11. Ziarah

115 65 4
                                    

                       *Selamat Membaca!*

Pemirsa di harapakan untuk meninggalkan jejak berupa Vote dan Komen bukan jejak kenangan antara kamu dan dia!

Hati-hati banyak Typo, tandain dengan komen ya guys!

________________________

Tepat 1 bulan meninggalnya Naomi, kini Arsy dan Sean sudah tinggal bersama keluarga angkatnya. Dan keluarga Adiwija termasuk Arsy juga Sean akan mengunjungi makam orangtua Twins.

Tok tok tok

"Arsy." Panggil Airin seraya mengetuk pintu kamar Arsy.

"Iya?." Balasnya dari dalam.

"Yuk nak turun, yang lain udah di bawah loh." Kata Airin.

Ceklek...

"Iya Mah." Ucap Arsy dengan berjalan di samping Airin.

Airin tersenyum melihat cantiknya Arsy yang memakai baju Muslim serta hijab di kepalanya.

Setelah di ruang keluarga Dika dengan cepat mengajak mereka untuk berangkat.

Hingga beberapa menit kemudian mereka telah sampai di pemakaman umum yang terletak di Jakarta Jln kenangan mantan, No 17

"Yuk anak-anak, jalan nya pelan aja." Kata Airin.

Akhir nya mereka tiba di depan makam Orangtua Twins.

'LOIS JONATHAN ED R
               Bin
     JACK DAVIN. R'

Dan di samping nya terdapat makam sang ibu.

'NAOMI ANGELIA PUTRI R
                   Binti
               SANDY E'

Dengan perlahan Sean mendekat terlebih dahulu di makam orangtua nya yang bersebelahan sedangkan Arsy dan Dika berjejer di depan makam Lois dan Airin serta Samuel berjejer di depan makam Naomi.

Fyi; Jadi intinya posisi mereka saling berhadapan ya guys. Bedanya hanya Sean yang jongkok di tengah makam orangtuanya

"Daddy, Mommy." Lirih Sean seraya mengelus batu nisan Orangtua nya bergantian. Punggungnya bergetar di elus oleh Arsy, ya Arsy berpindah tempat.

"Ean kangen Daddy sama Mommy, sekarang Ean udah besar Dad." Gumamnya pelan.

"Pasti sekarang Mommy seneng ya bisa ketemu Daddy, bisa peluk Daddy. Udah nggk kangen lagi sama Daddy kan Mom? Daddy pasti juga bahagia ketemu sama Mommy."

"Tapi hiks kenapa harus cepet banget Daddy jemput Mommy? Sean sama hiks Arsy masih butuh Mommy buat semangatin kita hiks hiks. Kenapa nggk besok-besok aja kalo perlu nggk usah deh hehehe hiks Huaaa. Daddy jahat!." Ucap Sean dengan sesenggukan.

Mendengar tangisan dan curahan dari Sean, mereka ikut menitihkan air mata. Arsy menampilkan raut wajahnya datar namun tak di pungkiri hati nya berdenyut sakit.

Ia memeluk erat Sean dari samping.

"Arsy rindu kalian." Gumam Arsy lirih.

"Bro.. Gue janji bakal jaga anak-anak Lo semampu Gue! Karena Lo juga sering bantu keluarga kecil Gue jadi sekarang biar Gue yang membalas jasa Lo ke anak-anak kalian!." Kata Dika bersungguh-sungguh dengan mengelus gundukan tanah tersebut.

"Lois, Naomi, kalian yang tenang di sana ya. Jangan khawatir sama Arsy dan Sean, mereka sekarang menjadi tanggung jawabku dan suamiku. Kami janji akan merawat mereka dengan baik!." Ucap Airin meneteskan air mata.

Melihat Airin dan Dika mendoakan Orangtua Twins. Samuel dengan inisiatif mengangkat kedua tangannya untuk berdoa.

"Daddy Lois dan Mommy Naomi semoga di surga sana kalian cepet punya dedek bayi lagi ya buat gantiin Arsy sama Sean. Aamiin." Ucap nya polos.

"Ih, hiks kok El doa gitu sih? Hiks hiks huwaaa." Tangis Sean bertambah kencang.

"Terus El harus Doa gimana dong?." Kata Samuel bingung.

"Hiks ya Doa yang baik-baik dong hiks huhuhuu." Jawab Sean pilu.

"Syutt, udah jangan berantem mending sekarang kita baca Al-Fatihah, dan naburin bunganya." Lerai Dika.

Lalu mereka membaca Al-Fatihah dan menaburi bunga yang sempat mereka beli di pinggir jalan.

Masih terdengar suara isak tangis Sean membuat mereka menatap sendu bocah itu.

"Udah ya nak, jangan nangis terus."

"Ayo pulang." Ujar Airin mengelus kepala Sean sayang.

Dan di angguki oleh mereka.

Hingga kemudian mereka mulai meninggalkan pemakaman tersebut tanpa mengetahui adanya sepasang mata yang menatap lekat ke arah merekamereka di balik pohon.

"Maaf." Ucap seseorang itu lirih.

***

Di dalam mobil seperti biasa Arsy hanya diam memandangi kota Jakarta lewat pantulan kaca jendela mobil.

Ia termenung entah apa yang di pikiran nya.

Beberapa menit mereka sampai di kediaman Adiwija. Rumah ber cat putih berlantai tiga. Terlihat sedikit mewah, ya sedikit.

Mereka turun dan mulai beranjak memasuki rumah dan membersihkan diri.

 

                                      ____

"Sani?!." Panggil seseorang pada asisten nya.

"Ya tuan?." Jawab asisten tersebut sedikit berlari.

"Siapkan penerbangan ke Indonesia kita akan berangkat besok hari." Perintahnya dingin.

"Baik tuan." Sani sang asisten dengan sigap mulai menjalankan perintah Bos nya.

                                     _____

Haii guyss

Gimana sama Part nya? Sorry ya dikit soalnya lgi muter otak hehe

O iyo, oj lali Follow akun iki ya gengss, Suwunn:)

Next, Sampai ketemu ng Chapter selanjut e, Dadaahh

TBC

Queen Devil's  [On-Going]Where stories live. Discover now