bab 21

7.4K 604 26
                                    

Happy reading

"Dri kok lu nggak sekolah sekolah?" Tanya Satria membuka pembicaraan.

"Sakit Tria." Jawab Adrian,sontak Satria memberhentikan mobilnya secara mendadak.

"Aduh ihh Tria hati hati dong!" Seru Adrian untung aja dia Makai sabuk pengaman kalau nggak udah kejedot itu kepala Adrian.

"Maaf maaf." Cengir Satria, kemudian mobil itu kembali di lajukan.

"Sakit apa?" Tanya Satria serius sambil fokus menyetir.

"Demam biasa." Jawab Adrian, yakali Adrian bilang kalau dia sakit yang lumayan serius nanti tu anak jadi over protective lagi.

Setelah itu mobil Satria berhenti dia keluar dan membukakan pintu untuk Adrian.

"Makasih Tria." Ucap Adrian sambil tersenyum kemudian matanya melihat pasar malam yang sangat meriah.

"Woah." Kagum Adrian, Satria terkekeh kemudian menarik tangan Adrian masuk kedalam pasar malam tersebut.

Banyak wahana,dan jangan lupakan juga makanan yang dijual juga tak kalah banyak,mata Adrian berbinar.

"Nah sekarang mau naik yang mana dulu?" Tanya Satria, Adrian berfikir sebentar kemudian dia menunjuk satu wahana yaitu roller coaster.

Satria keringat dingin, mampus dia paling benci dengan wahana itu, tapi nanti kalau dia nggak mau, nanti Adrian ngira dia pengecut kan nggak like dia.

"Tria!!" Sorak Adrian, membuat lamunan Satria buyar,dia melihat kearah Adrian yang tampak berbinar kemudian mengangguk,dan langsung Adrian menarik tangan Satria, mereka membeli tiket kemudian duduk di kursi paling depan.

Dan roller coaster itu berjalan Satria berteriak paling keras, oh ayolah dia 'sedikit' takut.

Ketika roller coaster itu sudah berhenti semuanya turun tak terkecuali Adrian dan Satria, Satria langsung berlari menuju ke wc,oh kelihatannya dia muntah.

"Tria kamu nggak papa?" Tanya Adrian khawatir.

"Iya aku baik baik aja kok Dri." Balas Satria, ingat dia harus kelihatan maco didepan Adrian.

Kemudian Satria keluar dia bernafas lega karena rasa mualnya sudah hilang.

Satria melihat kearah Adrian yang terlihat khawatir,oh astaga Satria bisa dia betes melihat wajah imut dari bestotnya ini.

Adrian berjalan kemudian langsung mengacak rambut Adrian,
"Lu tu sadar nggak sih kalau imut?" Tanya Adrian.

"Aaaa Tria aku itu ganteng, maskulin nggak imut!" Tegas Adrian yang membuat Satria tertawa.

"Ya udah mau ngapain lagi?" Tanya Satria kemudian mereka berdua bersenang senang di pasar malam itu, mereka menaiki semua wahana tak lupa membeli makanan.

"Udah Dri nanti ayah mu marah." Bujuk Satria pasalnya ni si Adrian nggak mau pulang katanya.

"Hisss tapi aku mau disini." Desis Adrian, Satria menghela nafas lelah, emang deh Adrian ini kalau diajak pulang seperti anak kecil yang nggak mau pulang pulang.

"Oh kalau nggak mau yaudah aku tinggal." Ancam Satria, ingat cuma ancaman nanti kalau beneran Adrian di culik gimana?

Satria berpura-pura berjalan menuju mobil, Adrian yang sebenarnya nggak mau pulang dengan lesu mengekor di belakang Satria.

★★★

"Makasih Tria." Adrian menutup pintu mobil Satria yang dibalas anggukan.

"Ya udah aku pulang dulu." Kemudian Satria meninggalkan pekarangan rumah Adrian.

Kemudian Adrian masuk kedalam rumah nya,disana Mario tengah duduk di ruang tamu dia sedang mengerjakan beberapa tugas kantor.

"Apakah kamu bersenang senang sayang?" Tanya Mario melihat kearah sang anak.

"Iya,hoam." Adrian menguap kemudian dia berpamitan ingin istirahat dan di balas anggukan oleh Mario.

Adrian masuk kedalam kamarnya dan berbaring dia langsung terlelap mungkin karena terlalu kelelahan.

Keesokan harinya Adrian terbangun sangat pagi,jadi dia memutuskan untuk membaca beberapa buku pelajaran,tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 6 pagi, Adrian mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi memulai ritual paginya.

Setelah selesai Adrian memakai seragamnya dan pergi untuk sarapan,dia sarapan bersama dengan Mario setelah selesai makan Adrian pamit dan pergi ke sekolah menggunakan motor.

Adrian tersenyum sumringah dia menghirup udara pagi yang sangat segar,tak terasa Adrian sudah sampai di sekolah dia memarkirkan motornya.

"Eh anjir!" Kangen Adrian saat tiba-tiba dia di tabrak oleh seseorang siapa lagi kalau bukan tu ulat curut yang suka banget ngeganggu dia.

Sementara Ruby tu anak udah pergi membuat Adrian sangat marah.

'bajingan banget tu cewek.'

'gue doain tu cewek jerawatan!!' Batin Adrian dan jangan lupakan sumpah serapah yang dia ucapkan dalam hatinya.

Adrian berdiri dan membersihkan dirinya, saat ingin pergi tiba tiba ada seseorang yang menarik tangan Adrian, Adrian yang dasarnya udah capek dari tadi jadi yah dia pasrah.

Genggaman di tangan Adrian terlepas dia melihat pelaku yang tak lain adalah Lego iya tu bocah kemudian dia menyuruh Adrian duduk, Adrian mah nurut nurut aja.

Adrian duduk di sofa paling tengah dan bisa bisanya dia baru sadar jika disekelilingnya ada orang lain.

Disana ada Bima, Nathan, Vano, Devon dan Lego.

'Kitty'

'bunny'

'sial dia sangat menggemaskan.'

'Tahan...'

'Oh shit aku ingin menerkamnya.'

Adrian melongo ingatkan dia bisa mendengar isi hati seseorang. Oh tidak seseorang tolong Adrian!!!!












Author lagi ada d Bandung nih,kiw lah ajakin jalan ² ehehe












Author lagi ada d Bandung nih,kiw lah ajakin jalan ² ehehe

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Spoiler ehehe 🌚🌚🌚🌚



TBC

chasing a happy ending Where stories live. Discover now