07. Lucky Seven

76 6 0
                                    

Terdapat tujuh hari dalam satu minggu, tujuh keajaiban di dunia, tujuh warna dalam pelangi, dan tujuh benua di bumi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Terdapat tujuh hari dalam satu minggu, tujuh keajaiban di dunia, tujuh warna dalam pelangi, dan tujuh benua di bumi. Mereka yang percaya bahwa angka tujuh adalah angka yang melambangkan keberuntungan seringkali memusatkan hidupnya agar terus tersangkut paut dengan angka tersebut.

Termasuk Septihan, selaku CEO Symphony In The Morning.

Setelah berpikir cukup panjang, akhirnya dia memutuskan untuk melakukan evaluasi dengan final tujuh anggota untuk band berikutnya.

Evaluasi dimulai dari hari yang sama dengan rencana perilisan single kedua Moon Phase sudah mencapai kata mufakat. Para peserta pelatihan itu tak memiliki sedikitpun kesempatan untuk berleha-leha, apalagi mengurusi percintaan.

Hari pertama dimulai dengan sesi uji vokal. Para trainee dibuat berpasangan tapi bukan sebagai tim melainkan rival. Namun berhubung jumlah mereka ganjil, maka ada satu tim yang dibuat tiga orang.

Samir dipasangkan dengan Damar dan Satrio. Trio combo itu adalah kolaborasi yang tidak satupun peserta bahkan juri sekalipun untuk menebak siapa pemenangnya.

Mereka tidak tahu kalau Satrio sudah ciut sejak awal. Dia percaya pada dirinya sendiri, dia percaya pada suaranya, tapi dia tidak yakin bisa mengalahkan Samir dengan penguasaannya tentang teknik bernyanyi, dan juga Damar dengan jangkauan suaranya yang sangat tinggi.

Pasangan berikutnya adalah pasangan yang tidak diduga akan menjadi pasangan rival. Meskipun mereka berdua memang sering berdebat, tapi mereka tak menyangka akan memperebutkan slot untuk line up debut. Semoga setelah ini tak ada perdebatan serius yang terjadi antara Wildan dan Bima.

Selanjutnya ada Saudagar dan Yudhistira, lalu Erlangga dan Raden, selanjutnya Adam dan Sultan, terakhir Sagara dan Suaka.

Usai penyebutan tim rival, para peserta pelatihan itu diberikan waktu sepuluh menit untuk memantapkan tekad dan memanaskan tenggorokan mereka.

"Woy Gatotkaca," Panggil Yudhistira yang turut duduk di sebelah anak itu,"belum juga maju, udah lemes aja lo kayak tahu,"

Satrio atau kini lebih sering dipanggil Gatotkaca itu tersenyum getir,"Pesimis banget gue bang, lawannya bang Samir sama Damar,"

"Lo tuh harusnya merealisasikan nama belakang lo itu. Gatotkaca kan kuat, otot kawat tulang baja, gampang mengintimidasi lawan. Lo juga gitu dong harusnya,"

Bibir Satrio mengerucut, ia menghembuskan nafasnya dengan pasrah,"Kenapa juga nama gue harus pake Gatotkaca?"

"Yeu bocah!" Sungut Yudhis sebal karena Satrio malah tak bisa menangkap maksud perkataannya.

"Rival lo siapa bang?" Gantian Satrio yang bertanya,

"Bang Egar,"

Kebetulan sekali orangnya sedang lewat di depan mereka berdua, dia bingung saat namanya disebut.

Fake Case [AERIIZE]Where stories live. Discover now