Anak-anak itu masih mendengarkan dengan penuh perhatian, mengisyaratkan ketertarikan mereka.

"Alasan saya membawa kalian ke sini ini adalah untuk memberi kabar baik. Ya, kalian semua telah diterima di Smoothmore Entertainment, kalian semua berhasil menjadi bagian dari generasi kedua agensi Smoothmore Entertainment, tanpa perlu mengikuti tahap seleksi, sesuai dengan apa yang saya sebut dalam E-Mail yang sudah kalian terima. Saya percaya pada potensi dan semangat kalian, dan saya yakin saya bisa membentuk tim yang luar biasa bersama-sama dengan band DCA, The Bangs, dan Elf!"

Sorak sorai kegembiraan pun mulai terdengar dari anak-anak itu. Wajah mereka jadi semakin berseri-seri bahagia setelah mendengar kabar tersebut.

"Awalnya saya sempat mengira begini, Pak," kata Dafa. "saya kira Bapak itu membawa kami ke sini tanpa seleksi karena Nereids sama Louve kurang laku di pasaran ya, Pak-"

PLAK!

"ADUHHH!" Dafa berseru, meringis kesakitan. "JUAHAT ERAM KOWE KABEH KARO AKU-"

"Gak usah kayak gitu makanya!" Cia berseru. "Gak sopan bener lu jadi ketua band, ya!"

"Tuh, Daf, dengerin si Cia!" Farel menambahkan. "Ngomong itu dikontrol dulu lah!"

"Nanti kalo misal DCA gak jadi diterima agensi ini, kamu harus tanggung jawab," kata Angel. "kecewa berat aku sama kamu, Mas-"

"Ha ha, sudah, sudah." Michael mencoba melerai, wajahnya malah nampak seperti orang yang sedang menahan tawa. "Ya ..., buat apa juga saya marah kalau itu memang fakta, kan? Sudahlah, nggak apa-apa, jangan dimarahi terus. Kasihan Dafa."

Cia, Farel, dan Angel akhirnya melepaskan cengkraman mereka dari Dafa, lalu kembali duduk dengan rapih. Kalau Dafa sudah memancing keributan, sebaiknya mereka tidak menambahkan keributan itu.

"Umm ...." Alaya mulai mengangkat tangan, tanda bahwa ia juga ingin membuka suara. "Sebelumnya maaf, Pak Michael. Menurut saya, kurang lakunya grup musik Nereids dan Louve ini mungkin karena promosi agensi juga ..., lumayan kurang dan juga kurang bagus, Pak."

Semuanya lantas menoleh ke arah Alaya, begitu pula Michael yang sekarang semakin penasaran dengan opini Alaya.

"Promosinya lumayan kurang, ya?" Michael menopang dagu. "Boleh saya tau alasannya, Alaya? Saya suka kalau ada yang memberi kritik seperti ini. Saya jadi bisa belajar dari kesalahan saya."

"Hehe." Alaya nyengir, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Setelah Mbak Cia ngabarin saya karena Pak Michael baru aja ngirim surel ke dia, saya langsung nge-stalk agensi ini, Pak. Dari yang saya perhatikan sih, sudah bagus kok kalau dilihat dari YouTube atau website agensi. Tapi sayangnya website Smoothmore Entertainment ini pun masih banyak kekurangannya. Dari sulitnya penggemar membuat akun, sulitnya mendapatkan nomor verifikasi, dan hal lain yang bisa membuat calon penggemar kehilangan selera dengan para musisi dari agensi ini, Pak Michael."

Michael menganggukkan kepalanya, "Hm, bagus sekali. Saya suka loh dengan cara penyampaian Alaya dalam memberi kritik. Bagus sekali!"

"Wah." Alaya mengelus dada, merasa bangga. "Makasih, Pak."

Anak-anak lain ikut mengangguk, setuju dengan pendapat Michael. Jovanka, Louis, Lauren, dan Rassya pun memberikan pujian mereka kepada Alaya. Begitu pula Dafa, Cia, dan Angel.

"Saya juga ada sedikit pendapat kalo gitu, Pak." Jovanka ikut mengangkat tangannya, mencoba melawan rasa malu. "Yang Alaya bilang ke Bapak tadi dibahas bareng-bareng sama saya soalnya."

"WOOOOOOOO!" Semua anak-anak seketika berseru. "PACARAN NIH YE!"

"HEH!" Jovanka dan Alaya berseru. "NAJIS!"

DCA BAND 2 : Become The Real StarМесто, где живут истории. Откройте их для себя