange beneran" Nayara menggelengkan kepalanya.

"iya malem nanti jatah kamu ya sayang" Nayara mengalungkan tangannya, ia mencium sekilas bibir Jaqino . "makasih buat semuanya ya, makasih udah berubah banyak" ujar Nayara.

"makasih juga udah bertahan sama aku, sampe punya Jaqino kemasan saset, nayara kemasan saset" Nayara tertawa.

THE END

To już koniec opublikowanych części.

⏰ Ostatnio Aktualizowane: Mar 13 ⏰

Dodaj to dzieło do Biblioteki, aby dostawać powiadomienia o nowych częściach!

UNEXPECTED (NOMIN)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz