bab 10

13.7K 1K 46
                                    


Happy reading


"Pagi kak."ucap Adrian kepada semua orang yang dia jumpai, sebenarnya Adrian malas tapi sistem bilang ini cara yang terbaik.

Akhirnya Adrian sampai di dalam kelasnya dia membuka pintu kelas semua pandangan orang mengarah kearahnya.

"Pagi semua."sapa Adrian sambil tersenyum.

"...."

"Kyaa."sorak orang orang didalam kelas Adrian langsung menutup kedua telinganya,bisa bisa tuli Adrian mendengarkan teriakan orang orang ini.

"Ini Adrian."tunjuknya kearah Adrian, Adrian mengangguk.

"Kok imut gini sih."ucap seorang siswi lalu mencubit kedua pipi gembul Adrian.

"Tolong ajg gw mimisan."ucap orang orang yang melihat muka polos Adrian.

Semua orang menjadi ricuh, mereka langsung membawa orang orang yang mimisan ke UKS, sedangkan pelaku hanya menampilkan wajah polos.

"Lah mereka kenapa Cleo?"batin Adrian

"Mereka mimisan karena ke imutan anda."mendengar perkataan Cleo membuat Adrian memutarkan bola matanya.

"Eh ini kok kalian ngapain, semuanya kembali ke bangku masing-masing." Ujar seorang guru yang baru masuk kedalam kelas.

Setelah melihat semua muridnya duduk guru itu bertanya

"Ini kok banyak kursi yang kosong?" Tanya guru itu( panggil aja buk Sri.)

"Pada di UKS buk."jawab seorang siswa

"Lah pada kenapa,kok sampai masuk UKS semua?"tanya buk Sri

"Mimisan buk."jawab siswa itu lagi

"Owalah,eh Adrian udah sembuh?" Tanya buk Sri kepada Adrian

"Udah buk."jawab Adrian dengan senyuman

"Kalau masih sakit istirahat aja ya." Ucap buk Sri dan dibalas anggukan kepala oleh Adrian, Adrian memang lumayan dekat dengan guru sejarah ini, menurut buk Sri Adrian ini berbeda dari murid laki laki yang lain.

Biasanya murid laki laki lebih suka bolos pelajaran atau melakukan pembullyan pemalakan dan lain sebagainya, Adrian berbeda pemuda ini sama sekali tidak pernah bolos, apalagi sampai melakukan kenakalan remaja.

"Baiklah mari kita lanjutkan materi pembelajaran kita." Ucap buk Sri lalu mulai menulis di papan tulis.

Dan pelajaran berjalan seperti biasanya hingga bell istirahat berbunyi.

"Ian kantin bareng yuk."ajak seorang gadis sebut saja namanya Rizka.

"Ok."jawab Adrian sambil mengangguk

"Yuk."

"Astaga kok lu gemesin sih dri." Ujar Rizka

"Aku nggak gemesin tapi ganteng." Jawab Adrian membuat Rizka dan teman temannya tertawa.

"Hadeh yaudah ayo ke kantin." Kemudian mereka meninggalkan kelas lalu pergi berjalan kearah kantin.

"Duduk dimana ya."pikir gadis di sebelah Rizka namanya Dinda.

"Situ aja."tunjuk Rizka

"Tapi ada orang."ucap Adrian

"Gapapa cuma berdua doang." Ujar Rizka kemudian pergi kearah meja yang ditunjuknya Adrian mengekor dari belakang bersama Dinda.

"Maaf kami boleh duduk disini nggak? Tempat yang lain udah pada penuh."ucap Rizka

"Hmm." Orang itu berdehem sebagai jawabannya.

Adrian dan Rizka duduk sedangkan Dinda pergi memesan makanan, sebenarnya Adrian mau sih mesan makanan tapi kata Rizka Dinda aja, lagian Dinda mau mau aja.

Adrian dan Rizka asik mengobrol mereka tidak tau ada yang melihat mereka dari tadi atau lebih kearah Adrian.

"Hello gaes inces datang."sorak Dinda membuat Adrian dan Rizka menutup kedua telinganya.

"Pelan pelan woi." Ucap Rizka, sementara Dinda hanya cengengesan.

"Maap maap."ujar Dinda kemudian duduk disebelah Adrian,lalu memberikan pesanan kedua temannya ini.

"Eh lu nggak boleh makan pedas." Ucap Rizka mengambil cabe ditangan Adrian.

"Ih tapi kan cuman ngambil dikit..." Ucap Adrian

"Dikit dari mana,satu sendok lu bilang dikit,NO." Ucap Rizka mendengar hal itu membuat Adrian cemberut.

"Jangan dri nanti gw beliin permen deh." Ujar Dinda, mendengar perkataan dari Dinda membuat Adrian tersenyum memperlihatkan giginya.

"Beneran?"tanyanya

"Iya ."angguk Dinda

"Hmm oke deh."kemudian Adrian memakan makanannya walaupun dia merasa ada yang kurang sih.

Mereka bertiga makan dengan sedikit candaan, yang berbicara hanya Rizka dan Dinda tapi saat ada hal lucu Adrian akan tertawa hingga mereka selesai makan.

"Yosh udah habis."ucap Adrian bangga

"Jangan lupa janjinya."sambung Adrian Dina hanya mengangguk saja.

"Yaudah ayo ke kelas yuk."ucap Dinda mereka bertiga mengucapkan terimakasih kepada kedua pemuda tadi lalu pergi.

Apakah tidak ada yang menyadari dua orang itu tersenyum setelah Adrian dan kedua temannya pergi.

"Eh yang berdua tadi itu siapa?" Tanya Adrian kepada Rizka dan Dinda.

"Gatau tapi keliatannya mereka termaksud most wanted."jawab Dinda yang di angguki oleh Rizka.

'perasaan dulu gw nggak pernah liat mereka deh.'batin Adrian

'tapi yah emang harus gw liat dulu.' batinnya lagi

"Eh dri."ucap Rizka

"Ya?"tanya Adrian sambil menaikkan alisnya

"Lu kok bisa imut,gw yakin nih kalau ada cewek pasti langsung insecure sama lu."ucap Rizka, Adrian memutarkan bola matanya.

"Ganteng, ganteng bukan imut." Jawab Adrian, ingat dia masih tidak rela kalau dibilang imut.
















Hola

dah ye segini dulu

Caw(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧




TBC

chasing a happy ending Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang