Chapter 23

81 11 0
                                    

Diskusi mengenai aransemennya dipimpin oleh Big Sejin. Sebagai hasilnya, dia mendapat cukup banyak screentime.

[※Kwon Heeseung: Saya benar-benar lega karena kita punya leader seperti Big Sejin!※]

[※Ha Iljoon: Sejujurnya, dia memang leader yang baik.※]

Karena mereka memasukkan wawancara seperti ini dari Si Emas #1 dan Si Emas #2, sepertinya tim produksi bermaksud mendukung Big Sejin sebagai pemimpin tim juga.

"Wow! Terima kasih, guys!" Teriak Big Sejin.

"Jika kamu merasa bersyukur, lebih baik kamu banyak membicarakanku saat wawancara selanjutnya."

"Aku juga!"

"Tentu saja!" Balas Big Sejin.

Ada seseorang yang duduk di ruang tamu dengan ekspresi gelap, berbanding terbalik dengan ekspresi santai pada wajah Big Sejin. Aku melirik Choi Wongil. Dia tidak banyak mengeluarkan suara sejak tiba di sini dan sekarang dia tampak semakin gelisah.

Aku bertanya-tanya bagaimana tim produksi akan membingkai sikap agresif Choi Wongil padaku. Aku tidak peduli bagaimana mereka melakukannya, selama aku tidak dibuat seolah-olah yang duluan menghasutnya. Tapi berbeda dengan dugaanku, ternyata mereka sepenuhnya menghilangkan footage Choi Wongil yang mengajakku bertengkar.

"Itu ide yang bagus, tapi bisa saja akan terlihat seperti kita mengolok-olok lagu aslinya."

Tanggapan Big Sejin terhadap kata-kataku juga dipotong. Sebaliknya, di siaran, Big Sejin mengangguk dengan ekspresi serius di wajahnya.

"Aku telah memikirkannya dan ada cara untuk kita tetap berpegang pada perasaan aslinya, sekaligus membuatnya lebih... berdampak besar."

Di layar, aku menjelaskan ideku secara detail. Sepertinya mereka merasa Choi Wongil tidak dibutuhkan dalam alur ceritanya. Untuk menekankan proses dramatis yang kita lewati saat mengaransemen lagu, mereka pun menghapus semua pertengkaran yang ada.

Kalau dipikir-pikir, mereka juga tidak menunjukkan bagian aku dan Wongil bertukar part. Choi Wongil terlihat lega, tapi aku tidak yakin dia bisa merasa seperti itu ketika dia bahkan belum muncul dengan cara yang lebih berarti. Nyatanya, belum ada satupun segmen wawancaranya yang dimasukkan ke episode tersebut.

Mungkin hanya ada sedikit footage dari pengakuannya yang bisa digunakan karena dia sering mengkritik keras tentang bagaimana kita menentukan posisi dan aransemennya. Bagaimanapun juga, yang penting bagiku hanyalah cara mereka mengedit footage-ku.

Di layar, Park Moondae tampak tersenyum tipis.

"Kita bisa menambah unsur horor."

Perkataanku itu diikuti dengan sorotan close-up dari ekspresi terkejut para rekam timku. Bukankah itu terlalu berlebihan?  Reaksi mereka membuatnya tampak seolah-olah aku telah menyuguhkan ide terbaik abad ini atau semacamnya. Mereka bahkan memasukkan lebih banyak wawancara pengakuan.

[※Ha Iljoon: Wow! Ketika dia (Moondae) mengatakannya, saya merasa...※]

[※Kwon Heeseung: Ini dia.※]

[※Lee Sejin (A): Bisa memunculkan ide seperti itu... adalah bakat tersendiri.※]

Cara aktor Lee Sejin menyampaikan kalimatnya memang terdengar agak pahit, tapi yang lebih penting, aku tak menyangka dia bisa mengatakan hal seperti itu dalam wawancara. Ruang tamu pun tiba-tiba dipenuhi suara tawa dan canda selagi semua orang saling mengejek perkataan mereka yang menggelikan. Lee Sejin menutup mulutnya rapat-rapat dan terus menatap layar. Tapi semua orang mulai tertawa lagi ketika wawancara Big Sejin muncul.

Debut or Die!Donde viven las historias. Descúbrelo ahora