bab 6

15.2K 1.2K 31
                                    

Happy reading


"Cleo ini gw nggak ada gitu dikasih profil,kayak ketampanan gw berapa?"tanya Adrian, Adrian sebenarnya sedang bosan, lihat saat ini dia hanya berbaring dikasur.

"Ada tuan, apakah anda ingin melihatnya?" Tanya Cleo, Adrian langsung duduk

"Iya tampilkan."senang Adrian,dia kepo berapa jumlah ketampanannya.

Loading data....
1......
34........
57........
89........
100......
Data completed


Tiba tiba sebuah hologram muncul


Name: Adrian Martadinata
Ketampanan:32%
Keimutan:41%
Kecantikan:-
Kesehatan:27%
Kelicikan:45%
Kepolosan:67%


Adrian terdiam beberapa saat,dia seperti tidak suka, astaga lihat ketampanannya hanya 32% what? Lebih tinggi keimutan dari pada ketampanan.

"Berarti gw buluq ya."ucapan itu keluar dari bibir Adrian, sistem dengan susah menahan tawanya lihatlah tuannya ini berbicara seperti orang nggak ada beban.

"Ya bodo amat dah."ucap Adrian lalu kembali tidur, sebuah senyuman terlihat di wajah kucing itu,tak lama Cleo pun menghilang (kayak dia yang tiba-tiba nggak ada kabar ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ.)

•°•°•°•°


Adrian terbangun dia langsung melihat jam,dan yak sudah jam 06:45 sedangkan sekolah Adrian itu masuk jam 07:00 mana sekolah lumayan jauh lagi.

Tampa pikir panjang Adrian berlari kekamar mandi dia membilas badannya alakadar tak lupa dia menggosok gigi, segera Adrian memakai baju sekolahnya.

Dia bergegas berlari kearah motor nya, Adrian menghidupkan motor lalu pemuda itu langsung tancap gas.

Adrian sampai disekolah dia bernafas lega, beruntung pagar sekolah belum ditutup, segera Adrian memarkirkan motornya tanpa mempedulikan sorakkan murid murid, Adrian pikir sih itu untuk anak most wanted entah lah.

Adrian berjalan seperti orang kekurangan gizi dia sangat lesu karena belum makan sial emang, dengan langkah gontai akhirnya Adrian sampai dikelas.

Dia langsung mendudukkan pantatnya, astaga Adrian benar benar capek,dan untung dia tidak terlambat, kalau terlambat kena hukuman deh, apalagi yang menghukum anggota OSIS yang kalau ngasih hukuman nggak main main.

Entah sadar atau tidak seluruh isi kelas menatap Adrian,tapi kelihatannya Adrian tidak sadar.

Bell masuk berbunyi semua siswa masuk kedalam kelas,tak lama guru juga masuk, Adrian menoleh kesebelas ternyata satria tidak hadir, padahal baru masuk udah nggak hadir aja nih makhluk.

Tapi ya guru keliatannya tidak peduli lagian pasti dia udah izin dulu, pelajaran dimulai seperti biasa.

S
K
I
P

Bell istirahat berbunyi Adrian yang ingin pergi ke kantin tiba tiba berhenti tak kala melihat Bima didepan kelas nya, Adrian mengernyit bingung.

"Eh lu."tunjuk Bima kearah Adrian, sementara Adrian mengerjapkan matanya ia bingung padahal dia tidak berbuat salah sedikit pun.

"Nih."Bima memberikan jaket,oh Adrian ingat ini jaket yang dipinjamkan Adrian kepada Bima kan.

"Makasih."ucap Bima lalu pergi, entah sadar atau tidak telinga Bima memerah, Adrian mengangkat bahunya dia meletakkan jaket nya lalu langsung pergi ke kantin, perut Adrian benar benar minta diisi.

Sementara Bima dia berada di kamar mandi,dia melihat wajahnya astaga padahal hanya melihat Adrian tapi kenapa ini.

'lucu.'batin Bima

Pindah kesisi pemuda yang saat ini tengah makan di kantin, seluruh pandangan warga kantin mengarah ke arahnya.

Astaga semua murid yang ada di kantin memekik gemes melihat pipi Adrian yang bulat seperti bakpao, ingin rasanya mereka mencubit pipi pemuda itu.

(author:Astaga Cleo apa yang lu lakuin 😀
Cleo : hanya sedikit magic)

Makanan Adrian habis perutnya sudah kenyang sekarang lihatlah perutnya seperti beruang.

"Stt." Adrian meringis kesakitan tak kala kulitnya terkena air panas, Adrian berbalik melihat orang yang menyiramnya dengan air panas.

Ternyata orang itu adalah wanita yang tersungkur didepan Bima, wanita itu mulai menangis sok kesakitan.

Adrian memutar bola matanya malas, untung aja makanan nya udah habis.

"Au sakit."ucap wanita itu yang bernama Rubi Aliya, Adrian hanya diam melihat tingkah wanita ini, sementara warga kantin menatap tidak suka kearah Rubi.

"Hiks."Isak tangis terdengar dari bibir Rubi.

"Tuan."panggil Cleo, untung Adrian sudah mulai terbiasa dengan makhluk astral ini, Adrian menaikan sebelah alisnya seolah bertanya.

"Dia sedang mencoba mengambil hati murid murid yang ada disini tuan."ucap Cleo,oh Adrian ingat gadis ini pura pura kesakitan untuk mengambil hati murid, sesudah itu dia menghasut murid murid untuk menjauhi Adrian.

"Semua disini punya mata,jadi mereka melihat apa yang benar-benar terjadi."ucap Adrian lalu pergi meninggalkan kericuhan.

'dia bener bukan kah gadis itu yang menumpahkan air panas.'

'kau benar lihat saja punggung adik kelas tadi.'

'dasar rubah licik.'

'kau benar.'

Dan masih banyak lagi ucapan yang dilayangkan untuk Rubi, gadis itu masih saja menangis tapi tidak ada satupun orang yang menenangkan dirinya.

Adriani berjalan dengan lesu, lihat bajunya basah,dan pasti kulitnya memerah karena air panas tadi.

*Grep

Tiba tiba ada orang yang memegang tangan Adrian dan ternyata orang itu adalah..........


Bentar lagi lebaran
Author mau bilang mohon maaf lahir dan batin,maaf jika ada kata kata author yang menyakiti hati kalian,maaf jika ada nama kalian yang masuk 😞🙏

Lope semua ❤️

TBC

chasing a happy ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang