bab 5

16.6K 1.3K 30
                                    


Happy reading

°

°

Saat ini Adrian tengah berada di parkiran motor, karena Adrian membawa motor,tadi sebelum berangkat kesekolah Adrian pergi ke toko kendaraan untuk membeli motor.

Kata Adrian biar nggak lama pulang,lagian buss kadang kadang ada yang nggak lewat alamat rumah barunya.

Sebenernya Adrian di parkiran itu nunggu kedatangan satria biasanya satria akan datang jam segini.

Dan benar saja tebakan Adrian, satria datang dengan menggunakan mobil,yah mobil itu adalah mobil kesayangan satria.

Satri keluar dari mobil,yah saat merasa baru masuk satria belum terlalu populer, mungkin karena orang orang belum banyak melihat wajah satria,wajar saja secara mereka kan baru masuk kesekolah.

Satria langsung menuju kearah Adrian,dia memeluk tubuh Adrian dengan posesif.

"Kangen dri."ucap satria manja, Adrian terkekeh sudah lama dia tidak melihat tingkah satria yang seperti anak kucing ini.

"Ih kok ketawa sih."kesal satria lalu melepaskan pelukannya, Adrian yang mengetahui bahwa satria marah pun memeluk tubuh pemuda yang lebih tinggi darinya.

"Iya aku kangen juga kok."balas Adrian, satria tersenyum dia juga membalas pelukan Adrian,kek Teletubbies kalian 🗿

•°•°•°•


Adrian sekarang tengah berjalan menuju kearah kelas membawa susu kotak di tangan nya,tadi dia habis dari kantin buat makan, sedangkan satria dia berada dikelas katanya sih malas buat kekantin.

"Tuan masalah akan datang."ucap Cleo tiba tiba, untung saja Adrian tidak punya penyakit jantung kalau ada udah dipastikan bakal kambuh.

Oh Adrian ingat, bukankah ini awal dia bertemu dengan Bima,dia tersandung oleh kaki seseorang,saat itu Adrian tengah membawa susu sama seperti saat ini saat berjalan tiba-tiba ada yang menyandung kakinya membuat dia terjatuh,bukan ke tanah tapi kearah seseorang,susu yang dibawanya tumpah, orang yang tak lain adalah Bima dia marah kepada Adrian.

Karena itulah dia sering membully Adrian, Adrian melihat kesekitar lalu melihat orang yang menyandung kakinya, Adrian punya ide.

Entah kebetulan atau apa orang yang dulu menyandung kaki Adrian sedang membawa minuman juga,dan arahnya berlawanan dengan Bima.

Seringai tipis tercetak dibibir pink Adrian, dia melihat wanita tersebut,yah orang yang menyandung kakinya adalah perempuan, Adrian dapat melihat perempuan itu tengah menatapnya seperti orang penuh benci.

Saat tatapan mereka bertemu wanita itu langsung membuang muka sekarang lihatlah dia jadi gemetaran.

Wanita itu berjalan disamping Adrian,saat melihat Bima wanita itu bersiap menyandung kaki Adrian,dan...

*Bruk

Tidak bukan Adrian yang jatuh tetapi wanita itu,dia mengotori baju Bima, seketika aura disekitar Bima menjadi tidak bersahabat, wanita itu terlihat sangat ketakutan.

Adrian membuka jaket yang berada di pinggang nya lalu melemparkan kearah Bima,Bima yang diberikan jaket bingung bukan main, Adrian menghela nafas.

'ini orang emang bodoh ya?'batin Adrian

"Pake."ucap Adrian lalu pergi sambil meminum susunya mengabaikan tatapan orang orang yang melihatnya.

Bima langsung menampar wanita tadi,mood nya jadi hancur gara gara bajingan ini, wanita tadi mengepalkan tangannya sial rencana nya gagal.

Adrian sudah sampai dikelas dia duduk di dekat satria, tempat duduk mereka memang dekat ya.

"Kenapa dri?"tanya satria melihat sahabatnya yang kelihatan lelah,letih,lesu.

"Cafek."jawab Adrian.

"Emang ngapain?"tanya satria lagi

"Jalan."jawab Adrian singkat

Satria memang tau sifat sahabatnya ini yang kalau gerak dikit aja udah kecapean.

*Tes

Darah segar mengalir dari hidung Adrian, Adrian yang tidak menyadari hanya acuh sedangkan satria dia sangat terkejut.

Segera dia menggendong tubuh Adrian, Adrian yang bingung hanya pasrah saja, siapa yang nggak bingung kalau tiba-tiba digendong.

Satria membawa Adrian ke ruang UKS dia meletakkan tubuh Adrian diatas ranjang UKS,lalu memanggil petugas UKS.

Tak butuh waktu lama penjaga UKS membersihkan hidung Adrian, satria yang duduk terlihat sangat cemas.

Setelah selesai petugas UKS itu keluar, satria langsung menuju kearah Adrian.

"Kenapa dri? Kamu punya penyakit?" Cemas satria, Adrian menggeleng.

"Mungkin ini karena kecapean."jawab Adrian, sebenarnya satria curiga tapi dia menunggu sampai Adrian mau bercerita kepadanya.

"Yaudah istirahat dulu."ucap satria sambil mengusap surai hitam milik Adrian.

"Nggak ke kelas?tanya Adrian lalu satria menggeleng.

"Gw nemenin lu."ucap satria yang masih mengusap kepala Adrian, entah nyaman atau apa Adrian tertidur.

Satria tersenyum dia mencium kening Adrian lalu menyusul pemuda ini kealam mimpinya.






Segini dulu ya (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧




TBC



chasing a happy ending Where stories live. Discover now