Sebuah fiksi romantis tentang kisah cinta dua idol terkenal yang sering terpisah jarak dan waktu.
Mampukah mereka bertahan?
Roseanne Park
"Aku tinggalkan keluarga dan sekolah demi mengejar cita-cita. Aku ingin fokus dengan karirku. Aku tidak ingin f...
Keesokan harinya, tanggal 24 Desember. Lagu Stay With Me terdengar nyaring di seluruh penjuru dorm Blackpink. Keempat gadis cantik itu sedang duduk bersantai di ruang tengah. Hari masih pagi namun salju begitu lebat di luar. Mereka menikmati pagi dengan secangkir coklat panas dengan camilan istimewa khas Italia, Cannoli.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Tidak jauh berbeda dengan cromboloni, hanya beda bentuk saja)
"Wah ini enak sekali, cuaca dingin seperti ini memang sangat mendukung untuk menikmati makanan seenak ini," kata Rose.
"Apalagi jika itu pemberian orang yang spesial ya kan?" Jennie menggoda Rose.
"Unnieeeeeee, kan bukan aku saja yang dikasih. Kita semua."
"Hey Rose, Chanyeol Oppa itu main cantik. Maunya ngasih kamu, tapi yang dikasih kita semua. Kalau begini terus, kami juga beruntung." Lisa tertawa setelah mengatakan itu.
Semalam setelah sampai di dorm, Chanyeol memberikan satu paper bag kepada masing-masing member Blackpink. Di dalamnya terdapat satu kotak berisi cannoli. Karena itu camilan tahan lama, pagi ini mereka baru memakannya.
Flashback on
Apakah kalian bertanya-tanya bagaimana perjalanan pulang semalam? Jawabannya tidak terjadi apa-apa dan tidak ada pembicaraan apapun. Mengapa? Karena saat Chanyeol masuk ke dalam mobil usai mengunci resto, ke empat gadis cantik itu sudah tertidur pulas. Untung saja Chanyeol sudah tau alamat dorm mereka bukan?
Lalu bagaimana Chanyeol membangunkan mereka? Cukup dengan menyalakan lagu Monster langsung pada part rapnya yang menggelegar (bisa dibayangkan? Nyenyak tidur langsung terbangun dengan suara Chanyeol) Seketika mereka terkejut dan bangun. Malu? Jelas. Mereka hanya menunduk, mencoba mengumpulkan nyawa yang masih tercecer. Chanyeol hanya diam dan tidak menoleh. Ia menunggu, tak lama, sekitar lima menit kemudian, chanyeol baru bersuara.
"Maaf aku tidak bisa turun. Pakai masker dan topi jaket kalian dengan benar. Meskipun sekitar aman, tetap harus waspada. Ah iya, aku menaruh sesuatu di bagasi."
Chanyeol menekan tombol di dekat kemudi dan bagasi belakang mobil terbuka.
"Keluarlah, jangan lupa diambil."
Mereka berempat segera keluar. Setelah paper bag itu diambil, Jisoo menutup pintu bagasinya. Mereka berdiri di sisi kiri mobil lalu membungkuk dan berterima kasih kepada Chanyeol.