Bab 3

510 169 3
                                    

"Tidak semuanya tentang benar-benar Cinta, kadang karena serakah Harta untuk mendapat Kekuasaan."

(Sheikh Ahmad bin Abdul Azis Al Hafidz)

♡♡♡

"Cinta tidak dapat dibeli oleh Harta dan Kekuasaan, tapi Harta dan Kekuasaanlah yang dapat menghancurkan Cinta yang murni."

(Sheikh Alkahfi bin Abdul Azis Al Hafidz)

♡♡♡

"Pilihlah salah satu antara Cinta, perSaudaraan atau Harta dan Kekuasaan."

(Sheikh Althaf bin Abdul Azis Al Hafidz)

♡♡♡

SELAMAT MEMBACA

♡♡♡



   Dubai, UAE.

   Seorang laki-laki tampan masih tertidur lelap di atas tilam mewahnya, waktu sudah hampir menunjukkan jam 12 siang. Matahari sangat terik bersinar di luar sana, sehingga banyak orang yang tidak mau beraktivitas di luar.

   Suara hp berdering, membuat sang laki-laki yang merupakan Sheikh Ahmad terbangun. Tangannya meraih iphone di atas nakas, ketika melihat nama tertera di hp langsung membuatnya terduduk.

   "Assalamu'alaikum, ya Putranya Mama," sapa dari sebrang, terdengar suara lembut Sheikha Rania.

   "Wa'alaikumussalam, Ma," jawab Sheikh Ahmad dengan suara khas bangun tidur.

   "Putra Mahkota baru bangun tidur ternyata," ucap Sheikha Rania di sebrang terdengar terkekeh.

   Entah mengapa, mendengar kata 'Putra Mahkota' membuat Sheikh Ahmad menggepalkan tangannya.

   "Nak, kapan kamu pulang?" tanya Sheikha Rania.

   Sheikh Ahmad bangun dari kasur, menuju jendela kaca melihat kebawah dari ketinggian.

   "Insha Allah nanti malam, Ahmad akan sampai ke Istana. Setelah salat dzuhur nanti, masih ada satu kali meeting lagi." Sheikh Ahmad menatap gedung-gedung tinggi Kota Dubai.

   "Baiklah Nak, Mama tunggu kamu pulang. Ada tamu spesial yang datang ke Istana nanti malam, yang akan Mama kenalkan kepadamu," kata Sheikha Rania dengan suara yang senang.

   "Na'am, Ma," balas Sheikh Ahmad dengan suara malas, ia sudah sangat tahu maksud 'tamu spesial' dari Mamanya.

   'Allahu Akbar, Allaahu Akbar'

   'Allahu Akbar, Allaahu Akbar'

   "Alhamdulillah," gumam Sheikh Ahmad ketika sudah terdengar Adzan.

   "Sudah dulu Ma, Ahmad mau bersiap untuk ke Masjid. Assalamu'alaikum."

   "Iya, Nak. Wa'alaikumussalam."

MAHABBAH Putra Mahkota Al Hafidz Where stories live. Discover now