PROLOG

5.9K 235 18
                                    

[ Diharapkan untuk yang membaca ulang atau sudah tau alur ceritanya untuk tidak spoiler di mana pun demi kenyamanan pembaca baru dan terutama saya yang sudah menyusun alur serapi mungkin. Terima kasih atas perhatiannya. ]

Bismillahirrahmanirrahim..

🔔

🔔🔔

🔔🔔🔔

➖🔰➖

Pada pagi hari yang sejuk ditemani oleh matahari yang mulai naik secara perlahan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada pagi hari yang sejuk ditemani oleh matahari yang mulai naik secara perlahan. Di lorong lantai satu gedung Taruya High School, semua murid-murid tengah berkumpul di dekat papan mading sekolah membaca sebuah artikel yang beberapa menit lalu baru dipasang oleh Pak Hendra, security yang memiliki tanggung jawab besar di sekolah ini. Semua siswa-siswi berdesak-desakan untuk mengetahui isi artikel tersebut yang membuat beberapa murid menjadi heboh dan panik sendiri. Suasana ricuh dan ramai kini memenuhi lorong lantai satu.

"Minggir! Gue udah duluan dateng! Jangan nyelak antrian kek!" Salah seorang murid laki-laki mengomel karena didesak oleh murid laki-laki lain yang ingin mendahuluinya. Tentu dia marah dan tidak terima, sebab sejak tadi dia sudah ada di sana selama setengah jam, namun tak kunjung dapat kesempatan untuk membaca artikel tersebut karena terhalang keramaian ini.

Di saat mereka semua tengah ricuh karena banyak siswa-siswi lain yang menyelak antrian sampai berdesak-desakan bahkan berkelahi, pergerakan mereka semua dihentikan oleh sekelompok murid yang datang dari arah jauh. Sekelompok murid dengan seragam khusus, pin bulat berwarna biru berlambang diamond dengan sayap, tercantum suatu singkatan di pin tersebut, yakni ialah HCE.

Semua murid-murid dari kelas biasa pun spontan langsung mundur dan memberikan jalan lebar untuk kelompok murid-murid dengan pin HCE itu. Semua orang spontan tidak bersuara lagi, masing-masing saling membungkam mulutnya sendiri seraya menatap HCE memastikan mereka tidak terganggu oleh ulah murid-murid dari kelas biasa.

HCE, paling depan dipimpin oleh siswa dengan name tag Samuel Ranagara. Pemuda itu membenahi kacamatanya yang sedikit turun, dia memasukkan kedua tangannya ke dalam saku seraya mulai membaca artikel yang ada pada papan mading sekolah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SCORE 100 IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang