PART 10

1.3K 65 4
                                    

Sesuai janji Nayara pada dirinya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sesuai janji Nayara pada dirinya sendiri. Ia akan menyelesaikan skripsi milik Jaqino. Setelah kepergian Jaqino. Nayara pergi menyelusup kedalam kamar Jaqino dan melihat laptopnya yang masih tetap berada didalam kamarnya.

"YES! aman" ujar Nayara.

Nayara menganbil Laptop tersebut. Untung saja Laptomya tak dikunci sama sekali. Yang membuat Nayara mudah untuk memeriksa skripsi miliknya.

"ah ini dia" Nayara mengarahkan kursornya menuju salah satu file yang berisikan skripsi milik Jaqino.

"ih apa banget si berantakan banget " misuh Nayara. Sembari menahan lengannya yang masih sakit. "Ah tinggal satu bab lagi abis ini dia selesai. Baguslah. Tapi ini beneran berangakan banget" misuh Nayara lagi.

Nayara adalah orang yang perfeksionis dalam segala hal. Nayara sangat anti melihat barang baranga atau hal yang tak rapih dimatanya membuat dirinya geram sendiri. Dia bukan oce hanya saja kepribadiannya yang terlalu sempurna.

Ia mencari cara bagaimana ia bisa nyelanjurkan skripsinya milik Jaqino. Nayara tahu tentang strukturnya akan tetapi untuk materi ia membutuhkan lebih banyak referensi untuk melanjutkan itu.

Tok... Tok.. Tok...

Seseorang mengentuk pintu rumah tersebut. "KIN!" teriak dari arah luar sana. Nayara segera membukakan pintu tersebut. Ntah takdir atau kebetulan atau apalah dalam pikiran Nayara ini adalah sebuah berkat dari tuhan yang memperlancar seluruh pekerjaan Nayara.

"hai nay" ujar Zaki yang ternyata sudah berdiri disana bersama Alfa

"Eh a... kunaon di sini eh maksud aku kenapa ke sini?" tanya Nayara kepada mereka

"nyari Kino, kemaren katanya gak masuk kuliah dia. Dosenya yang uber uber kita nay" jelas Alfa

"masuk dulu kak sekalian aku mau ngobrol juga" ujar Nayara kepada mereka dan Mempersilahkan mereka masuk. Nayara mempersilahkan mereka duduk serta menyediakan minuman untuk mereka.

Alfa menyadari bahwa lengan Nayara terluka "nay... tangan lu kenapa di perban?" tanya Alfa kepada Nayara

"ah ini... kena panci panas a... eh ini minumnya" Nayara menyodorkan mereka berdua jus jeruk instan.

"oalah serius lu?" tanya Zaki meyakinkan nayara

"beneran atuh a" jelas Nayara sembari tertawa renyah.

Alfa terdiam sejenak menatap Nayara dengan tatapan intens yang membuat Nayara terheran heran "dimata lu ada bekas lemab? kenapa?" tanya Alfa, Spontan Nayara terdiam

"itu kena batu a" jelas Nayara lagi. Sebisa mungkin ia menyembunyikan seluruh kejadian yang terjadi

"nay jujur aja gak apa apa sama kita" jelas Zaki

"aku bisa jujur a tapi kalian bisa bantuin aku?" nayara menatap mereka berdua secara bergantian

"aku mau a kino lulus tahun ini, aku mau skripsinya selesai juga minggu ini atau minggu depan. aku butuh referensi beberepa jurnal. oh ya untuk struktur segala macam aku udah bisa kok kak. terus ... ya kalian intinya mah bantuin aku" ujar Nayara

UNEXPECTED (NOMIN)Where stories live. Discover now