23

6.1K 510 13
                                    

"Kalo lo marah sama abang lo,apa yang biasanya Abang lo lakuin?" Tanya Geo penasaran

Aide. Menghela nafas lelah,dirinya saat ini berniat untuk istirahat tapi mengapa orang disampingnya terus bertanya

"Kalo gue ......

*

" cukup gue minta abang gue beliin gue sesuatu"

Kening Geo mengernyit pertanda bingung,

Apakah dirinya harus melakukannnya juga?

Hidup sebagai anak tunggul dan menjadi yang temuda diantara teman temannya membuat dirinya merasa kebingungan dengan situasi sekarang

Namun,,,,,

Tak ada salahnya bukan,mencoba ide ini?

Senyum tipis terpatri di wajah Geo

Aiden yang melihat ekspresi berubah ubah dari pemuda yang sejak dulu mencari perkara dengannya, dan akhir akhir ini cenderung menghindarinya...merasakan perasaan senang melihatnya tersenyum?

'apakah ini benar dirinya?'

"Bantu?"

"Apanya bantu?"

"Tadi"

"Owh,,,mau bantuin?"

"Hmm.."

"Memang  nggak ngerepotin?!"

"Beban"

"Nggak usah kalo beban"

"Lupain"

Percakapan singkat Aiden dengan Geo tadi memang cukup aneh namun Geo mengetahui bahwa Aiden tulus membantunya tak seperti kebanyakan orang lainnya

Aiden mengatakan akan membantu Geo yang sedang frustasi dengan kelakuan para adiknya

Geo bahkan semakin melebarkan senyumnya ketika orang yang akan dirinya hindari bersiap membatunya

Toh,asal  dirinya tak menganggu hubungan protagonis pria dan wanita   

Makhluk setampan dirinya ini bagaimana mungkin dijadikan umpan meriam dalam dunia novel!

Memikirkannya saja dapat membuatnya sakit kepala

Geo mengganguk anggukan kepala dengan wajah yang masih tersenyum cerah

Aiden yang melihat tingkah pemuda disampingnya merasa bulu kuduknya merinding

"Apakah karena gadis yang dicintainya menolaknya hingga ia sakit jiwa?"

"Balik sekolah, kita ketemuan di cafe d'unius"

Geo segera beranjak dari kursi taman dan mengatakan beberapa kata sebelum pergi dengan mengacak rambut hitam legam Aiden

Geo merasakan terkejut dengan apa yang dilakukannya barusan

Seakan akan tangannya bergerak sendiri untuk mengacak rambut aiden

Terlihat jelas oleh Geo wajah terkejut Aiden,

Geo merasa bersalah karena tanpa ijin melakukan kontak fisik yang menurutnya terkesan tidak sopan

"Ehh ma-maaf, itu ada hewan dikepala lo"

Wajah tegang Geo begitu kentara saat meminta maaf kepada pemuda dihadapannya

Seolah waktu berjalan dengan lambat,Geo terus memilin seragam sekolah hingga kusut karena tak mendengar jawaban apapun darinya

Wajah terkejut Aiden perlahan kembali datar,saat ini Aiden tengah melihat kearah Geo yang merasa bersalah atas yang dilakukannya tadi

Gio Or GeoWhere stories live. Discover now