Prolog

1.6K 227 20
                                    

   "Bibi, calon istri Ahmad ada di sini, ya?" Sheikh Ahmad kecil mendongak menatap polos sang Bibi yang bernama Sheikha Asiyah binti Abdul Rahman Al Hafidz.

   "Iya, Nak." Sheikha Asiyah mengusap kepala Putra dari Abangnya, sebelah tangan lagi mengusap perutnya yang membuncit.

   Sheikh Ahmad mengajak bicara calon sepupunya yang masih terhalang daging. "Habibti, cepatlah lahir kedunia ini untuk mewarnai hidupku."

   Tangan Sheikha Asiyah yang sedang mengusap kepala keponakannya terhenti, ia menatap perutnya yang membuncit. "Maaf Ahmad, mungkin kelahirannya akan membuat kalian berpisah," batin Asiyah.

   "Bibi, kenapa nangis?" Sheikh Ahmad menatap heran sang Bibi yang menitikkan air mata.

   "Tidak nangis, Nak." Sheikha Asiyah dengan cepat mengusap air matanya.

   Setelah beberapa saat, Ahmad harus melepas kepergian sang Bibi untuk pulang kembali ke Negaranya, mengikuti sang Paman.

   "Baba, kapan Bibi melahirkan?" tanya Sheikh Ahmad kepada sang Ayah, yaitu Sheikh Abdul Azis bin Abdul Rahman Al Hafidz.

   "Tidak tahu Baba, Nak," jawab Sheikh Abdul Azis jujur, "tanyakan sana kepada, Mamamu."

   Sheikh Ahmad kecil langsung berlari ke ruangan Hariim, di sana ada sang Mama juga beberapa Bibinya yang lain.

   "Assalamu'alaikum." Sheikh Ahmad memberi salam berdiri di depan pintu yang terbuka.

   "Wa'alaikumsalam," jawab mereka serentak dari dalam.

   "Masuk, Nak." Sheikha Rania Al Hafidz tersenyum menatap sang Putra.

   Barulah Sheikh Ahmad masuk ketika sudah diizinkan, berjalan mendekat ke arah sang Mama, langsung duduk di depan Sheikha Rania.

   Perut Sheikha Rania membuncit, Ahmad mengusap lembut perut sang Mama yang sedang hamil Adik kembar perempuannya.

   "Ma, Adik twins kapan lahir?" tanya Sheikh Ahmad.

   "Sekitar satu bulan lagi, Nak," jawab Sheikha Rania dengan lembut.

   Sheikh Abdul Azis dan Sheikha Rania sangat menantikan kelahiran putri kembar mereka, sebelumnya mereka pernah dikaruniai seorang putri.

   Sheikh Ahmad memiliki adik kembar perempuan, sayangnya Allah berkehendak lain mengambil sang Bidadari kecil sebelum lahir ke dunia.

   Empat tahun setelah kelahiran Ahmad, lahirlah dua putra kembar yang saat ini telah berusia 4 tahun. Twins bernama Sheikh Alkahfi bin Abdul Azis Al Hafidz dan, Sheikh Althaf bin Abdul Azis Al Hafidz.

   Barulah setelah empat tahun berselang, Allah kembali menitipkan anugerah kepada Sheikh Abdul Azis dan Sheikha Rania, yaitu dua orang putri sekaligus.

   Memang Sheikha Rania binti Abdul Malik Al Hafidz terlahir dari keturunan kembar, yaitu Sheikh Abdul Rahman dan Sheikh Abdul Malik mereka kembar non identik.

   Sheikh Abdul Azis dan Sheikha Rania merupakan sepupu, yang meneruskan keturunan kembar hanya dari Sheikh Abdul Malik tidak dengan Sheikh Abdul Rahman.

   "Kalau calon istrinya Ahmad, kapan lahirnya?" tanya Sheikh Ahmad dengan polos.

   Beberapa wanita yang merupakan Bibi dari Ahmad tercengang, mereka tidak menyangka bahwa bocah berusia 8 tahun menyebut calon istri.

   "Calon istri, Bibi saja belum ada calonnya," timpal Sheikha Fahda binti Abdul Malik Al Hafidz, yang merupakan Adik bungsu Sheikha Rania yang masih berusia 15 tahun.

   "Kasihan." Sheikh Ahmad menampilkan wajah sedih pura-puranya kepada sang Bibi.

   "Putramu, Kakak," adu Sheikha Fahda.

   Sheikha Rania hanya tersenyum menggelengkan kepalanya heran.

   "Insha Allah, minggu depan calon istrimu lahir, Nak," jawab Sheikha Rania terkekeh geli akan perkataannya.

   Sheikh Ahmad langsung menari khas Saudi, begitu senang akan jawaban dari sang Mama.

   Hingga sampai pada hari kelahiran calon menantu untuk Putra Mahkota Al Hafidz, tetapi tidak ada kabar sama sekali dari Sheikh Asiyah yang tinggal di Negara dan benua berbeda.

   Mulai saat itu hingga bertahun-tahun, Ahmad selalu bertanya, "di mana keberadaan bibi dan calon istriku?"

   Para anggota keluarga Al Hafidz terus bungkam akan pertanyaan Sheikh Ahmad kecil, sampailah saat Sheikh Ahmad mulai remaja dan, mengetahui sendiri faktanya.

   Ternyata Sheikha Asiyah, setelah melahir putrinya langsung menghilang, tidak ada yang tahu keberadaan mereka.

   Sebab alasan menghilang keduanya hanya diketahui oleh orang dewasa dari Al Hafidz, Sheikh Ahmad tetap tidak akan mengetahui alasannya hingga nanti bertemu kembali.

   Meskipun belum pernah bertemu, Sheikh Ahmad bin Abdul Rahman Al Hafidz telah mencintai calonnya, setelah sang Mama, Rasulullah dan Allah pastinya.

   Dalam do'a, Sheikh Ahmad tidak melupakan untuk menyebut nama calonnya juga nama sang Bibi. Karena tidak mengetahui nama dari putri bibinya, digantikan dengan nama julukan.

   "Ya Rabb, dengan Maha Pemurah-Mu pertemukan kembali Hamba dengan Princess The Adams."





Revisi : 09-05-2024.
Publis ulang : Kamis, 9 Mei, 2024.

MAHABBAH Putra Mahkota Al Hafidz Where stories live. Discover now