PART 3

1.4K 76 5
                                    

Vote komen follow. ampe ga, idung lu ada lobangnya w sumpahin

Yusuf menyuruh anaknya untuk mengemasi barangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yusuf menyuruh anaknya untuk mengemasi barangnya. Hari ini mereka akan pergi ke Jakarta untuk menemui keluarga pak Jamal.

"Na... udah?" tanya Yusuf kepada sang anak

"udah ayah, ayah kalo semisalnya nanti di Jakarta Naya bisa kerja terus kuliah gak apa apa kan?" tanya Nayara

"iya gak apa apa apa, nanti ayah bantuin juga kalo ada rejeki ya" ujar Yusuf

Pasalnya yang ia miliki kini hanya kebun di belakang rumah yang ditanami sayur sayuran untuk kebutuhan sehari hari mereka terlebih untuk biaya nanti kedepannya untuk Sagara.

"ayo"

Sejujurnya... hari ini adalah hari pengumuman siswa yang bisa masuk ke dalam universitas. Nayara sangat menyukai bisnis begitupun dengan matematika. ia memiliki cita cita ingin membangun perusahaan yang bekerja dibidang teknologi serta bisnis tidak seperti usaha makanan ayahnya dahulu.

"aku takut" gumamnya

Mereka berjalan menuju stasiun kereta dari Bandung menuju Jakarta. Sagara menatap wajah lesu kakaknya. ia tahu kakaknya sangat mendambakan dunia perkuliahan akan tetapi karna ekonomi yang mengharuskan ia menuruti semua yang ayahnya lakukan.

"a.. maafin gara ya" ujarnya kepada sang kakak

"eh... gapapa aih kamu mikirin naon" Senyum Nayara sembari mengusap rambut sang adik.

"belajar ya.. yang rajin, biar abun seneng. Nanti kalo masuk univ favorit aa usahain pake uang aa" ujarnya lagi.

****

Jaqino terheran melihat orang tuanya sepagi ini sudah rapih. Ini bukan hari minggu waktunya mereka pergi ke gereja. "mau kemana?" tanya Jaqino

"jemput om Yusuf" Jaqino terkejut "OM YUSUF?"

otaknya berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang mau dilakukan oleh papahnya "JANGAN BILANG AKU MAU DIJODOHIN SAMA ANAKNYA OM YUSUF?" ujarnya dengan nada tinggi.

Arya menuruni tangga sembari membawa bantal kesayangannya ditangan kiri dan coklat ditangan kanan "yaelah gak apa apa ai kak Naya baik banget gak kaya lonte lu"

Jamal tertawa mendengar hal itu "mulut kamu" ujar Jamal kepada sang anak

"lanjutin papah suka" sambungnya lagi

Mata Jaqino memaparkan kekesalan didalam
dirinya "huahahaha kasian banget gak ada yang bela" ejek Arya

Jamal dan Tian bergegas menuju stasiun untuk menjemput keluarga Yusuf. mereka menunggu ditempat kedatangan.

UNEXPECTED (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang