04. pembullyan di mulai

1.3K 6 1
                                    

Happy reading
◉⁠‿⁠◉
______________

Aila berjalan dengan girang menuju kelas nya, untung dirinya menyelesaikan pekerjaan melukis ini tepat waktu sehingga ia bisa dengan cepat mengumpulkan nya. Ia sangat berterima kasih kepada lau.

Gadis berkacamata dengan membawa canvas berisi lukisan itu tiba-tiba saja langkah nya terhenti saat 4 gadis menghadang nya.

"Oh ini cewek yang Lo maksud dys? Culun gini" ucap wanita berambut merah yang aila yakin sebagai nenden.

Aila menatap kearah Gladys yang terlihat tersenyum remeh kepada nya. Aila seketika ketakutan, apa yang akan dia lakukan. Ia tidak percaya bahwa saat ini dia di sergap oleh the girls sanjana.

"Heh cupu! Lo yang bikin Gladys kesel?! Berani-beraninya cewek rendahan kayak Lo ngelakuin itu! Lo belum tau siapa kita?!" Jena menyentak sambil melotot kearah aila.

Nenden berjalan mendekati aila kemudian meraih nametag gadis itu.

"Aila Dania Khanza?" Nenden tersenyum remeh.

"Ma-maaf kak tolong biarin aku lewat, aku lagi buru-buru" aila berusaha memberanikan diri.

"Berani nya Lo merintih gue! Anak anjing ya Lo!" Nenden dengan kasar mendorong tubuh aila sampai mundur beberapa langkah.

"Bu-bukan gitu kak aku lagi buru-buru " aila memberi penjelasan.

"Halah! Bilang aja mau kabur!" Ucap Jena yang kini terfokus pada sebuah canvas yang dipegang erat oleh aila.

Gadis itu langsung merebut lukisan itu, membuat aila panik. Ia hendak meraih balik namun pergerakan nya ditahan nenden.

"Waw Lo yang gambar?" Tanya Jena kagum dengan lukisan itu.

Gladys segera merebut nya dari Jena, ia menatap tajam kearah aila yang tampak panik.

"Kak kembaliin, aku harus ngasih itu ke guru, aku mohon kembaliin " ucap aila yang kini tubuh nya ditahan Jena.

"Oh jadi ini tugas sekolah Lo?" Tebak Gladys dengan senyuman licik nya.
Ia menatap Lavanya yang sedari tadi hanya diam. Gadis itu mengangguk paham kemudian mengambil lukisan itu dan mulai merobek nya dengan kuku panjang yang ia miliki.

"Kak jangan!! Itu tugas aku hiks jangaaan!!" Ucap aila menetes kan air mata. ia menatap Lavanya dengan penuh permohonan namun tak di gubris.

"Aku mohon ja akhh!" Tiba-tiba rambut nya di Jambak oleh nenden sambil kemudian memaksa aila untuk terus melihat lukisan nya yang di rusak.

"Bakar aja dys!" Usul Jena yang di angguki Gladys, gadis itu mengeluarkan korek nya dan mengambil lukisan yang tak berbentuk itu dari Lavanya kemudian membakar nya.

"Kak jangaaan!!" Teriak aila di lorong koridor yang sepi itu. Jena dan nenden tampak tertawa puas.

Gladys segera menginjak lukisan itu sambil menatap aila.

"Selamat datang di dunia the girls sanjana Aila Dani Khanza, Lo gak bakal bisa keluar setelah ngusik salah satu dari kita" senyum miring Gladys terlihat mengerikan di mata aila, tak ada lagi wajah cantik yang sempat aila kagumi sebelum nya.

"Ini baru awal, Lo bakal menikmati nya sedikit demi sedikit" ucap Gladys lagi yang langsung berlalu diikuti Lavanya kemudian nenden yang dengan kuat mendorong aila sampai terjatuh. Dan hal itu sempat di rekam oleh Jena.

"Haha anjirr muka Lo lucu banget pas jatuh, tututu sayang banget! Makanya gak usah sok jadi orang!" ucap Jena sambil terus merekam aila.

Jena kemudian ikut pergi menyusul teman-teman nya namun sebelum itu ia mengejek rambut aila.

AilaWhere stories live. Discover now