Chapter 3

148 24 0
                                    

Ketika si penulis membawaku ke stasiun penyiaran, kupikir dia sudah memiliki banyak rencana untukku—tapi aku malah berakhir tidak melakukan apapun. Dia hanya menyuruhku duduk di depan kamera dan melakukan wawancara sederhana. Tim produksi bahkan tidak memintaku untuk menampilkan tarian singkat—bahkan tidak untuk sekadar formalitas saja. Dan tentunya, mereka tidak menyarankanku untuk mengambil kelas menari juga. Ini semua adalah bukti bahwa peran yang akan kumainkan telah diatur.

Yah, semua itu tidak begitu penting. Satu hal yang penting adalah namaku sekarang sudah ada dalam daftar peserta. Hanya saja, ada hal yang berada di luar ekspektasiku—hari pertama syuting dilakukan lebih awal dari yang kukira.

"Dalam waktu 10 hari?!"

"Betul. Sebenarnya kamu bergabung pada saat terakhir. Sangat jarang bagi kami untuk mengizinkan peserta yang telat untuk bergabung, jadi sebenarnya kamu cukup beruntung. Aku pikir ini adalah tanda betapa cocoknya kamu dengan posisi itu."

Cara yang bagus untuk mengatakan bahwa aku hanya sekadar umpan meriam. Pikirku dengan getir, merasa bingung dengan kata-katanya terlepas dari apapun itu. Ya, menurutku, tidak begitu rugi juga bagi mereka untuk bersikap baik.

Segera setelah mereka menyadari bahwa aku tidak memiliki manfaat apapun, sudah pasti aku akan dibuang. Aku tidak bisa berpikir tentang industri lain yang memutuskan hubungan begitu cepat selain yang satu ini. Juga, mengharapkan seseorang langsung dari jalanan untuk menyiapkan lagu audisi dan siap untuk mulai syuting dalam waktu 10 hari memang sangat konyol. Mereka bersikap seolah permintaan mereka bukan masalah besar, tapi jika aku adalah peserta yang terikat kontrak dengan agensi, pasti akan ada beberapa keluhan.

Mereka tidak peduli apakah aku memiliki jejak yang mendukung atau semacamnya—mereka hanya mengharapkanku menampilkan pertunjukan yang mengerikan dan dibenci oleh penonton di rumah. Dan jika para juri tidak mengutukku, mereka hanya akan menghilangkanku sepenuhnya. Itu juga tidak masalah, sih, karena aku sudah membayangkan hal ini akan terjadi.

"Ah, begitu... Terima kasih." Aku mengangguk seakan-akan tidak mencurigai apapun, menampilkan kesan bahwa aku hanya gugup tentang syuting yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Rasa puas muncul di wajah si penulis sebelum dia sempat menahannya. "Kamilah yang harus berterima kasih padamu. Oh ya, aku akan mengirim sisa detail yang akan kamu butuhkan nanti."

Aku pun diizinkan keluar. Dan aku tidak ragu pergi meninggalkan stasiun penyiaran, sembari membuat mental sketsa mengenai rencanaku dalam 10 hari ke depan. Karena waktunya sudah mepet, aku akan mengambil beberapa metode ekstrem.

***

10 hari yang sangat sibuk telah berlalu dan tidak terasa hari pertama syuting pun tiba. Sama seperti audisi survival show lainnya, evaluasi pertama ialah penilaian individu. Dan dimulailah pemutaran bagian pertama.

Bagi yang familiar dengan survival show idola pasti sudah tahu hal ini, tapi ini hal yang biasa bahwa kesan pertama seorang peserta akan mengikuti mereka sampai akhir acara. Hal terburuk yang dapat dilakukan oleh orang yang tidak memiliki bakat spesial adalah memberikan penampilan yang memuaskan. Akan lebih baik untuk sepenuhnya gagal dan mempermalukan dirimu sendiri—tergantung suntingannya, mereka mungkin akan menggunakan cuplikan kegagalan awal itu untuk membuat narasi tentang perkembanganmu selama acara.

Namun, jika aku gagal membuat kesan apapun terhadap juri dan akhirnya dihilangkan sepenuhnya, situasiku akan sangat buruk. Tentu, itu juga bukan berarti aku berharap para penonton akan menaruh kebencian padaku.

"Semua orang ingat nomor masing-masing, kan? Peserta akan dipanggil sesuai nomor urutan. Ketika namamu dipanggil, tolong segera pergi ke lorong."

Syuting telah dimulai dengan adegan di mana para peserta berjalan satu persatu dari lorong. Cuplikan ini hanya akan digunakan untuk promo teaser 40 detik, padahal kami sudah syuting selama lebih dari 2 jam. Ini dapat dimengerti karena totalnya ada 77 peserta.

Debut or Die!Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon