Sebuah fiksi romantis tentang kisah cinta dua idol terkenal yang sering terpisah jarak dan waktu.
Mampukah mereka bertahan?
Roseanne Park
"Aku tinggalkan keluarga dan sekolah demi mengejar cita-cita. Aku ingin fokus dengan karirku. Aku tidak ingin f...
Usai makan malam, Rose memainkan gitarnya di ruang tengah. Jisoo mengambil remote tv dan segera menyalakannya. Jennie baru datang dari dapur bergabung juga.
"Unnieeeeee, Gong Yoo Oppa sudah mulai?" Lisa berteriak dari atas sambil menuruni tangga.
"Ini hari apa eoh? Besok lusa baru tayang lagi," jawab Jisoo
Layar televisi memperlihatkan berita yang cukup menarik. Boy grup Exo berangkat ke Jepang untuk konser EXORDIUM di Osaka, Jepang yang akan berlangsung pada tanggal 9,10 dan 11 Desember. Mereka berangkat pukul 2 siang hari tadi.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Wooaaaaah lihatlah mereka. Chaeng, itu biasmu." Lisa menunjuk salah satu member Exo yang disorot kamera. Rose hanya menoleh sebentar lalu kembali fokus pada gitarnya.
"Chanyeol Oppa sudah bilang kan kalau mau pergi?" Lisa iseng bertanya kepada Rose. Tidak disangka Rose hanya mengangguk dan itu membuat ketiga sahabatnya terkejut.
Rose seketika panik dan gugup mau menjawab. Ketiga sahabatnya sudah senyum-senyum menggodanya.
"Bagaimana dia yang berpamitan Chaeng? Ayolah ceritakan," pinta Jisoo
"Rose, aku pergi dulu ya. Jangan lupa rindukan aku. Sampai bertemu lagi." Lisa dengan suara yang dibuat-buat berakting seolah dia adalah Chanyeol yang sedang menelpon Rose.
"Hey Lisaaaaaa."
"Begitu kan? Iyakan?" Lisa tersenyum menggoda.
"Aniyaaaaa,"
"Trus gimana? Ceritakan dong."
Rose tersenyum mengingat bagaimana tadi pagi untuk pertama kalinya dia mendengar suara Chanyeol di telepon.
****************
Flashback on
"Cause all of me loves all of you" Suara bariton Chanyeol terdengar dari ponsel Rose. Cukup lama Rose membiarkan ponselnya berdering, nama yang tertera di layar ponsel itulah yang membuatnya gugup.
"Yeobseyo..." Rose memegang dadanya berusaha lebih rileks.
"Yeobseyo Rosie,"
"Ya Tuhan, bagaimana ini? Mengapa jadi berdebar begini?"
Sementara itu di kamarnya, Chanyeol mendadak lupa kata-kata yang sudah dia siapkan sejak tadi. Dia tersenyum menyadari kebodohan diri sendiri.
"Mengapa aku lupa semuanya? Mengapa aku segugup ini?"
"Emmm, Aku akan ke bandara sebentar lagi."
"Heol jinjja! Mengapa jadi itu yang kau ucapkan? Park Chanyeol pabo ya."
