22

1.9K 98 6
                                    

Masih menjadi pertanyaan di benak Estelle, kabar tentang kematian Carina satu tahun yang lalu, bahkan ia yang menyaksikan tubuh wanita yang dicintainya perlahan menjadi abu, lalu wanita itu tengah memeluknya erat, matanya telah terpejam sedari tadi.

Jari telunjuk mungil milik gadis itu menelusuri setiap inci dari wajah Carina, wajah tegas yang terpahat sempurna, tak ada yang berubah.

"What's wrong, hmm?, kamu mancing?" terdengar suara dari balik bibir merah milik Carina, sontak Estelle menarik tangannya dan menenggelamkan wajahnya di sela sela leher Carina. Nafas itu, memancing sesuatu dari Carina, namun gadis itu tak menyadarinya.

Nafas Carina memburu, jelas terlihat saat ini dia sedang susah payah menahan dirinya.

"Baby..." suara serak khasnya saat ia menginginkan tubuh Estelle.

"Hmm?" Tanpa rasa bersalah dan rasa peka sedikitpun, Estelle memberikan kecupan singkat pada bibir Carina.

"Udah, ayo tidur" ucap Estelle, tangannya hendak menarik selimut yang sedari tadi menutupi setengah dari tubuh mereka.

"Tidur? Hmm?" Gerakannya yang selalu cepat, kini wanita itu telah berhasil mengunci pergerakan Estelle.

"Bagaimana aku bisa tidur setelah kamu membangunkanku sayang?" Tatapan dari balik manik matanya, menggambarkan ia telah siap menerkam gadis di bawahnya.

"Terus..."

"Ini saatnya kamu untuk mengambil hukumanmu" ucap Carina, lantas melumat bibir Estelle dengan liarnya, menjelajahi setiap inci milik gadis itu, pertemuan yang tertunda sejak satu tahun yang lalu, rasa rindu yang Carina tahan begitu lamanya, ia curahkan saat itu juga.

Carina melepas ciuman itu, beralih pada leher Estelle, menggigitnya pelan, meninggalkan noda merah, dan itu belum cukup untuk membuat Carina merasa puas.

"Kak...A-aku" Estelle membuka suara, kedua tangannya yang telah Carina lepas menahan tubuh Carina agar tak semakin dekat padanya.

"Don't talk too much sweety..." perbedaan kekuatan antara mereka sangat jelas, Carina kembali melumat bibir Estelle, leher jenjang gadis itu telah penuh dengan tanda merah darinya, tangan Carina tak diam begitu saja, meraba kulit lembut milik Estelle, menjelajahi dada gadis itu, hingga akhirnya Estelle tak memberontak lagi.

"Buka" Mendengar ucapan itu, Estelle telah mengerti apa yang harus ia lakukan, tangannya dengan cekatan membuka kancing piyamanya, ia membiarkan Carina menanggalkan sisanya.

"I miss you baby" ucap Carina, dan kembali bermain dengan liarnya.

"Mmmpph" mendengar rintihan Estelle, wanita itu semakin gencar dengan permainannya, tangannya telah bermain di bawah sana.

"Let me in"

"Aaakkhh, sakit...." mendengar Estelle merintih kesakitan, Carina mencium bibir gadis itu, mengalihkan rasa sakit gadis itu dengan ciuman lembutnya.

"Sshh...aakkhh..kakk" suara desahan itu memenuhi ruangan kamar, menyatu dengan suara hujan yang mulai turun.

"Call me mommy"

"Mommyhh...hmmppphh" Carina terus bermain dengan liarnya.

"Good girl" ucap Carina dengan kekehan khasnya.

"I wanna cum...ssshhh" hingga akhirnya, tubuh gadis itu menggelinjang hebat, Estelle telah tiba pada pelepasan pertamanya, Carina memberikan kecupan singkat, lalu menarik selimut, menyelimuti tubuh mereka.

"Ayo tidur" ucapnya, sambil memeluk tubuh gadis itu.

"Kak..., bisa ceritakan kejadian itu?"

"Nanti ya, sekarang tidur dulu, atau mau lanjut?"

Mendengar pertanyaan Carina, Estelle sontak menyembunyikan wajahnya dibalik dada Carina.

"Dasar pedo" ucap gadis itu, hingga akhirnya mereka terlelap, dengan rindu yang telah sampai, pada hati mereka masing masing.

I'm Under Your Spell [END]Where stories live. Discover now