bab 3

18.1K 1.1K 15
                                    

Happy reading


Adrian membuka pintu rumah nya gelap,yah Adrian bersyukur sang ayah belum pulang dari bekerja, Adrian segera pergi kekamar nya.

Didalam kamar Adrian langsung merebahkan diri dia berguling guling kesenangan karena tadi berbicara dengan Kenan yang notabene adalah crush nya.

Astaga mimpi apa Adrian semalam hingga tadi bisa berbicara dengan Kenan, Adrian sangat sangat senang.

Sungguh sederhana bukan?membuat Adrian bahagia? Hanya dengan mengobrol dengan orang yang dia sukai, Adrian sudah sesenang ini.

Bahagia itu memang sederhana,hanya saja orang orang selalu menganggap itu sulit dan bahkan ada yang menganggap itu mustahil.
(Eh kok author malah curhat sih.)

Kembali kesisi Adrian dia sedang tukar baju, untung Adrian tidak lupa mengganti bajunya, bisa bisa besok pas kesekolah bau lagi.

Setelah selesai mengganti baju Adrian berjalan ke dapur untuk mengambil makanan, dia mendengar suara mobil sang ayah, segera
Adrian berlari menuju kamarnya sambil membawa makanan tak lupa minum.

Adrian menetralkan nafasnya, astaga kenapa Adrian berlari seperti itu? Karena Adrian mempunyai trauma.

"Fiuh."Adrian membuang nafas lega,dia meletakkan makanan nya diatas meja belajar dan Adrian duduk,dia makan sambil belajar agar dia semakin pintar untuk membuat sang ayah bangga.

Adrian bersenandung bahagia, astaga dia masih mengingat kejadian tadi uh muka Adrian jadi memerah.

"Aduh sadar Dri sadar."ucap Adrian seraya menepuk pipinya, karena hari semakin malam Adrian memutuskan untuk tidur.








.
.
.









Seperti biasa Adrian datang kesekolah sangat pagi, suasana hati Adrian masih dalam keadaan senang.

Adrian melihat satria dia langsung saja menghampiri satria.

"Triaa."sorak Adrian membuat Adrian menoleh

"Ya kenapa dri?"tanya satria

"Kenapa kemarin nggak masuk?"tanya Adrian

"Gapapa."jawab Adrian lalu pergi dari sana, Adrian terdiam,ada apa dengan sahabatnya ini? 

Adrian duduk di kursinya dia menunggu guru masuk kedalam kelas,dan yah tak lama guru datang dan langsung mengajar.

Bell istirahat berbunyi Adrian segera mengemas barang barang nya dia akan pergi ke kantin sendiri, karena satria ada urusan mendadak,Sean keluar dari kelasnya dia berpapasan dengan Kenan.

"Eh dri mau kekantin?"tanya Kenan ramah

"Iya kak."jawab Sean berusaha tidak terlihat sedang salting.

"Bareng yuk."ajak Kenan dan diterima baik oleh Adrian.

Mereka sampai di kantin dan langsung menjadi bahan omongan pedas dari warga sekolah yang melihat mereka berdua.

Kenan hanya santai dia menarik tangan Adrian lalu duduk di kursi kosong, Adrian yang ditarik oleh Kenan mukanya mulai memerah.

Kenan yang melihat Adrian memerah menyeringai 'sangat mudah.' batin Kenan.

Mereka berdua makan dengan santai, Adrian sudah berhasil menetralkan mimik mukanya menjadi normal.

Mereka memakan makanan mereka dengan sesekali bercanda,Kenan menggoda Adrian membuat muka pemuda itu menjadi merah.










.
.
.









Adrian sedang menunggu buss,dan tiba-tiba ada seseorang yang mengklason dirinya, Adrian melihat orang itu ternyata dia adalah Kenan.

"Pulang bareng yuk."aja Kenan

"Nggak usah kak."hindar Adrian

"Udah nggak papa ayo naik."ramah Kenan Adrian yang sudah capek menunggu buss akhirnya memilih untuk nebeng dengan Kenan.

Kenan mengantar Adrian sampai didepan rumah Adrian, Adrian turun dari motor Kenan.

"Makasih kak,mau masuk dulu?"tawar Adrian kepada Kenan

"Nggak usah,kalau gitu Kakak pulang dulu ya." Pamit Kenan lalu pergi, Adrian tersenyum bahagia,aaaaa pasti ini mimpi kan, Adrian harus bangun.

*Cklek

Adrian membuka pintu rumahnya dan

*Plak

Seperti biasa sang ayah akan menampar Adrian dengan keras, lihat saja wajah pemuda ini sampai ada bekas tangan.

"CEPAT KE KAMAR MU SIALAN."teriak sang ayah, Adrian segera menurut,dia langsung pergi kedalam kamarnya.

Untung suasana hati Adrian sedang baik,kalau tidak mungkin dia sudah menangis, segera mengganti bajunya.

Kenan terus mendekati Adrian,dia terus saja mencoba mendapatkan perhatian dari Adrian dan itu berhasil hingga....










Hingga apa guys?




TBC

chasing a happy ending Where stories live. Discover now