bab 12

11.7K 910 8
                                    


Happy reading

"Hoam." Adrian menguap,dia sangat mengantuk.

"Ngantuk Dri?" Tanya Satria dan di balas anggukan oleh Adrian.

"Tidur aja nanti pas bell pulang di bangunin." Peka Satria, Adrian tersenyum manis kearah Satria, membuat orang yang ngeliat senyuman itu bisa meleleh.

"Makasih Tria." Senang Adrian kemudian membenamkan wajahnya di lipatan tangan,tak lama suara dengkuran halus terdengar, Satria terkekeh kecil.

"Cepet banget tidurnya." Kemudian Satria mengusap rambut Adrian yang sangat lembut.

Sesuai janji Satri tadi dia membangunkan Adrian saat waktu pulang.

"Nih tadi materi yang di catatkan guru." Ujar Satria sambil memberikan sebuah buku, wajah Adrian berseri seri.

Dia mencium pipi Satria dan mengucapkan terimakasih lalu keluar dari kelas, lagian juga bagi Adrian Satria itu udah kayak abangnya.

Sementara Satria dia diam membeku di kelas sambil memegangi pipinya yang di cium Adrian mukanya sudah memerah.

.
.
.
.
.








"Cleo kalau gw meninggal ayah gw bakal sedih nggak?"tanya Adrian

"Tuan jangan bicara seperti itu."jawab Cleo sedih

"Eh gimana tuh keadaan tubuh gw yang di masa depan?"tanya Adrian lagi

"Tubuh anda di temukan oleh seorang siswa yang hendak ke toilet"jawab Cleo.

"Owalah gw kira bakalan membusuk disitu."ujar Andrian santai lalu bangkit dari tempat tidur nya.

"Gw bosan nih Cleo."ucap Adrian

"Bagaimana kalau kita pergi ke taman tuan?"usul Cleo

"Emm ide bagus."ujar Adrian lalu pergi keruang tamu,dan memakai sepatunya.

"Pake motor atau mobil Cleo?"tanya Adrian

"Motor aja tuan."saran Cleo dan di angguki oleh Adrian.

Kemudian dia pergi ke bagasi dan mengambil motornya dari dalam bagasi dan langsung tancap gas ketaman.

Di jalan Adrian bersenandung kecil karena entah kenapa suana hatinya lumayan baik saat ini.

Tak terasa ia sudah sampai di taman lalu Adrian memarkirkan motornya dan berjalan kearah taman duduk di bangku taman menghirup udara segar.

Melihat lihat taman, sebuah senyuman terlihat di wajah Adrian tanpa disadarinya.

'anjer mimisan ini ngeliat keimutan tuan Adrian.' Batin Cleo

"Permisi." Ujar seseorang Adrian melihat kearah orang itu, dia tidak mengenalinya.

"Ya?" Tanya Adrian

"Boleh saya duduk disini?" Tanyanya dan mendapatkan anggukan dari Andrian, kemudian orang tersebut duduk disebelah Adrian.

"Oh iya kenalin nama saya Vino." Ucapnya sambil mengulurkan tangannya,dan diterima baik oleh Adrian.

"Adrian." Ucap Adrian memperkenalkan diri, keknya akhir akhir ini dia banyak banget deh ketemu sama orang baru,kok bisa ya jangan jangan Cleo lagi yang ngebuat pelet ini.

"Sendirian aja Dri?" Tanya Vano dan kembali mendapatkan anggukan dari Adrian.

"Kamu sendiri?" Tanya Andrian balik

"Sama adek tapi dia lagi beli jajan." Ujar Vano dan tak lama kemudian datang seorang anak kecil imut yang langsung memeluk kaki Vano.

Adrian men jongkok kemudian tersenyum kearah anak kecil itu
"Halo adik kecil" sapa Adrian

"Hawo Kaka ciapa?" Tanyanya

"Nama kakak Adrian." Ucap Adrian, kemudian anak kecil itu tersenyum.

"Kaka Ian nama Neo, Neo." Ujar anak kecil itu, Neo langsung memeluk Adrian dan kembali tersenyum.

"Kaka Ian sangat cantik." Ujar Neo, Adrian ingin rasanya ngamuk tapi ini yang ngomong bocil yang masih polos, emang iya dia cantik? Nggak bisa ini Adrian harus oplas.

"Noo Kaka Ian tampan." Ucap Adrian tak terima.

"Ndak Kaka Adrian cantik dan imut." Ucap bocah kecil itu, Adrian hanya bisa menghela nafas pasrah.

'sial mereka berdua sangat menggemaskan.' batin Vano

"Kak gendong." Ucap Neo sambil merentangkan tangannya menunggu Adrian untuk menggendong nya, dan dengan senang hati Adrian menggendong Neo.

Berat? Oh tentu tidak Adrian ini lakik jadi nggak boleh letoy.

"Yey." Seru Neo senang

"Neo tadi habis beli apa!" Tanya Adrian

"Oh iya Neo mau beli pemen tapi Ndak jadi." Ujar Neo

"Hum? Kenapa nggak jadi Neo?" Tanya Adrian.

"Neo takut tadi ada om om nyeremin." Jawab Neo,ih Neo jadi nginget tu om om kan serem.

"Anjir lah ada pedofil disini." Ucap Adrian, Neo memandangi Adrian dengan wajah polos.

"Harus hati hati sih Vano jangan sampai Neo di culik." Peringat Adrian dan diangguki oleh Vano.

"Oh iya Kaka ada permen juga loh." Mendengar ucapan dari Adrian membuat wajah Neo berseri seri.

"Neo mauuu." Seru Neo antusias

"Vano ambilin tolong dalam kantong celana ku permen." Ucap Adrian,Vano dengan segera mengambil permen dari kantong celana Adrian.

"Ini untuk Neo." Ucap Adrian Neo tersenyum gemes.

"Neo Kaka harus pulang dulu, nanti kita ketemu lagi ya." Ucap Adrian kemudian memberikan Neo kepada Vano,dan dengan cepat diangguki oleh Neo.

"Dada Kaka imut." Ujar Neo sambil melambaikan tangan, Adrian menghela nafas pasrah kemudian melambaikan tangannya.












😔😔🙏🙏 maaf ya baru bisa lanjutin carita ini hehehehe


TBC

chasing a happy ending Where stories live. Discover now