bab 24

5.5K 472 7
                                    


Happy reading




Adrian terbangun dari mimpinya, keringat di dahinya, bercucuran, Adrian menghela nafas lega karena yang terjadi hanya mimpi.

Adrian melihat sekitar tunggu dia sedang di rumah sakit? Ada apa dengan dia perasaan Adrian ia hanya tertidur di kamar dan bermimpi, terus kenapa dia tiba-tiba ada di rumah sakit?

*Cklek

Pintu ruangan Adrian terbuka, menampilkan Mario saat melihat kearah Adrian terlihat di wajah nya raut gembira.

Mario segera memanggil dokter, dokter kemudian langsung memeriksa keadaan Adrian.

Dokter membawa Mario keluar dari ruang inap tersebut, Adrian tampak bingung, hingga beberapa saat kemudian Mario masuk dengan keadaan mata yang membengkak.

"What's wrong dad?" Tanya Adrian penasaran.

"No..." Jawab Mario cepat

"Kenapa aku bisa ada di RS?" Tanya Adrian, Mario menghela nafas kemudian mendekat dan mengusap rambut Adrian.

"Setelah kamu pulang dari pasar malam, besok nya ayah menghampiri mu ke kamar karena kamu belum keluar dari kamar..." Ujar Mario,dia menghela nafas.

"Pada saat ayah masuk ayah melihat tubuh mu kejang kejang dan hidung mu mengeluarkan darah dan ayah langsung membawa mu ke rumah sakit.." lirih Mario, berusaha tetap tegar didepan sang anak.

Adrian tersenyum ketus, ia hampir melupakan penyakit nya itu, kalian penasaran apa penyakitnya? Entahlah ikuti saja alur.

'cleo.' Panggil Adrian dan sistem itu muncul.

"Iya tuan?" Tanya Cleo, yang kebingungan

"Nggak papa aku hanya kangen dengan mu." Ujar Adrian, Cleo bingung Ada apa dengan tuannya ini?

'Cleo.' Panggil Adrian lagi.

"Ya tuan?"

'kenapa gue merasa ada yang aneh ya.' Ujar Adrian sambil melihat kebawah, untuk Mario dengan sedang keluar membelikan bubur untuk Adrian.

"Aneh bagaimana tuan?" Tanya Cleo penasaran, kenapa perasaannya jadi tidak enak, apakah akan terjadi sesuatu yang buruk?

★★★

"Yah Adrian pengen pergi ke taman." Ujar Adrian menatap kearah Mario.

"Tidak sayang kondisi mu masih sangat lemah." Ujar Mario.

"Yah tolong Ian ingin ketaman." Mario terdiam dia tidak bisa melarang anak tunggalnya ini, Mario menghela nafas gimana tidak Adrian baru saja bangun tapi malah langsung minta pergi ke taman.

"Ya udah." Pasrah Mario, Adrian tersenyum melihat senyuman itu membuat hati Mario menghangat, senyuman yang sangat manis seperti mendiang istrinya.

Mario mendorong kursi roda milik Adrian, karena kondisinya yang masih lemah Adrian harus menggunakan kursi roda untuk pergi.

Sampai di taman Adrian tersenyum sumringah merasakan angin yang menyerpu kearah nya.

chasing a happy ending Donde viven las historias. Descúbrelo ahora