Setelah bel masuk berbunyi, kumpulan orang yang tadinya bersantai itu pun segera masuk ke dalam kelas, namun tak jarang ada beberapa anak yang masih duduk-duduk ataupun bercanda dengan temannya diluar kelas, hingga menuggu guru masuk kelas. Cia dan juga teman-temannya sendiri sudah masuk kedalam kelasnya masing-masing.
"Eh, mole sekolah geprek nyoh," ajak Jenar.
"Gas ae seh," balas Cia, lagi pula ia sudah lama tidak makan geprek.
"Loh berdua ikut nggak?" Tanya Cia, menatap Udin dan juga Frisca bergantian."Pengen ikut sih, tapi gue lagi bokek njir, uang mingguan yang dikasih emak gue tinggal 100 rebu njir," ujar Udin, mengeluarkan pecahan uang 50 ribuan 2 lembar.
"Bukanya seminggu Lo dijatah 450 yak?" Tanya Jenar.
"Ho o, entah kenapa gue jadi boros banget anjir, dulu aja seminggu gue dikasih 250 aja masih bisa beli bensin, ama nabung lah sekarang," jawab Udin dengan lesu.
"Lah ini, padahal baru lewat 4 hari njir, masih ada tiga hari lagi yang belum gue jalanin dengan uang segini." Lanjutnya pusing.
"Gimana kalo bikin seblak aja, kan bisa tu dimakan rame-rame Ama anak-anak yang laen." Usul Frisca, tak tega melihat temannya yang kere ini.
"Bisa tu, entar gue beli marimas ama es batunya," balas Udin bersemangat.
"Tapi bikin ndek rumah e siapa?" Tanya Cia menatap kearah teman-temannya
"Rumah ku ta, entar ngenjong kompor mbek lpg nak taman?" Lanjutnya."Bisa tu, taman rumah loh kan luas, bisa tu sambil nunggu seblak nya Mateng kita maen bola." Jawab Jenar dengan bersemangat.
"Ho o, setuju gue, tadi pagi gue liat ada pohon mangga ndek sana, cocok nggak sih abis nyeblak terus rujakan?" Balas Frisca dengan bersemangat.
Mendengar itu dengan semangat Udin mengacungkan jempolnya, "Wah cocot itu, sangat cocot."
"Entar gue pulang dulu, di rumah gue ada bumbu rujak botolan, terus kemaren bapak gue juga beli bengkoang." Saut Jenar.
"Ya udah bahas ndek grup ae, biar yang lean pada tau, siapa tau juga da yang punya makanan ndek rumah e, bisa tu dimakan bareng-bareng entar." Ujar Cia yang langsung disetujui, ke 4 bocah itu pun akhirnya segera mengeluarkan hp masing-masing dan membuka grup obrolan.
Mariadi dodol pecel
Jenar
Infoo
Bar sekolah nyeblakHamdi
Nak endi?Frisca
Nak omah e ndoro agong @ciaUdin
Undangan
Untuk para teman-teman dimohon untuk hadir dirumah saudari Cia setelah pulang sekolah dalam rangkah membuat seblak bersama sekaligus untuk rujakan.
Jikalau pun diantara teman-teman sekalian memiliki makanan dirumahnya mohon untuk dibawah.
Sekian undangan ini saya ucapkan terimakasih.Cia
List seng iso Melu, gak wacana tok
1.Cia
2.Frisca
3.jenar
4.udin
5.
Lanjut noooTata
List seng iso Melu, gak wacana tok
1.Cia
2.Frisca
3.jenar
4.udin
5.Tata cantik
6.Fajar Asu
7.Darwis ngatel
Lanjut noooKeyza
List seng iso Melu, gak wacana tok
1.Cia
2.Frisca
3.jenar
4.udin
5.Tata cantik
6.Fajar Asu
7.Darwis ngatel
8.keyza imutt
9.Reza( wajib ikut bareng kekey yang cantik)
Lanjut noooAel
List seng iso Melu, gak wacana tok
1.Cia
2.Frisca
3.jenar
4.udin
5.Tata cantik
6.Fajar Asu
7.Darwis ngatel
8.keyza imutt
9.Reza( wajib ikut bareng kekey yang cantik)
10.Ael
11.Hamdi
Lanjut noooCia
Oke nderek Kabeh kan, ojok lali ngowo badokan.Melihat temannya yang bisa ikut semua, ke4 anak itupun langsung menutup hpnya dan segera membuat list bahan apa saja yang mereka perlukan nanti, sebelum dikirim ke grup.
"Beneran cuman beli bahan-bahan ini doang, kalo semisal ada tambahan bis dibicarakan," ujar Cia menunjukkan catatan apa saja bahan yang perlu mereka beli untuk membuat seblak.
"Udah deh kayaknya, kirimin ke grup aja, siap tau yang lain mau nambahin." Balas Jenar.
"Oke, ni Poto kirim ke grup, memo gue abis." Ujar Cia menyerahkan catatan itu pada Jenar.
"Anak anjing, bikin tikt*k tiap hari mampu giliran kek gini aja memo abis." Saut Jenar, namun tetap mengambil kertas itu dan segera memfotonya untuk dikirim ke grup
STAI LEGGENDO
Black & White
UmorismoKisah sekumpulan orang yang terjebak dalam sebuah cerita, tanpa tujuan yang jelas dan tanpa arahan seseorang, bagiamanakah kehidupan orang-orang itu?