09. SCR 100 : "CREW"

1.3K 109 3
                                    

09

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

09. SCR 100 : "CREW"

Karena waktu sudah menunjukkan pukul 21.30, akhirnya Karin pun beranjak dari kasurnya, kemudian berjalan memasuki kamar mandi. Perempuan itu menghadapkan dirinya di depan cermin seraya mengambil sabun cuci muka yang sering ia kenakan setiap harinya sebelum tidur.

Karin mulai menuangkan sedikit sabun itu di telapak tangannya, lalu membilasnya menggunakan sabun tersebut diwajahnya dengan perlahan secara merata. Setelah membilas menggunakan sabun itu, Karin pun sedikit membungkuk dan membuka kran wastafel agar air dapat mengalir sehingga ia bisa segera membilas wajahnya dengan air bersih.

"Lo percaya dia?.. Lo yakin bakalan kasih kalung itu ke dia?" Lirihan suara perempuan muncul berdesis di telinga Karin saat keadaan tengah sunyi dan mencekam seperti ini.

Karin bergidik ngeri, namun, karena ia sudah membilas wajahnya mulai bersih menggunakan air kran, akhirnya Karin segera cepat-cepat membilas wajahnya lagi dengan air dari kran wastafel yang mengucur itu. Akan tetapi, pergerakan Karin terhenti karena air kran wastafel itu tiba-tiba perlahan berubah menjadi cairan merah yang pekat. Menyadari itu, Karin segera menutup kembali kran wastafel itu sembari melangkah mundur sampai tubuhnya membentur tembok kamar mandi.

"Dia bukan gue, Karin."

Karin menoleh kanan kiri mencari sumber suara. "SIAPA LO?!"

Perempuan itu terdengar tertawa kecil. "Lo mau tau siapa gue?"

"Lo harus muncul di depan gue dulu, baru kasih tau siapa diri lo!" tegas Karin.

"Oke."

Tiba-tiba saja petir dari langit muncul membuat Karin tersentak kaget bersamaan dengan jendela kamar asramanya yang terbuka tanpa ada angin apa-apa. Karin yang hendak menutup kembali jendela tersebut terhenti kala melihat sosok perempuan memakai seragam RU THS dengan rambut kepang dua di balik korden jendela.

Perempuan itu terlihat sedikit transparan seperti korban kamar asrama Karin, bayangan yang jelas kelihatan tidak ada, serta kedua kakinya yang sedikit melayang, alias tidak menapak di atas lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perempuan itu terlihat sedikit transparan seperti korban kamar asrama Karin, bayangan yang jelas kelihatan tidak ada, serta kedua kakinya yang sedikit melayang, alias tidak menapak di atas lantai. Perlahan dia membalikkan badannya untuk memperlihatkan wajahnya pada Karin. Karin tertegun sekaligus syok melihat kedua mata perempuan itu dibalut perban yang berdarah kering. Bahkan bagian bawah perbannya masih meneteskan darah kental.

SCORE 100 IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang