18

38 3 2
                                    


Ana tertidur di samping Arga yang mengendalikan kemudi.Dua jam di perjalanan sudah membuat dia ngantuk luar biasa.Kata Arga tinggal satu jam lagi baru mereka sampai di pulau perak.Salah satu pulau kecil di kepulauan seribu.Arga meminjam mobil Sarga padahal di rumah juga ada mobil.Tapi pria itu menolak menggunakan mobil rumah,dengan alasan tidak jelas.

Rencananya mereka akan camping di sana.Hingga memilih berangkat sabtu pagi.Bengkel juga tutup kalau hari minggu.Dan Arga mempercayakan Suryo dan Sarga yang memegang bengkel hari ini.

Ana sudah memasak untuk mereka makan di sana.Dan banyak snak yang dia bawa juga.Walau tau di sana pasti ada yang jualan.Tapi bawa sendiri lebih hemat bukan.Kata Arga pulau itu tidak berpenghuni,dan hanya di gunakan sebagai tempat wisata.Dan penduduk tetap di sana hanya penjaga keamanan yang sekaligus jualan di sana.

Sampai pelabuhan mereka masih harus menempuh tiga puluh menit untuk sampai di pulau perak.Mereka menggunakan kapal nelayan yang memang di gunakan untuk ke sana.

"Capek?." Arga membawa Ana bersandar di bahunya melihat gadis itu menguap.

"Terima kasih pak." Arga dan Ana segera membawa barang bawaan mereka ke gazebo yang dekat dengan rumah kecil tempat menetap penjaga pulau ini.

"Gue beli minum dulu."

Ana mengangguk singkat.Matanya menyusuri sekitar.Sudah ada beberapa tenda yang berdiri di sini.Tapi jaraknya lumayan jauh dari satu tenda ke tenda lain.Ana terseyum melihat pasir pantai ini begitu putih.Dan air lautnya sangat biru.Tempatnya nyaman juga,tidak terlalu banyak orang.

"Minum." Arga kembali membawa dua botol air mineral lalu duduk di sampingnya.

"Makasih."

"Mau makan dulu atau cari tempat buat berdiriin tenda?."

"Kita diriin tenda aja biar gampang nanti." Ana turun semangat dari gazebo.Ia mengekor di belakang membawa ransel berisi pakaian mereka.Dan Arga membawa perlengkapan tenda.Sebagian barang bawaan mereka di tinggalkan di gazebo setelah menitipkananya di pemilik warung.Mereka bisa mengambilnya nanti.

"Di sini aja." Arga berhenti lumayan jauh dari tenda salah satu wisatawan yang sudah berdiri.Tempatnya tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dengan bibir pantai.Arga segera membuka tenda yang dia bawa.

Ana hanya berdiri melihat bagaimana Arga dengan lihai memasang tenda sampai berdiri sempurna."Kayak udah biasa banget pasang ginian."

"Gue beberapa kali memang pernah camping.Jadi tahu cara masangnya." Arga memukul kuat pasak terakhir.

"Mana sleeping bag nya? Taruh di dalem aja."

Mereka sengaja membawa dua sleeping bag karena kata Arga malam hari di sini sangat dingin.Ana keluar dari tenda setelah menaruh benda itu.Ia dan Arga kembali ke gazebo untuk mengabil barang yang mereka tinggal di sana.

"Selesai jugaaa!." Ana meregankan badannya yang terasa kaku.Ternyata lelah juga.

"Sini duduk." Arga menepuk tikar kecil yang pria itu duduki.Ana dengan senang hati langsung duduk di sana.

"Nanti malam kita buat api unggun kecil di sini."

"Kebetulan aku bawa marshmallow juga.Nanti kita bakar ya."

"Iya." Arga mengusap lembut kepala Ana yang bersandar di bahunya."Gimana tempat ini? Suka?."

Ana mengangguk semangat."Suka! Pantainya bagus bangett! Tenang juga di sini.Aku suka."

"Bagus kalau gitu." Arga kemudian bangkit,ia mengulurkan tangannya ke depan Ana yang masih duduk."Ayo,makan dulu."

Ana terseyum lebar,dengan semangat menyambut uluran tangan Arga.Mereka kembali ke gazebo,dengan Ana mengandeng manja lengan Arga,dan pria itu tidak pernah mempermasalahkannya.

THIS IS LOVE [On Going]Where stories live. Discover now