08. The Problem

226 34 9
                                    

Aku update banyak nih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku update banyak nih. Dan setelah berdiskusi, aku bakal update kalo ada yang minta aja.

Astro sebenarnya nggak ngelarang aku buat update sih, cuman dibatasi aja. Kayak minimal seminggu sekali.

Jangan lupa kasih tanda bintang ya. Makasi banyak.


⇋☯⇋

Suasana di dalam ruangan terasa tenteram. Cahaya lampu yang redup, secara lembut memancar ke seluruh ruangan, menciptakan suasana yang hening. Taesoo dengan wajah yang serius, duduk di sofa kulit di sudut ruangan, setelah menyelesaikan panggilan.

Ponselnya diletakkan di atas meja kayu yang bersih secara hati-hati, dan ekspresinya menunjukkan pemikiran yang rumit. Di sampingnya, Ahn Hyunseong, sosok laki-laki yang berusia 19 tahun, sibuk merapikan tumpukan berkas yang terlihat usang dan lapuk, yang menumpuk di atas meja. Rambutnya yang berwarna kuning cerah menciptakan kontras dengan suasana ruangan yang gelap.

Hyunseong terlihat lelah, sorot matanya yang tajam dan tegas kini tampak terkikis oleh kelelahan setelah seharian sibuk membaca dokumen-dokumen lama yang mereka ambil dari gudang. Setelah selesai merapikan berkas-berkas itu, dia mengangkat kepalanya dan bertanya pada Taesoo dengan wajah penasaran.

"Hyung, untuk apa kita mencari berkas ini? Apakah ada hubungannya dengan wanita yang tadi Hyung telepon?"

Taesoo yang sedang memegang sebuah berkas di tangannya, terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela napas. "Benar. Berkas ini adalah permintaan darinya."

"Memangnya ada apa dengan gedung yang dijual pada 13 Februari 1987? Apa dia pemiliknya?" tanya Hyunseong.

Namun Hyungseong kembali berpikir jika wanita itu pemiliknya, untuk apa mencari-cari dokumen ini? Karena pasti, wanita itu juga memilikinya.

Tadi pagi, Hyunseong tiba-tiba diminta oleh Taesoo untuk mencari dokumen lama, nota penjualan yang terjadi pada tahun 1987. Dia tentu saja terkejut, karena Taesoo hampir tidak pernah keluar hutan, tetapi dia lebih merasa senang serta terhormat dipercaya untuk membantu seniornya yang telah mengajarinya banyak hal. Seperti teknik tangan besi atau tinju kanan, termasuk menjadi penerus yang bertanggung jawab atas kru yang menguasai wilayah Ansan.

"Entahlah. Aku juga tidak tahu pastinya. Mungkin hanya ingin memastikan benar atau tidaknya," ujar Taesoo yang memang tidak diberitahu oleh [Name] secara detail.

Berkas yang dilihat Taesoo tampak kuno, warna kertasnya sudah mulai menguning dan tekstur halamannya terasa rapuh di ujung jarinya. Meskipun tulisannya tampak samar dan hampir pudar karena usia, tetapi kejernihan matanya yang tajam memungkinkannya untuk membaca setiap detail yang tertulis di dalamnya.

"Wanita itu... apa wanita yang sering Hyung bicarakan? Bukankah dulu Hyung bilang dia pergi ke luar negeri?"

Hyungseong mengingatnya. Saat itu, dia sedang berlatih, lalu tiba-tiba Taesoo bercerita tentang seorang wanita yang dikenalinya saat pergi bermain di daerah Gangbuk, di sekitar warnet. Meski Hyungseong tidak pernah tahu secara langsung seperti apa wanita yang dibicarakan Taesoo. Namun mendengar ceritanya, sepertinya wanita itu sangat cantik dan baik hati, menciptakan gambaran yang indah di benaknya.

03. WEIRD || JIHOON || LOOKISMWhere stories live. Discover now