28. SCR 100 : MENJADI BODOH

999 101 5
                                    

•••

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. SCR 100 : MENJADI BODOH

Lilyana memicingkan mulutnya jijik. "Stres, cewek gila."

"Kamu pasti pas aku chat langsung salting ‘kan? Iya kan? Iya tuh! Aku bener kan? Ana mah selalu sayang aku. Nanti kita diranjang berduaan ya, terus tangan kita saling menyatu dan gitu-gitu, ENAK KAN??? IYA!! AKU MAUUU!!" girang Haury dengan senyuman lebar begitu antusias.

"Astaghfirullahalazim," gumam Kai yang menguping dan mengintip diam-diam tanpa sepengetahuan mereka berdua.

"Pergi sono ke psikolog. Lo gila, bangsat. Cinta kok sesama jenis!" omel Lilyana.

Tiba-tiba saja speaker sekolah yang terpasang di lapangan berbunyi mengeluarkan suara seorang pemuda yang sedang murka. "HAURY SAYANGGG!!!! KAMU BERANI MAIN-MAIN SAM AKU?!"

"Eh suara siapa itu?" lirih Kai menoleh ke arah speaker sekolah.

"Zay anjing," umpat Haury kesal. "LO BUKAN SIAPA-SIAPA GUE, BANGSAT! JANGAN ATUR-ATUR GUE! GUE BUKAN BONEKA LO!"

"OH? GITU YA? OKE! HUKUMAN LO NANTI MALAM BERTAMBAH, NYET! JANGAN HARAP ADA AMPUN DAN ISTIRAHAT! JANGAN PINGSAN LO!" teriak Zay, lagi. Kali ini membuat Haury merinding karena mendengar ancaman Zay.

Lilyana manggut-manggut mengerti. Angin di rooftop membuat rambut Lilyana tergerai indah. "Wah, ternyata lo cewek murahan ya, Hau? Udah lesbi, murahan lagi. Otak lo di mana sih, Hau? Heran banget gue, mau aja lo diperkosa orang seenaknya gitu."

"Gue bukan murahan, brengsek! GUE NGGAK PERNAH MAU DIPERKOSA! JANGAN SEMBARANGAN KALAU NGOMONG!" tegas Haury marah.

Lilyana tertawa. Perlahan, Lilyana membungkuk membuat kedua wajah mereka saling berdekatan. Tangan Lilyana bermain dan masuk ke dalam mulut Haury untuk mengotori tangannya sendiri dengan air liur Haury.

"L-LILYANN.. NA??!!" Haury tentu sangat syok dan tak bisa berkutik apa-apa.

"Oh, jadi itu rahasia lo. Gue paham," kata Lilyana setelah tiga detik memperhatikan tangannya yang berlumur air liur Haury. "Sekarang, rahasia lo ada di gue. Berani macem-macem, rahasia lo gue bongkar, Haury Maharani."

"RAHASIA LO JUGA ADA DI GUE!" seru Haury tidak mau kalah. "Waktu itu gue lihat dan sempat rekam lo yang gelagatnya lagi mencurigakan! Gue berani tebak, LO KAN PENYEBAB HILANGNYA DION?! NGAKU LO!"

Lilyana mengangkat satu alisnya angkuh. "Aduh, my baby udah berani bentak-bentak nih?" ucap Lilyana mendekat dan meraba pinggang sexy Haury.

Haury mundur dan menepis tangan Lilyana. "Jangan sentuh, lo aneh. HARI INI LO ANEH! Lilyana nggak pernah begini. LO BUKAN LILYANA!"

Lilyana tertawa kecil dengan tampangnya yang seakan tidak pernah takut dengan hal apa pun. "Emang bukan."

SCORE 100 IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang