Chapter 21.

261 25 0
                                    


"Lis, ada yang mencarimu."

"Siapa?" Tanyaku bersemangat, siapa tahu Chaeng menyuruh seseorang untuk memberitahu bahwa dia sudah ingin menjemput ku pulang.

"Ten."

Senyumku perlahan memudar dan berganti wajah masam saat melihat pria buaya itu yang turun dari mobil sedan hitam. Dan aku berdecih melihat gaya badboy nya yang membuatku merasa jijik.

"Hai Lisa, aku sudah lama sekali ingin berbicara denganmu dan mengajakmu pulang bersama tapi ku perhatikan belakangan ini kau selalu pulang naik mobil bagus bersama Dahyun."

"Apa urusanmu? Aku samasekali tidak ingin berbicara denganmu apalagi pulang naik mobil murah itu."

"Oh haha aku lupa jika kau anaknya nyonya Yeaji yang kaya raya. Bagaimana kalau kita ke kedai es krim di tempat langganan mu?"

"Tidak mau dan aku ingin kau berhenti mengirim bunga mawar merah ke loker ku! Menyampah saja." Aku pergi meninggalkan bangku di tempat biasa aku menunggu jemputan Chaeng dengan perasaan campur aduk yaitu sedih sekaligus jengkel.

Ten terdiam. Senyumnya langsung menyusut kemudian ia kembali masuk ke dalam mobilnya sambil menelepon seseorang.

Kembali lagi ke Lisa.

Aku berjalan dengan hampa, tidak tahu kemana arah tujuanku sebenarnya dan pada akhirnya langkah kaki ku berhenti di halte.

Diriku melamun memikirkan masalah kemarin, dimana Chaeng tiba-tiba mengungkapkan untuk menyelesaikan hubungan kami, bahkan aku saja belum memutuskan pendapat tapi setelahnya dia langsung pergi dan aku tidak bisa menyusulnya. 

Aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, padahal hubungan kami sudah berjalan 5 bulan lebih dan aku tidak menyangka bahwa kemarin adalah ciuman dan pertemuan terakhir diantara kami.

Tin ... tin ...

Aku sontak tersadar dari lamunanku dan kepalaku mendongak melihat ke depan, ternyata papi menjemput ku.

Aku tentu saja senang ketika kakiku berjalan menghampiri mobil papi tapi kala aku ingin membuka pintu mobil, sebuah mobil sport yang ku kenal melintas di seberang ku.

"C-chaeng..."

Hatiku berdebar kencang kala melihat Chaeng samasekali tidak menoleh namun Dahyun sempat melihatku dengan tatapan yang bingung.

"Hey, kenapa? Masuklah cepat nanti jalanan macet."

"Eh .. iya pi."

____

Chaeng POV.

Sebenarnya aku juga tidak tega memutuskan hubungan dengan Lisa. Lihatlah tadi, aku sengaja tidak menyuruh Dahyun menunggu ku di tempat itu dan aku malah menyuruhnya menunggu di parkiran depan ruko kosong.

Ini semua demi keselamatan Lisa karena aku tahu Tzuyu sedang menggila, dia pasti mencari segala cara untuk mendapatkan informasi tentang kekasihku, makanya aku lebih baik memutuskan hubungan kami dan aku berjanji akan kembali lagi padanya dengan penjelasan yang tepat.

"Kakak putus dengan Lisa ya?"

"Hm."

"Kenapa? Lisa baik dan sangat cocok untuk kakak dibandingkan kakak ipar yang dulu, dia sangat jahat."

"Justru itulah alasan kakak putus dengan Lisa. Kakak tidak ingin Lisa dalam bahaya dan tidak bisa bebas jika dia memiliki hubungan dengan kakak."

"Sampai kapan? Aku tidak mau kakak nantinya memiliki orang lain! Aku sukanya cuma sama Lisa!"

Harmonis? (JENSOO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang